Persona Lagi, Persona Lagi hehehe (Cont. from Crossover Mario Bros)

Marco Kenata
Basic People
Published in
4 min readApr 18, 2019
ini lagi ini lagi

Sepertinya seru sekali nih, crossover game ini, tetapi salah satu yang membuat game ini appealing banget itu adalah design itu sendiri, seperti pada game Super Smash Bros ini, pada pengembangan perangkat lunak sendiri, harus diperhatikan apa yang user inginkan, maka desainer membuat personadari klien. Bukan game persona ya, tetapi user persona.

Contoh Persona , src : https://www.interaction-design.org/literature/topics/user-personas

Apa itu persona?
Persona adalah karakter fiktif untuk merefleksikan tipe-tipe dari user,siapakah user tersebut dan apa yang dilakukan dari produk dengan konteks yang relevan. Desainer membuat persona dari data user, untuk memahami karakteristik pengguna, apa yang diinginkan pengguna dan apa yang ingin dicapai oleh pengguna. Persona sendiri merupakan esensi dari pengguna asli, membangun empati dengan target pengguna, dan seketika, kita memfokuskan diri kepada hidupnya(ciye seperti pdkt aja), memberikan umpan balik kepada konsensus,dan memberi keputusan sesuai dengan apa yang diinginkan, dan menilai efektifitas desain di mata kita.

Persona dalam User Centered Design
Setelah kita membahas persona panjang lebar, lalu kita bertanya-tanya apa kaitan persona dengan user centered design? Ada beberapa poin, yakni:

  1. Mensimplifikasi informasi yang banyak, termasuk yang kuantitatif dan juga kualitatif.
  2. Mempersingkat proses desain yang sangat memakan waktu.
  3. Merepresentasikan hampir seluruh pengguna dengan baik. Jika dibuat dengan baik, bukan tidak mungkin persona itu dapat menyasar kepada target yang tepat.

Persona sendiri memiliki fungsi untuk merepresentasikan pengguna supaya mempermudah desainer dalam bekerja untuk menciptakan UI/UX yang baik untuk program yang diciptakan. Sehingga dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Kita mendapatkan 3 persona dari klien, kita akan membahas satu per satu :

Persona 1

Kita dapat melihat sistem sekarang ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang lumayan besar pada UX tersebut, dan juga kita menjadi mengerti apa yang menjadi tujuan orang tersebut. Sekarang kita juga tahu, range usia orang yang memakai sistem tersebut, dan harus memperhatikan bahwa pengetahuan teknologi informasi orang tersebut boleh dibilang kurang jika dibandingkan dengan parameter-parameter lainnya.

Persona 2

Setelah kita menganalisis persona 1 tadi, kita menjadi tahu gambaran perihal rentang usia pengguna aplikasi ini, lalu kita menganalisis persona 2, kita dapat melihat Pak Rizky Indra ini memiliki usia yang cukup muda, dan mementingkan UX yang optimal dalam aplikasi tersebut, kenapa saya bisa sebut optimal, karena dia singgung sendiri apa yang perlu dipercepat dan diperpendek, dan juga bagaimana cara mempersingkat pekerjaan yang umumnya terlalu repetitif.

Persona 3

Setelah kita menganalisis persona-persona di atas, kita juga memiliki 1 persona terakhir, yakni persona 3, kita dapat melihat persona 3 ini mengerti sistem yang dipakainya, dan juga mementingkan kecepatan dan mengurangi repetisi dalam sistem yang dipakai sekarang.

Setelah kita menganalisis perihal persona-persona di atas, kita jadi tahu apa yang akan dibuat dan flow-flow aplikasi apakah yang dapat kita persingkat lagi supaya menjadi aplikasi yang optimal. Setelah itu,semoga dari persona ini,developer bisa mengembangkan aplikasi yang merepresentasikan seluruh pengguna sistem.

Jadinya, setelah kita melihat persona di atas, sekarang kita akan membahas apa keterkaitan persona tersebut dengan project yang akan dilihat sekarang.

Pembahasan
Setelah kita mengetahui goals dan keluh kesah dari setiap user dari persona, kita memutuskan untuk bekerja untuk mengubah color palette dari yang lama menjadi yang baru, dan kita juga memutuskan untuk menggunakan dropdown yang terinspirasi dari Gmail, sehingga dapat lebih mudah digunakan. Kita juga memutuskan untuk menggunakan ikon-ikon supaya lebih mudah dikenali dan memberikan kesan bahwa ikon-ikon yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda.

Contoh menu

Kita juga melihat keluhan dari orang-orang cenderung mengira banyaknya tombol yang tersedia membuat bingung masing-masing user, jadi kita memutuskan untuk memecah setiap fungsi yang ada menjadi modal-modal, sehingga user tidak memecah fokus untuk melihat tombol-tombol yang lain.

Contoh modal

Semoga dari tulisan ini, anda mendapatkan kesan-kesan yang bermanfaat. have a nice day!

--

--