Tentang Desain, Produktivitas, dan Kreativitas

Saat Kamu Harus Presentasi (Part 1)

Desainer harus jago presentasi? Buat apa?

Adze Ganesha
Published in
6 min readMar 25, 2020

--

Bagi sebagian orang, berbicara di depan orang banyak menjadi hal yang lumayan menakutkan. Bahkan, dari survey yang diadakan di Amerika sana, jumlahnya lebih banyak dari mereka yang takut ketemu ular, darah, bahkan hantu!

Ini riset tentang hal apa yang ditakuti orang. Sumber: https://www.washingtonpost.com/

Pertanyaannya, apakah kamu salah satu dari desainer yang takut buat melakukan presentasi?

“Ah gue kan desainer! Buat apa gue belajar presentasi? Bikin karya yang bagus dan nguasain tools itu udah paling bener buat kita para desainer.”

Siapa bilang? Saat ini kemampuan presentasi buat desainer (atau profesi apapun) sangat penting dalam menunjang karirmu kedepannya. Kemampuan presentasi memudahkan kamu dalam menyampaikan ide dalam diskusi, memimpin tim, atau mungkin dalam menghadapi interview kerja yang lebih oke.

Sekarang ini, udah banyak banget desainer yang jago secara eksekusi. Namun, percaya atau tidak, satu hal yang dapat membuatmu selangkah didepan yang lain adalah kemampuan buat “sepik”.

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.

Artikel Menghadapi Presentasi ini terdiri dari tiga bagian. Artikel pertama akan membahas tentang apa yang harus dilakukan pertama kali saat ditunjuk presentasi. Bagian kedua membahas bagaimana cara menyiapkan materi yang baik, dan bagian ketiga, adalah tips saat kita sedang membawakannya.

Kenapa kita takut?

Sedikit analogi, kamu tau kenapa kita cenderung takut berhadapan dengan ular kecil sekalipun, sedangkan Panji si Petualang bisa santai memegang kepala king kobra?

source: Instagram/panjipetualang_real

Ada dua hal yang yang membedakan kita sama mas Panji:

  • Yang pertama, si Panji sudah terbiasa menghadapi situasi tersebut.
  • Dan yang kedua, dia tau step by step dalam menghadapinya.

Sama kayak presentasi, yang bikin kita takut adalah hanya karena kita ngga’ terbiasa, dan mungkin kita ngga’ tau kalau mesti ngapain dulu dalam menghadapinya.

Dan di artikel ini, kita akan membahas step by step dalam menghadapi presentasi dengan lebih mudah dan percaya diri. Dengan mengetahui dan menguasainya, kamu pasti bisa menghadapi “ular” manapun, dari presentasi internal tim sampai level internasional sekalipun, karena semua presentasi pada dasarnya memiliki pattern yang sama.

Tips Menghadapi Presentasi

Presentasi adalah sebuah “one man show”, dimana kamu bertindak sebagai penulis naskah, koreografer, dan pemeran utamanya. Jadi, hal pertama adalah kamu memang harus deal with it kalau presentasi memang melelahkan!

source : http:/me.me

Secara singkatnya, ada tiga tahapan dalam menghadapi presentasi:

  • Persiapan Awal
  • Menyusun Materi
  • On Stage Preparation

1. Persiapan Awal

Tujuan tahap pertama adalah supaya kamu terbiasa untuk tidak melakukan denial dan lebih “legowo” dalam menghadapi presentasi.

Satu hal yang dipelajari, di tahap ini kamu bisa membedakan mana yang penting dan yang engga’ penting untuk kamu pikirin dalam menyiapkan presentasi.

Step #01 — Terima “Tantangan”

Biasanya awal mula kamu diharuskan presentasi adalah karena ditunjuk /diminta/ditumbalin sama orang lain.

Kalau kamu biasa menolaknya, mulai sekarang cobalah untuk accept the challenge and rock the show!

source: http:/tenor.com

Cuma ada satu kondisi yang membolehkan kamu untuk menolaknya, yaitu saat kamu memang ngga tau dan ngga menguasai tema yang diangkat.

Kenapa demikian? Kamu ditunjuk karena orang-orang tahu kalau kamu cukup oke dan capable untuk share knowledge. Sikap menolak akan membuat value kamu di mata orang bakal berkurang, dan kedepannya mungkin kamu akan kehilangan momentum untuk meningkatkan karirmu.

