Seputar Kegiatan Autumn Pixels

Agnes Dian
AutumnPixels
Published in
3 min readFeb 25, 2020

Hi sobat AutumnPixels, tak terasa awal tahun 2020 sudah memasuki akhir bulan Februari. Tiga bulan lagi Lebaran, betul? 😌

Kali ini admin AP mau berbagi sedikit cerita tentang workshop yang admin ikuti akhir pekan lalu. Ada dua macam workshop: yang pertama workshop soal Technology-Mediated Learning for Digital-Divide ESP Classrooms dan yang kedua workshop tentang Pelatihan Penerjemahan Dokumen Hukum dan Bisnis.

Workshop yang pertama berpusat pada penggunaan teknologi sebagai penunjang pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan teknologi di dalam kelas, admin AP rasa sudah tidak bisa terhindarkan. Mau tidak mau, tenaga pendidik juga harus turut berkembang seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat dari tahun ke tahun. Kalau dulu keberadaan sosial media semacam Facebook dan Instagram dirasa mengganggu, maka sekarang bagaimana kalau pendidik memanfaatkan gangguan tersebut sebagai bagian dari alat bantu materi pembelajaran?

Dalam workshop yang pertama, admin AP berkenalan dengan QR Droids, Google Classroom, dan TPACK. QR Droids, sesuai dengan fungsinya memang dimanfaatkan untuk generate QR codes yang sesuai untuk siswa agar bekerja dalam kelompok atau sebagai bentuk brainstorming activity. Sedangkan Google Classroom dapat digunakan pendidik untuk mengatur kelas dengan siswa yang cukup besar; mengintegrasikan pemberian materi pembelajaran dalam satu semester yang mencakup bahan ajar, tes, tugas, dan penilaian; dan apabila pendidik tidak dapat hadir dalam aktivitas tatap muka secara langsung. Sedangkan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge Framework) adalah sebuah pendekatan yang pertama kali diperkenalkan oleh Punya Mishra and Matthew J. Koehler di tahun 2006. Pendekatan ini berfokus pada tiga hal: technological knowledge (TK), pedagogical knowledge (PK), and content knowledge (CK). Irisan di antara ketiga hal tersebut adalah fokus utama dalam TPACK. Kerangka TPACK berfokus tentang bagaimana content (apa yang diajarkan) dan pedagogy (bagaimana cara pendidik mengajar) bersinergi secara positif untuk menghasilkan pengajaran edutek yang efektif. Hal ini dirasa penting karena teknologi yang diterapkan seharusnya bisa menjabarkan isi materi pembelajaran dan mendukung cara ajar guna meningkatkan pengalaman belajar siswa.

image ©2012 by tpack.org
image ©2012 by tpack.org

Di workshop yang kedua, admin AP mencoba menambah ilmu tentang penerjemahan di bidang yang baru yakni hukum dan bisnis. Cukup menarik dan menantang, mengingat admin AP tidak punya dasar keilmuan yang cukup di bidang tersebut. Alhasil, selesai acara berlangsung, admin langsung sakit kepala. 😅

Dalam workshop penerjemahan, penyelenggara acara bekerja sama dengan HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia) untuk memberikan gambaran seputar lingkup pekerjaan seorang penerjemah tersumpah (sworn translator) bekerja di bidang hukum dan bisnis. Kemampuan berbahasa seorang penerjemah, Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia (dan bahasa asing lainnya) tidaklah cukup apabila tidak dibarengi dengan sufficient subject matter knowledge.

What kind of knowledge does translator need?

Apapun. Selama bisa menunjang pekerjaan translator tersebut dalam menerjemahkan teks atau dokumen. Satu hal lagi yang penting, seorang penerjemah dituntut untuk selalu rajin membaca dan belajar. Tanpa rajin membaca dan belajar, mustahil rasanya bagi seorang penerjemah bisa mengalihbahasakan sebuah teks atau dokumen dengan tepat, sesuai konteks dan bidang keilmuan yang dimaksud oleh klien.

Demikian penjelasan singkat tentang workshop yang diikuti oleh admin AutumnPixels guna meningkatkan kualitas dan kemampuan tim AutumnPixels. Meskipun untuk saat ini fokus bidang penerjemahan AutumnPixels masih berada di ranah pendidikan, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang, kami juga akan menuju ke sana (Hukum dan Bisnis).

Terima kasih sudah berkenan membaca. Semoga Bulan Maret mendatang membawa kebahagiaan untuk sobat AutumnPixels.

--

--

Agnes Dian
AutumnPixels

Give me hints on memes, digital media, and literacy. Kindly proceed to read my other works: http://universitasnegerimalang.academia.edu/AgnesPurnama