Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Riset dan Jenisnya

Shanindya Bias Imaji
Badr Startup Studio
2 min readMar 15, 2019

Terkadang founder datang dengan masalah tanpa mengetahui dengan pasti metode riset seperti apa yang tepat untuk masalah tersebut. Saat itulah kemampuan UX Researcher untuk menganalisis jenis riset seperti apa yang tepat untuk diterapkan dibutuhkan. Berikut ini situasi-situasi yang umum ditemui dalam dunia startup, dan jenis riset yang tepat untuk diimplementasikan dalam situasi tersebut.

Ketika kita belum tahu mau membuat apa

Di tahap awal, ketika kita sudah memiliki intensi untuk membuat startup tapi belum tahu harus membuat apa dan mulai dari mana, kita dapat melakukan Generative Research (Problem Research).

Generative Research adalah mencari tahu masalah dan pain yang dirasakan oleh potential user kita. Setelah kita memiliki hipotesis tentang customer segment dan problem yang mereka alami, kita dapat melakukan generative research untuk menggali masalah tersebut lebih jauh. Hal-hal yang digali pada fase ini meliputi seberapa painful masalah tersebut bagi user, current solution yang digunakan user untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan persona user. Generative Research umumnya berupa penelitian kualitatif dengan metode interview.

Ketika kita ingin tahu pendapat user tentang solusi yang ingin kita develop

Kita sudah memahami masalah yang terjadi di customer segment. Langkah selanjutnya adalah kita merumuskan hipotesis solusi untuk masalah tersebut. Hipotesis ini kemudian kita tes ke user dengan melakukan descriptive research.

Kita menanyakan pendapat user tentang solusi yang akan kita buat. Ingat, pertanyaan yang diajukan bukan apakah mereka mau pakai solusi kita atau tidak, tetapi apa yang mereka pikirkan tentang solusi tersebut.

Kita perhatikan reaksi mereka, apakah mereka cuek dan tidak excited, atau sangat excited dan siap mengeluarkan sejumlah uang untuk solusi tersebut. Dari sini kita bisa tahu seberapa besar kemungkinan mereka menggunakan solusi yang akan kita develop.

Ketika kita ingin menguji prototype/MVP yang sudah kita buat

Ketika kita sudah yakin dengan problem yang ingin kita selesaikan dan solusi yang ingin kita buat, kita kemudian membuat prototype solusi tersebut. Lalu kita cari tahu bagaimana reaksi user ketika menggunakan aplikasi tersebut. Disinilah kita melakukan evaluative research, bentuk evaluative research antara lain Usability Testing, A/B Testing, atau Heuristic Evaluation.

Ketika kita ingin tahu mengapa aplikasi kita gagal (atau berhasil)

Ketika MVP kita akhirnya diluncurkan dan ternyata gagal, kita ingin tahu alasan dibalik kegagalan tersebut. Di saat ini kita dapat melakukan Analytical Research. Analytical Research adalah menggali alasan dibalik suatu fenomena. Riset tipe ini menggabungkan antara data analytic dan qualitative research. Kita melihat data yang ada, dan mencari tahu user yang menunjukkan behavior menjadi indikator kegagalan kita — dalam konteks aplikasi biasanya melakukan uninstall — lalu melakukan wawancara untuk mencari tahu alasan mengapa user menunjukkan perilaku tersebut.

Riset adalah seni mencari tahu, bagaimana kita dapat menggali informasi yang dibutuhkan dalam waktu singkat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini dimiliki. Hasil dari pencarian tersebut kemudian dijadikan acuan untuk mendesain sebuah solusi.

--

--