Step #02 — Tanyakan Detail Acara

Tanyalah sebanyak mungkin terms and condition mengenai presentasi tersebut kepada pihak/orang yang memintamu buat tampil. Biasanya hal yang perlu kamu tanyakan adalah poin berikut:

  • kapan acaranya?
  • siapa aja audience nya? Berapa orang yang dateng?
  • temanya apa?
  • tempat/ venue nya dimana?
  • berapa lama waktu yang diberikan?
  • ada pembicara lain selain saya?

Kenapa hal tersebut perlu ditanyakan di awal? Supaya kamu bisa memisahkan hal-hal yang bisa dan ngga bisa kamu kontrol.

Kamu ngga bisa nentuin kapan acaranya, siapa yang datang, tempatnya dimana, atau temanya. Hal-hal tersebut bukan hal yang bisa kamu kontrol, tapi cukup kamu antisipasi sewajarnya. Misalnya:

Lokasi acara jauh dari rumahmu.
Yang bisa kamu pikirkan : gimana ya rute terdekatnya? berangkatnya lebih pagi kali ya?
Jangan dipikirkan : gimana ya kalau nanti nyasar, terus telat masuk panggung, terus ditungguin sama audience yang bete duluan?

Audiencenya ratusan dari berbagai kalangan.
Yang bisa kamu pikirkan : gimana ya biar konten saya mudah dipahami semua tipe audience ya?
Jangan dipikirkan : gimana ya kalo nanti ada tipe penonton yang lebih pintar dari saya terus mempermalukan saya diatas stage ya..?

Jangan habiskan energimu buat memikirkan hal yang ngga bisa kamu kontrol. Cukup fokus sama konten presentasimu aja.

Step #03 — Ambil Topik yang Memang Kamu Mengerti

Kecuali memang kamu seorang adrenaline junkie atau mau mempermalukan diri sendiri, ngga ada alasan buat kamu melakukan presentasi yang temanya kamu sendiri ngga mengerti. Yang ada, kamu bakal banyak bengong pas presentasi.

Level “mengerti” itu sendiri memang ngga ‘ada indikatornya, dan hanya kamu sendiri yang bisa mengukur itu. Tapi, ada cara mudahnya buat kamu mengukur seberapa dalam pemahamanmu terhadap suatu topik dengan cara:

“Bisakah kamu menjelaskan topik tersebut kepada anak 5 tahun?”

Misalnya kamu mau menjelaskan tentang apa itu Big Data. Bisa ngga, kamu bikin anak kecil paham apa itu Big Data dengan menggunakan analogi yang kamu buat?

Terus bagaimana kalau pemahaman gue basic, dan memang nekad mau ambil presentasinya?

Triknya adalah melakukan framing. Ambil tema yang diminta sebagai pengantar, lalu belokkan ke materi yang kamu kuasai.

Contoh:
Saya adalah UI Designer yang diminta presentasi mengenai User Research.

Yang saya kuasai banget: Membuat User Interface
Yang saya ngga kuasain: User Research

Maka contoh presentasi yang bisa saya ambil:
“Membuat Tampilan Aplikasi yang Optimal dengan Memanfaatkan Research”

Jadi porsi presentasi mu bakal lebih fokus pada pembahasan bikin tampilan user interface, daripada soal membuat user research, cukup kamu singgung sebagai pembuka.

Jadi kesimpulannya, di tahap pertama dalam menghadapi presentasi ini adalah mempersiapkan mental kamu.

  1. Terima aja dulu “tantangan”nya agar kamu terbiasa,
  2. tanyakan detail acara untuk menghindari overthinking pada hal-hal yang sebenarnya ngga perlu kamu pikirkan,
  3. dan pastikan kalau kamu memang membawakan materi yang benar-benar kamu mengerti.

Di part kedua nanti, kita akan membahas soal gimana sih, menyusun materinya biar orang ngga bosen + meaningful, dan bagaimana nanti saat sedang membawakan materinya onstage. See you!

Sumber:
- Ted Talks: The Official TED Guide to Public Speaking by Chris Anderson
- Talk Like Ted by Carmine Gallo
- Pengalaman sendiri

Hari ini, kamu sudah #BelajarDesain dan menjadi lebih baik tentang Saat Kamu Harus Presentasi (part 1)

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.

--

--