Maskirovka, Strategi Militer a la Negeri Beruang Merah

Prima Aksara (Faustina)
Bahas Sejarah
Published in
4 min readMay 14, 2020
Putin dan Angkatan Laut Rusia

Penentu kemenangan setiap kejadian bersejarah dalam dunia militer adalah keahlian menyusul taktik dan strategi untuk melumpuhkan musuh. Salah satu strategi militer yang dikatakan sukses dalam sejarah militer adalah Maskirovka dari Rusia.

Maskirovka adalah istilah yang menggambarkan doktrin militer dan intelijen Rusia dalam melakukan kegiatan atau intervensi di negara lain. Kata maskirovka berasal dari bahasa Rusia yang artinya “to mask” alias menutupi, mengelabui, dan kamuflase.

Fokus dari pengelabuan dalam Maskirovka bukanlah untuk mendorong satu ide/agenda tertentu, tetapi untuk memperkeruh keadaan dengan ‘kabar burung’. Akibatnya, musuh sulit membedakan mana informasi yang benar dan salah, sehingga salah strategi dalam pertempuran.

Terdapat berbagai jenis penerapan Maskirovka di medan perang seperti:

  1. Penyamaran (sokrytiye): memproduksi tank di pabrik otomotif biasa, untuk menghindari kecurigaan orang
  2. Simulasi dan serangan palsu (imitatsiya e simulyatsiya): membuat tank-tank palsu, jembatan palsu, fasilitas komando dan kontrol palsu yang memancarkan sinyal RF
  3. Penyebaran hoax/berita palsu (dezinformatsiy): penyebaran peta-peta atau foto palsu, informasi salah yang diberikan ke jurnalis, surat perintah palsu, koran-koran palsu yang sengaja diarahkan ke lawan, perang elektronik seperti jamming sehingga komunikasi sesederhana radio pun tidak dapat dipakai
  4. Manuver demonstratif (demonstrativnyye manevry): pergerakan yang membingungkan lawan tanpa membuka niatan langsung, seperti menembaki artileri ke lahan kosong agar terlihat oleh musuh.
Pertempuran Kulikovo

Penggunaan strategi ini sudah ada sejak tahun 1380. Kala itu, pasukan Rusia yang dikepalai Dmitry Donskoy bertempur melawan Golden Horde Mongol pimpinan Mamai Khan pada pertempuran Kulikovo. Tentara Rusia membawa puluhan ribu tentara dan disebar ke berbagai penjuru. Sementara itu, tentara Golden Horde Mongol dibantu tentara Genoa dari Krimea. Tentara Mongol berhasil melumpuhkan pertahanan Rusia di sebelah kiri dan mulai menyerang pasukan utama dari belakang. Ketika orang-orang Mongol mengira mereka berada di ambang kemenangan, resimen cadangan (yang disebar untuk mendukung pasukan Rusia) muncul dan mengejutkan pasukan Mongol. Akibatnya,tentara Golden Horde kewalahan dan memilih mundur dari peperangan.

Battle of Kursk, 1943

Penggunaan strategi Maskirovka lainnya terjadi saat pertempuran Kursk 1943 saat tentara Rusia mengalahkan Jerman. HItler yang memimpin tentara Jerman berencana menyerang dari sisi selatan dan utara Kursk untuk mengepung dan menjebak Tentara Rusia. Untuk mengantisipasi serangan Jerman, pihak Rusia akhirnya kembali menggunakan strategi tipuan untuk mengelabui tentara Jerman. Hitler yang berencana menyerang Kursk pada Mei 1943 memilih untuk menunda serangan, karena alasan cuaca buruk di Rusia. Mengetahui hal tersebut, pihak Rusia membangun parit sepanjang 2,500 mil (4,023km), untuk melindungi tentara Rusia dari serangan. Jerman memulai serangan pada 5 Juli dan berhasil memporak-porandakan pertahanan Rusia di selatan. Rusia memberi informasi palsu bahwa jumlah tentaranya hanya sedikit.

Di Prokhorovka, Jerman menggunakan tank berat Tiger I dan Panther untuk menyerang tank Rusia T-34 dan KV. Tank-tank Rusia berhasil dipukul mundur, akan tetapi Rusia kembali memukul mundur Jerman ketika pasukan Jerman sudah lengah. Setelah pertempuran Prokhorovka, pasukan Rusia meluncurkan operasi Serangan Strategis Kursk di utara dan selatan. Kedua operasi berhasil. Jerman tidak mampu lagi mengatur strategi untuk mengalahkan Rusia, sehingga mengalami kekalahan. Kekalahan ini mengakibatkan Hitler harus mengubur mimpinya untuk menguasai Rusia. Koban jiwa berjatuhan di kedua belah pihak. Meski menang, Rusia memiliki banyak korban jiwa, yaitu 800 ribu orang dibanding 200 ribu di kubu Jerman.

Tentara Rusia saat Aneksasi Kimia, 2014

Penerapan maskirovka baru-baru ini dilakukan pada aneksasi Crimea pada tahun 2014. Rusia mengirim pasukan militer dengan pakaian sipil, untuk bergabung dengan milisi-milisi yang pro Rusia. Rusia mengatakan bahwa intervensi di Crimea dilakukan untuk menyelamatkan warga keturunan Rusia di Crimea. Foto-foto awal tentang kekejaman terhadap warga Crimea keturunan Rusia, pertama kali diunggah oleh akun-akun medsos militer Rusia di Crimea. Atas alasan tersebut, Rusia menganggap bahwa aneksasi Crimea memang harus dilakukan.

Referensi:

How Russia outfoxes its enemie

The Battle for Kursk, 1943

Russia and Disinformation: Maskirovka (Full Report)

https://www.researchgate.net/publication/318425635_Lo_and_Behold_Let_the_Truth_Be_Told-Russian_Deception_Warfare_in_Crimea_and_Ukraine_and_the_Return_of_'Maskirovka'_and_'Reflexive_Control_Theory'

This post is originally posted on:

Faustina

All images were taken from Google

--

--