Last Phase of PPL

Kris Tianto
Basic People
Published in
4 min readApr 30, 2019

Halo semua! Pada blog kali ini saya akan menjelaskan apa itu Usability Testing, bagaimana kami merancang Usability Testing, dan apa saja kendala kami dalam merancang Usability Testing.

Apa itu Usability Testing?

Usability Testing merupakan suatu tahap pengujian software yang dilakukan oleh developer dengan melibatkan secara langsung user yang menggunakan aplikasi tersebut dan meneliti bagaimana user berinteraksi dengan aplikasi yang dibuat. Usability Testing bisa dibilang sebagai tahapan evaluasi dari aplikasi yang sudah dibuat, apakah perlu improvisasi, perubahan, atau hal-hal lain yang perlu disesuaikan berdasarkan hasil Usability Testing yang diperoleh.

Image result for usability testing

Bagaimana kami merancang Usability Testing?

Kami berencana melakukan Usability Testing terhadap tiga tipe pengguna dari aplikasi yang kami sedang develop, yaitu revamp sisi admin dari LAPOR! Admin LAPOR! sendiri terbagi menjadi tiga tipe, yaitu admin pusat, admin koordinator, dan pejabat penghubung. Dengan melibatkan ketiga tipe admin tersebut, kami bisa mendapatkan masukan yang menyeluruh dari sisi user terhadap penggunaan aplikasi ini. Kami berencana melakukan Usability Testing dengan metode seperti interview, jadi kami akan memberikan beberapa scenario yang dapat dilakukan oleh user ketika menggunakan aplikasi, seperti memverifikasi laporan, menunda laporan, membuat laporan baru, dan lain sebagainya. Kami akan meminta user untuk langsung mencoba scneario tersebut secara langsung, tanpa bantuan dari kami. Dengan begitu, kami dapat melihat bagaimana user berinteraksi secara natural terhadap aplikasi tersebut, dan kami bisa melihat hal-hal apa saja yang dirasakan oleh user selama menggunakan aplikasi tersebut. Setelah melakukan interview tersebut, kami juga akan meminta user untuk mengisi kuesioner yang bernama User Experience Questionnaire (UEQ) dan System Usability Scale (SUS). UEQ merupakan sebuah kuesioner yang sering digunakan dalam Usability Testing untuk mengukur bagaimana UX dari sebuah software. Ada 6 hal yang dapat diukur dari UEQ ini, yaitu:

  • Attractiveness (overall impression of the product)
  • Perspicuity (east to get familiar with the product and to learn how to use it)
  • Efficiency (user can solve their tasks without unnecessary effort, the product reacts fast)
  • Dependability (user feels in control of the interaction, product is secure and predictable)
  • Stimulation (exiciting, motivating, and fun to use the product)
  • Novely (the design of the product is creative, catches the interest of users)

Sedangkan SUS adalah sebuah tool untuk mengukur usabilitas dari suatu aplikasi. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam SUS merupakan pertanyaan template yang memang sudah sering digunakan ketika melakukan Usability Testing. Keunggulan yang ditawarkan oleh SUS adalah adanya sistem penilaian yang sudah dipatenkan sehingga dapat membedakan secara efektif antara sistem yang usable dan sistem yang unusable. For your information, berdasarkan riset yang sudah dilakukan, apabila suatu aplikasi mendapatkan nilai SUS di atas 68, maka dapat disebut sebagai aplikasi yang usable, dan begitu pun sebaliknya.

Setelah kami melakukan interview dan mengisi kuesioner tersebut, kemudian kami akan menganalisa hasilnya. Selanjutnya, kami akan membuat rencana-rencana perbaikan yang dapat dilakukan terhadap aplikasi ini ke depannya.

