Sorotan Seniman NFT: Gabe Weis Membebaskan Alam Bawah Sadarnya

Desi Marliana
Avalanche Indonesia
2 min readOct 25, 2022

Pencipta media campuran menggunakan improvisasi seperti jazz, telah merencanakan sebuah ide baru

Gabe Weis butuh waktu 16 tahun untuk menjual karyanya “Conslious Lines” dalam waktu 30 detik. Dia berhasil menyelesaikan bagian pertama dari koleksi Avalanche NFTnya yang populer pada tahun 2006, ketika dia “bekerja dengan jam kerja yang tidak masuk akal” dalam pengorganisasian komunitas dan politik. Seorang seniman yang sejak kecil dengan impiannya untuk bekerja full time, ia menggambar sambil duduk dalam rapat, berpartisipasi dalam rapat tersebut, sembari membebaskan alam bawah sadarnya untuk membuat sebuah sketsa wajah kubisme. (Kubisme adalah sebuah aliran seni rupa yang memuat beberapa sudut pandang dari obyek dalam suatu karya, sehingga menghasilkan lukisan yang seakan-akan terpisah)

Dia membuat sketsa dengan bebas menuju konsep Conslious Lines (Garis Sadar). Mencari, menyelidiki bentuk yang berbeda dan mencoba hal-hal baru ketika ia pergi, gambar tinta abstraknya mulai menemukan/mengungkap tema-tema utama ketika orang-orang sedang memperdebatkan tujuan dan strategi.

Suatu hari di tahun 2006, Weis berhasil menyelesaikan karya Kubisme yang “sangat sukses.” Dia menghabiskan waktu lebih dari 10.000 jam selama 16 tahun berikutnya menjelajahi rangkaian tema: tinta di atas kertas, hitam dan putih (kebanyakan), wajah dengan banyak sisi yang terdiri dari sosok geometris yang mencolok, dengan banyak hidung, mulut, dan mata.

Conscious Lines #13

Weis memilih 999 buah untuk koleksi Conscious Linesnya, dan koleksi Avalanche NFT miliknya terjual habis hanya dalam waktu 30 detik setelah minting dimulai pada Agustus 2022.

“Ini benar-benar sebuah eksplorasi gaya,” kata Weis. Dia menggambarkan gaya/konsep dari Conscious Lines sebagai sebuah “aliran kubisme sadar” tetapi “melengkung.” Untuk serial ini, Weis mendapat inspirasi dari seniman kubisme favoritnya, yakni Picasso dan Basquiat, serta musik improvisasi.

“Saya agak menyamakannya dengan jazz,” katanya. “Saya tahu strukturnya kasar, tetapi selalu mengalir bebas, tanpa berpikir mendalam tentang apa yang akan saya lakukan, dan membiarkan alam bawah sadar saya melakukan pekerjaan itu.”

Terjemahan dalam Bahasa Inggris

Penulis: Avalanche

--

--

Avalanche Indonesia
Avalanche Indonesia

Published in Avalanche Indonesia

Avalanche adalah platform sumber terbuka untuk meluncurkan aplikasi keuangan yang terdesentralisasi dan penerapan blockchain perusahaan dalam satu ekosistem sehingga dapat dioperasikan secara interoperable dengan skalabilitas yang sangat tinggi

Desi Marliana
Desi Marliana

Written by Desi Marliana

Crypto Enthusiast, Food Lovers, Thai Addict.