Setting up Heroku dan Continuous Deployment

Gentur Waskito Triwinasis
Auto Personalia
Published in
4 min readMar 22, 2017

--

Kalian tau Heroku? Belum? Kalau begitu, anda akan mengenal salah satu platform paling powerful dalam industri start-up-tech yang lagi trending banget ini. Heroku adalah semacam server (VPS) yang bisa digunakan untuk serve aplikasi kita sehingga bisa diakses oleh seluruh pengguna internet di dunia. Kenapa Heroku bisa powerful banget?

Setting up VPS dari awal itu lama

Kalian pernah setting VPS sendiri? Kalau belum, baguslah. Lebih baik kalian gak mengenal proses yang menyusahkan itu. Kalau kalian sudah pernah, selamat! Setelah ngebaca blog ini, kalian akan sadar seberapa powerful-nya Heroku ini. Sebagai pembanding untuk yang belum pernah setting server sendiri, saya akan berikan beberapa poin dalam setting server untuk mendapatkan fitur yang setara dengan Heroku.

  1. Perlu setting Git dalam server
    Heroku sudah menyediakan fitur git out-of-the-box. Sehingga ketika kita ingin melakukan deployment ke server Heroku, cukup ketik git push heroku master dan aplikasi yang terbaru akan di-serve langsung oleh Heroku. Sedangkan pada VPS seperti DigitalOcean, anda harus melakukan konfigurasi sedemikian rupa yang tidak simpel untuk mendapatkan fitur semudah git push heroku master.
  2. Perlu setting web server sendiri
    Jika aplikasi yang anda buat adalah dalam bentuk web (sesuatu yang bisa diakses menggunakan browser), maka anda perlu melakukan konfigurasi web server seperti Apache atau Nginx. Semakin kompleks aplikasi anda, akan semakin kompleks pula konfigurasi web server tersebut. Dengan Heroku, anda tidak perlu pusing melakukan konfigurasi tersebut karena sudah secara otomatis diatur oleh Heroku.
  3. Perlu setting Pipelining sendiri
    Pipeline adalah fitur pada Heroku yang dapat mengotomasi proses deployment dari server development menuju staging hingga akhirnya menuju production. VPS pada umumnya tidak menyediakan fitur ini sehingga anda perlu melakukan konfigurasi (lagi) agar VPS yang anda punya bisa memiliki fitur pipeline seperti Heroku.

Sebenarnya saya ingin mencoba memberikan tutorial setting-up VPS dari awal hingga bisa memberikan fitur-fitur yang setara dengan Heroku, namun itu bisa jadi satu mata kuliah sendiri nantinya :p hehe. (tapi tidak juga kok, hanya ingin memberikan contoh penggunaan majas parabola, hehe)

Tutorial Heroku

Sekarang kalian sudah tahu seberapa powerful Heroku ini, yuk kita coba bikin server di Heroku.

Gambar 1. Register

Bikin akun di Heroku

Bikin akun gampang kok, semua orang bisa :D tinggal klik ‘Sign up for free’ dan ikutin langkahnya, anda akan langsung bisa mendapatkan akun Heroku dan menggunakan fitur yang ada.

Bikin aplikasi baru

Setelah itu, anda akan diarahkan menuju dashboard. Nanti akan ada tombol ‘new’, cukup klik tombol itu dan pilih ‘create new app’. Dalam pemilihan nama aplikasi, saya menyarankan nama aplikasi mengikuti format berikut: <app_name>-<stage>. Hal ini akan memudahkan Heroku dalam menentukan stage aplikasi yang dibuat — development, staging, atau production. Contoh, saya memberikan tiga aplikasi saya dengan nama auto-personalia-development, auto-personalia-staging, dan auto-personalia-production, karena aplikasi saya bernama Auto Personalia.

Gambar 2. Nama Aplikasi

Buat Pipeline Baru

Pipeline adalah — seperti yang sudah saya jelaskan diatas — fitur dari Heroku yang mempermudah proses deployment dari development-staging-production. Dengan fitur ini, hanya dengan menekan satu tombol, aplikasi anda dari development server dapat langsung ada di staging server. Ini akan sangat menghemat waktu anda dan mengurangi resiko kesalahan deployment.

Ketika anda telah selesai membuat Pipeline, anda akan diminta memilih aplikasi yang akan dimasukkan ke pipeline tersebut. Pilihlah ketiga aplikasi tersebut. Awalnya anda tidak akan melihat stage development pada pipeline anda.

Gambar 3. Pipeline

Namun jangan khawatir, karena anda tadi sudah memberikan nama pada aplikasi anda sesuai dengan staging, cukup tambahkan aplikasi development pada staging dan Heroku akan otomatis menambahkan stage development pada Pipeline anda, seperti pada Gambar 2.

Selamat! Anda telah membuat 3 buah server!

Setelah anda selesai melakukan konfigurasi untuk masing-masing server (atau Heroku menyebutnya sebagai “aplikasi”), aplikasi anda dapat diakses pada URL <app-name>.herokuapp.com. Sebagai contoh, jika saya ingin mengkases server development, saya bisa mengakses https://auto-personalia-development.herokuapp.com .

Demikian tutorial untuk melakukan konfigurasi aplikasi pada Heroku. Proses ini terhitung sangat cepat — hanya membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 60 menit hingga aplikasi anda bisa diakses seluruh dunia dan dengan workflow staging yang baik — dibanding melakukan setting-up VPS sendiri yang jika dilakukan oleh pemula akan membutuhkan waktu seminggu bahkan lebih untuk mendapatkan hasil yang sama dengan Heroku.

Akhir kata, saya menyarankan untuk menggunakan Heroku karena dengan Heroku, kehidupan anda akan menjadi jauh lebih mudah. Namun, saya sangat menyarankan untuk mencoba sendiri melakukan konfigurasi VPS, karena ilmu yang didapatkan akan sangat banyak, dan anda akan merasakan kepuasan tersendiri jika berhasil melakukan konfigurasi VPS (meskipun konfigurasinya dibantu dengan tutorial yang ada di internet sih, hehe).

Unlisted

--

--