Contoh skenario Usability Testing yang akan dilakukan

Ada beberapa skenario yang akan diujikan dalam Usability Testing, diantaranya adalah:

Melakukan login dan logout
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
- Membuka web LAPOR!
- Tekan tombol “Facebook” untuk masuk dengan menggunakan akun Facebook.
- Keluar dari pop-up window yang ada.
- Jika sukses, maka halaman “Kelola Laporan” akan muncul.
- Untuk logout, klik icon foto profil yang ada di pojok kanan atas.
- Setelah muncul dropdown menu, klik tombol keluar.
- Jika sukses, maka akan diarahkan ke halaman Login.

Melakukan verifikasi laporan
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
- Pastikan halaman yang sedang dikunjungi adalah halaman Kelola Laporan pada menu Belum Terverifikasi. Jika tidak, silakan klik menu Laporan yang ada di sidebar, lalu klik menu Kelola. Setelah masuk ke halaman Kelola, klik opsi Belum Terverifikasi di bagian header.
- Buka laporan yang akan diverifikasi dengan klik box laporan tersebut.
- Jika berhasil, detail laporan akan muncul pada box laporan tersebut.
- Klik tombol verifikasi yang ada di pojok kanan atas.
- Selanjutnya, isi form sesuai dengan data yang ada pada popup modal yang muncul.
- Jika sudah, klik tombol Verifikasi. Jika berhasil, maka laporan akan hilang dari halaman Kelola Laporan.

Membuat laporan secara manual
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
- Pastikan halaman yang sedang dikunjungi adalah halaman Buat Laporan. Jika tidak, silakan klik menu Buat Laporan yang ada di sidebar, lalu klik menu Form Manual.
- Isi form sesuai dengan data yang ada.
- Jika sudah selesai, klik tombol Buat Laporan.
- Laporan tersebut akan masuk ke halaman Belum Terverifikasi.

Melakukan pencarian lebih lanjut
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
- Pastikan halaman yang sedang dikunjungi adalah halaman Pencarian. Jika tidak, silakan klik menu Monitor yang ada di sidebar, lalu klik menu Pencarian.
- Jika sudah, klik tombol Pencarian Lebih Lanjut.
- Isi form Pencarian.
- Klik tombol Cari.
- Jika sudah, laporan akan muncul di bagian bawah.

Kendala yang dihadapi dalam menyusun Usability Testing

Dalam menyusun Usability Testing terhadap aplikasi LAPOR!, kami memiliki beberapa kendala yang cukup menghambat proses ini, salah satunya adalah kesulitan mendapatkan user asli dari aplikasi ini. Bersama dengan hustler dari kelompok kami, hal tersebut tentu sangat menghambat proses ini. Kendala tersebut terjadi karena Product Owner dari kelompok kami kurang responsif dan jarang hadir pada sprint review, bahkan seingat kami hanya 2 kali Product Owner kami menghadiri sprint review. Sepengetahuan kami, PO kami sering bertugas ke luar daerah sehingga proyek yang kami lakukan ini di-handle oleh pihak ketiga, yaitu konsultan yang ditunjuk oleh KSP untuk menjadi operator dari aplikasi ini. Hustler saya sudah melaporkan permasalahan ini kepada tim dosen dan berkata akan segera ditindaklanjuti karena menyediakan user untuk dimintai keterangan mengenai Usability Testing merupakan kewajiban dari PO.

Kami juga sudah berusaha untuk mencari kenalan yang menjadi admin dari LAPOR!, namun hingga saat ini, kami masih belum menemukannya. Kami juga sudah membicarakan ini kepada pihak konsultan, yaitu Mas Didit, yang kebetulan datang pada sprint review 5 kemarin mewakili PO yang lagi-lagi berhalangan untuk hadir. Kami juga mendapatkan masukan dari beliau yang berkata bahwa mereka lebih memilih untuk menunda publikasi dari aplikasi yang kami buat terhadap user karena LAPOR! sendiri baru mengalami perubahan versi dari versi 2 ke versi 3, sehingga takut menimbulkan kebingungan di antara para user.

Demikian blog dari saya, semoga Usability Testing yang kami rancang dapat dilakukan segera setelah PO menyediakan usernya. Terima kasih!

--

--