Clean Code?

Kelly William
Basic People
Published in
2 min readMar 18, 2019

Hal yang perlu diketahui:

Tujuan penerapan clean code:

  • membantu orang lain membaca kode yang dibuat
  • membuat arsitektur dari kode menjadi lebih elegan sehingga lebih mudah untuk dilihat dalam waktu lama, dimodifikasi dan dikembangkan

6 unsur yang menentukan kualitas sebuah code:

  • Komentar yang Efisien, hanya menuliskan komentar pada bagian yang membutuhkan penjelasan ekstra
  • Penamaan yang baik, penamaan variabel dan fungsi mengikuti acuan umum dan baku
  • Penulisan fungsi (method) yang simpel dan efektif, setiap fungsi hanya melakukan satu hal
  • Pengkodean Error dan Exception Handling, terdapat antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan
  • Don’t Repeat Yourself (DRY), tidak terdapat duplikasi kode
  • Layout Formatting, menerapkan aturan formatting code (layout), dapat menggunakan linter

Kriteria dari Clean Code:

  • Coupling Rendah, agar apabila terdapat kesalahan, hanya bagian yang salah saja yang harus diperbaiki
  • Cohesion Tinggi, fungsi-fungsi yang disimpan dalam satu file berfokus pada 1 task
Perbandingan antara low cohesion, high coupling dengan high cohesion, low coupling
Perbandingan antara Good (Clean) Code dengan Bad Code

Pengalaman mengenai Clean Code dalam tim:

Kenapa diperlukannya clean code dalam tim?

  • Karena satu modul mungkin dikerjakan oleh lebih dari satu orang (satu tim), sehingga dengan code yang baik dan benar maka programmer lain tidak akan kesulitan untuk melanjutkan pekerjaan code yang telah dibuat.
  • Menghemat waktu dan biaya saat harus melakukan pemeliharaan terhadap sistem

Hal-hal yang sudah diterapkan tim untuk menjaga clean code:

  • Penamaan variabel dan fungsi yang mendeskripsikan kegunaannya, serta membuat fungsi yang hanya melakukan satu hal.
  • Menjaga agar tidak terdapat DRY, dengan cara membuat suatu fungsi, kemudian menyediakan layanan ekspor fungsi agar dapat digunakan di kode lain.
  • Melakukan pengecekan layout dengan menggunakan linter online secara manual (http://csslint.net/# dan https://www.freeformatter.com/html-validator.html)
  • Menjaga low coupling dan high cohesion
Contoh salah satu fungsi, yaitu fungsi Tunda. Fungsi Tunda diekspor agar dapat digunakan (reuse) di kode lain.
  • Pengkodean Exception Handling, apabila terdapat halaman yang tidak dapat ditemukan
Contoh pengkodean exception handling (bisa direuse)

Sekian dari saya mengenai Clean Codes, terima kasih telah membaca! Semoga dapat bermanfaat ^^~

--

--