Docker Orchestration

Marco Kenata
Basic People
Published in
2 min readApr 30, 2019
Photo by Michael Smith on Unsplash

Bukan docker yang ini manteman, tapi kita akan membahas docker orchestration, atau boleh disebut juga dengan container orchestration. Simak ya!

Docker / Container Orchestration ini sebenarnya adalah mengurus daur hidup dari container-container yang ada, yang ada dalam environment yang dinamik. Contoh orchestrator yang dikenal kalangan masyarakat luas, salah satunya adalah kubernetes, atau docker swarm.

Simulasi Docker Orchestration dalam Kubernetes.

Cara kerja Docker orchestrator seperti yang ada di gambar di atas adalah, pod IP address bertugas untuk menyimpan container-container yang dipakai oleh host tersebut, lalu di kontainer tersebut, interaksi antar kontainer dalam docker orchestration dijalankan via service third party, sehingga service tersebut dapat meregulasi usage image file dalam kontainer.

Setelah kita tahu cara kerja docker orchestration,kita dapat menggunakan orchestrator untuk mengerjakan beberapa tugas-tugas berikut :

  1. Pembuatan dan deployment dari kontainer yang ada
  2. Redundancy dari kontainer yang ada
  3. Mengatur load dari setiap docker itu sendiri
  4. Pemindahan host jika salah satu host mati
  5. Alokasi resources
  6. Untuk menampilkan detil services yang jalan
  7. Health monitoring dan load balancing
  8. Konfigurasi dari aplikasi yang menjalankan docker

Pemanfaatan Orchestrator
Pada tugas kali ini, kita tidak menggunakan docker orchestration dikarenakan hanya menggunakan 1 container, kalau dipakai cenderung overkill, dan juga redundant.

Docker Swarm

Swarm sendiri merupakan self-healing group of engines.

Command : docker swarm init

Ketika command tersebut dijalankan, maka docker akan membuat 2 token, yakni token worker dan token manager. token manager ini berguna dalam menerima commands dan task scheduler, token worker ini berguna untuk ekseskusi kontainer yang diberikan oleh manager.

Docker swarm command

Dalam memulai proses di swarm, baik mereplikasi proses / distribusi / memuat proses-proses, kita menggunakan docker service.

Contoh command: docker service create tester -p 80:80/tcp nodes:8.15.1-jessie-slim

Command diatas menyatakan keadaan yang diinginkan pada swarm untuk dapat dijangkau sebagai satu kesatuan, yang memuat secara internal pada port 80 dari setiap node yang tersedia.

Sekian blog saya!have a nice day!

--

--