The Software Orchestra

Kris Tianto
Basic People
Published in
2 min readApr 30, 2019

Halo semua! Pada blog kali ini saya akan menjelaskan secara singkat mengenai Container Orchestration.

Bukan, bukan orchestra seperti yang di atas, tapi orchestra seperti yang di bawah ini..

Jadi, sebenarnya apa itu Container Orchestration?

Container Orchestration merupakan sebuah proses untuk mengorganisasi lifecycle dari containers, khususnya dalam environment yang besar dan dinamis. Contoh-contoh container orchestration yang cukup dikenal diantaranya adalah Apache Mesos, Google Kubernetes, dan Docker Swarm.

Apa saja yang dapat diatur oleh Container Orchestration?

Container orchestration biasanya digunakan untuk mengatur dan meng-automate banyak tasks, di antaranya:

  • Provisioning and deployment of containers
  • Redundancy and availability of containers
  • Scaling up or removing containers to spread application load evenly across host infrastructure
  • Movement of containers from one host to another if there is a shortage of resources in a host, or if a host dies
  • Allocation of resources between containers
  • External exposure of services running in a container with the outside world
  • Load balancing of service discovery between containers
  • Health monitoring of containers and hosts
  • Configuration of an application in relation to the containers running it

Bagaimana implementasi Container Orchestration dalam PPL kami?

Container Orchestration merupakan suatu hal yang cukup menguntungkan, apabila kita menggunakan banyak container dalam proyek kami. Namun, karena proyek kami hanya berfokus ke sisi front-end saja dan hanya menggunakan 1 container, maka kami memutuskan untuk tidak mengimplementasikan container orchestration.

Demikian blog kali ini, semoga bermanfaat!

--

--