15 mins or 15 lifetime? Love or fear?

Alamanda Shantika
Binar Academy
Published in
3 min readJul 27, 2017

--

Lagi ngobrol-ngobrol ngalor ngidul sama Arya Djoehana siang kemarin di Komunal sambil menikmati makan siang Arya yang selalu nambah kalo makan :P Satu kalimat yang bikin saya lumayan terbangun, dia bilang “Temen gw bilang orang itu bisa milih dia mau berubah dan berkembang dalam waktu 15 menit atau 15 kali reinkarnasi.” (Buat yang ga percaya reinkarnasi atau past life anggep aja 15 taun :D)

Beberapa waktu belakangan ini saya lagi baca beberapa buku neuroscience dan beberapa buku self growth dan ada satu hal yang sama dari buku-buku itu. Di semua buku-buku itu tertulis bahwa hidup manusia hanya didasarkan pada 2 hal, love or fear.

All human actions are motivated at their deepest level by one of two emotions — fear or love. In truth there are only two emotions — only two words in the language of the soul. These are the opposite ends of the great polarity.

Love is the energy which expands, opens up, sends out, stays, reveals, shares, heals.

Fear is the energy which contracts, closes down, draws in, runs, hides, hoards, harms.

Saya sendiri sadar sebagai orang dewasa saya jadi terbiasa hidup dengan melihat banyak ketakutan. Jadi terlalu banyak berfikir menggunakan otak bukan mendengarkan hati, “kalo gw milih ini nanti bakalan gini gitu, kalo gw milih itu nanti bakalan gini gitu.” Semua yang keluar dari pikiran kita didasarkan dari ketakutan kita. Semakin lupa masa kecil kita dimana kita lebih bahagia karena tidak terlalu banyak berfikir, we just want to share our love and be happy at any given moment. Karena waktu kecil kita belum dibiasakan untuk terlalu banyak berfikir dari otak tapi hanya menjalankan apa yang hati kita bilang.

Seketika itu saya juga jadi tersadar kadang kita juga terlalu bergantung pada outer world kita, kita berharap situasi atau kondisi atau orang di luar diri kita bisa berubah. Tapi seketika itu juga saya sadar kalau saya bergantung pada outer world saya, bisa jadi semua itu akan berubah dalam waktu 15 menit atau 15 kali reinkarnasi. Ya, memang kita tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi pada luar diri kita, tapi kita bisa mengendalikan kebahagian di dalam diri kita sendiri, apakah kita mau merubah kondisi dalam waktu 15 menit atau 15 kali reinkarnasi.

Tidak bergantung pada perubahan di luar diri kita ini juga related dengan apa yang pernah saya tulis di artikel ini. Pada intinya kita harus menghargai bahwa orang lain punya state hidup masing-masing, bukan juga menjadikan kita berfikir kita lebih tinggi dari orang lain karena kita sudah lebih mengerti daripada orang lain, tapi mungkin apa yang sudah kita pelajari dia belum pelajari dan mungkin banyak juga yang sudah dia mengerti tapi kita belum mengerti.

So just listen to your inner self, to your heart. When we listen to the inner self it will definitely comes from love, when we listen too much to outer sources or we think too much with our head or mind we start to think that we’re doing it wrong and the fear comes out right away. If you’re searching for answers in life, you might not have to look any further than yourself.

Love is the highest energy in the universe ❤️ reward yourself by loving yourself first, don’t stop yourself from leading a happy life. Don’t take life too seriously 😁 ask your inner self, it is our choices to choose love or fear? It is our choices to grow in 15 mins or 15 lifetime. 😉

- Alamanda Shantika

--

--