TENTANG DESAIN, KREATIVITAS, DAN PRODUKTIVITAS

Cara Melakukan Riset Etnografi

Berbaur dengan sekelilingmu, menjadi satu dengan keramaian.

Ryan Handy Priyadma
Published in
4 min readApr 2, 2020

--

Riset etnografi pada umumnya dikaitkan dengan ilmu di bidang antropologi atau sosiologi. Tapi, jangan salah! Di dunia desain, UX designer ataupun researcher juga bisa menggunakan teknik ini untuk mengenal pengguna lebih dalam.

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.

Apa sih Etnografi itu?

Etnografi adalah jenis metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui makna sosio-kultural pada suatu kelompok. Dilakukan dengan cara mempelajari kegiatan atau kebiasaan sehari-hari dan interaksi yang terjadi di kelompok tersebut. Jadi, kamu nontonin sekelompok orang seharian.

Uniknya dalam riset Etnografi ini, seorang etnografer (nama keren seorang yang melakukan riset etnografi) tak hanya melakukan observasi dan mengamati suatu kelompok tersebut. Kamu juga harus menyatu dalam kehidupan kultural suatu kelompok yang diteliti.

Kelebihan melakukan riset ini adalah, kamu bisa mengetahui kebiasaan pengguna secara sangat natural. Karena kamu hanya mengamati dan mengobservasi perilaku pengguna, bukan berinteraksi langsung dengan mereka.

Jadi, sebagian besar yang akan kamu lakukan dalam riset ini adalah mengamati, terdengar mudah bukan? Eitss tidak semudah itu! Kamu juga harus mempersiapkan riset ini dengan benar agar nanti waktu melakukan riset kamu bisa mengamati pengguna dengan enak dan tenang.

1. Perencanaan Riset Etnografi

Perencanaan merupakan hal yang penting untuk melakukan riset ini. Terutama, kamu harus tau tujuan riset ini buat apa. Karena riset etnografi adalah jenis riset yang memakan waktu: bisa seharian, bisa juga berhari-hari. Kenapa begitu? Karena riset ini harus natural, kadang kamu harus nunggu berhari-hari sampai orang yang kamu pantau melakukan hal yang kamu perlukan.

Yang harus kamu tentukan dalam perencanaan ini adalah:

  • Pengguna yang mau kamu amati,
  • Kegiatan apa yang akan pengguna lakukan,
  • dan tempat apa yang akan pengguna datangi.

Ketiga poin diatas adalah hal dasar yang harus kamu siapkan dengan baik.

Contoh: Riset etnografi untuk mengetahui tentang kebiasaan orang dalam menonton konser.

Nah disini kamu harus, beli tiket konser, ikut nonton konser, dan memperhatikan penonton saat melakukan proses tersebut — karena kamu harus berbaur dan bersikap natural. Jadi, kamu pun harus berperilaku seperti para penonton tersebut. Tapi jangan keasyikan nonton, terus lupa memperhatikan penonton ya!

2. Waktu melakukan Riset Etnografi

Ketika persiapan sudah kamu lakukan dengan baik, maka kamu sudah siap untuk melakukan riset Etnografi. Nah, sekarang hal apa saja sih yang harus diperhatikan?

💡Tips 1: Bawa Alat Perekam

Tips pertama adalah membawa alat perekam berupa kamera atau perekam suara yang tidak mengganggu aktivitas kamu dalam melakukan observasi.

Jika memakai contoh yang tadi tentang nonton konser musik, sangat kelihatan tidak normal kalau kamu datang membawa catatan dan mencatat semua kegiatan yang kamu amati kan. Jadi lebih baik membawa alat rekam yang biasa dibawa orang untuk nonton konser.

Oh iya alangkah baiknya juga jika memungkinkan kamu juga mendapat izin untuk merekam, karena takutnya ada hal-hal yang memang tidak boleh untuk di rekam atau diambil gambarnya. Jangan sampai riset kamu malah terkendala dengan hal — hal yang sifatnya teknis seperti ini.

💡Tips 2: Bersikap Natural

Tips kedua adalah bersikaplah dengan natural, jangan terlihat seperti sedang melakukan riset. Karena bisa saja objek pengguna yang akan kamu riset menjadi bias dan perilakunya menjadi tidak natural alias salting.

Membaur secara natural (source)

💡Tips 3: Jangan Lupakan Tujuan kamu

Tips ketiga adalah ingat selalu tujuan kamu melakukan riset ini. Jangan jadi keasyikan sendiri dan justru melupakan tujuan riset ini diawal!

Kamu juga boleh melakukan wawancara tambahan loh, di akhir kegiatan atau sekedar ngobrol lebih dalam untuk memastikan tentang apa yang tadi kamu amati. Ingat, lebih baik wawancara ini dilakukan di akhir ya, agar tidak mengganggu pengamatan kamu ditengah kegiatan yang kamu riset.

3. Setelah melakukan Riset Etnografi

Tadi, kamu sudah merekam semua pengamatan kamu tentang pengguna. Sekarang, waktunya untuk menganalisa hal-hal yang ingin kamu tangkap atau ingin kamu temukan sesuai tujuan riset kamu diawal. Ini adalah tahapan yang sangat kritis dalam riset Etnografi, yaitu tahapan analisis!

Jika rekaman kamu berupa video atau suara, kamu harus analisa secara detail semua kegiatan yang kamu amati. Mulai dari perilaku pengguna, percakapan yang mungkin terjadi, dan kegiatan yang dilakukan. Apapun yang sudah kamu rekam, harus dianalisa dengan baik.

Intinya kamu berperan selayaknya detektif yang akan mengungkapkan sebuah kasus. Jika kamu juga melakukan interview dengan objek riset kamu, jangan lupa juga untuk menganalisa jawaban dari interview tersebut.

Analisa semua yang kamu rekam ya! (source)

Hasil analisa tersebut kamu kumpulkan dan nantinya kamu bisa simpulkan. Bagaimana proses berpikir pengguna kamu dalam suatu kondisi yang natural? Dengan riset etnografi, kamu berkesempatan benar-benar memahami pengguna kamu apa adanya.

Kesimpulan

Riset Etnografi ini sebenarnya adalah riset yang cukup dalam untuk meneliti kebiasaan suatu kelompok. Artikel ini merupakan perkenalan secara singkat tentang riset Etnografi ini, jika kamu mau belajar lebih dalam, tunggu artikel kami selanjutnya ya!

Hari ini, kamu sudah #BelajarDesain dan menjadi lebih baik tentang Melakukan Riset Etnografi.

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.

--

--