Pemerintah Makassar Mulai Perketat Izin Perumahan Setelah Banjir

Ancha Hardiansya
Bicara.id
Published in
2 min readJan 27, 2019
Ketua AJI Makassar Qodriansya Agam Sofyan dan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI saat konfrensi pers di Makassar, Sabtu (26/1/2019) (Photo by Trio Rimbawan)

MAKASSAR, Bicara.id — Pemerintah Kota Makassar mengambil tindakan tegas atas aktivitas pembangunan perumahan. Lantaran Dianggap sebagai salah satu penyebab banjir maka aturan perizinannya tidak dipermudah lagi.

“Mereka (pengembang) harus punya izin prinsip tata bangunan yang jelas,” kata Syamsu Rizal MI di Hotel Remcy Panakukang Makassar, Sabtu (26/1/2019).

Beberapa pengembang kata dia, kerap melakukan pembangunan tanpa berdasarkan aturan tata ruang kota. Seperti, pengembang biasanya tidak membuat saluran air atau drainase sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku.

Akibatnya terjadinya genangan banjir karena tidak ada saluran drainase yang terkoneksi antara satu dengan lainnya. Olehnya itu sekarang pemerintah kota Makassar lebih memperketat izin-izin membuat bangunan atau perumahan.

Deng Ical sapaan Syamsu Rizal mengatakan bahwa dari 6000 Hektar Sawah yang ada di kota Makassar, kini tersisa 3000 Hektar dan harus dipertahankan sebagai paru-paru kota dan penghijauan. Berkurangnya persawahan di Makassar juga disebabkan pesatnya pembangunan utamanya perumahan. Sekaligus mengurangi daerah resapan air.

“Sekarang pemkot fokus juga areal persawahan yang tersisa 3000 HA. Karena sawah bisa jadi paru-paru dan daerah tersebut serapan air,” lanjutnya.

Izin-izin yang diperketat kata dia termasuk izin prinsip. Harus jelas analisis dampak lingkungannya. Bahkan, pemerintah kota telah menetapkan beberapa wilayah tertentu yang tidak boleh melakulan aktivitas pembangunan sama sekali. Misalnya wilayah yang dianggap menjadi serapan air untuk kota Makassar.

“Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya genangan air atau banjir yang parah di kota Makassar,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui beberapa hari lalu Selasa (22/1/2019) Sulawesi Selatan dilanda banjir besar, paling parah di daerah, Gowa, Maros, Jenneponto dan Makassar serta daerah lainnya. Bahkan banjir kemarin menelan korban jiwa dan ribuan warga mengungsi serta ribuan rumah terendam.

Reportase : Andi Trio Rimbawan

--

--

Ancha Hardiansya
Bicara.id

I’m a Journalist in Indonesia. A big fan of coffee.