3 Cara Menentukan Struktur Tim Produk

Shaffa Tasyani
Binar Academy
Published in
4 min readDec 8, 2020
Photo by Headway on Unsplash

Bagi beberapa perusahaan yang telah berkembang, menyusun tim produk bukanlah hal baru untuk dilakukan. Beberapa perusahaan sudah memiliki tim produk dengan struktur sedemikian rupa demi menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika tim produk dalam suatu perusahaan memerlukan perubahan, atau lebih tepatnya memerlukan penyesuaian. Kenapa begitu?

Nah, menurut Paxton, seiring dengan perkembangan perusahaan SaaS (Software as a Service) dari waktu ke waktu, maka berubah pula tujuan dan kebutuhan perusahaan. Di sisi lain, perusahaan juga perlu berkembang mengikuti minat dan kebutuhan dari pelanggan. Setiap perusahaan dalam ranah apapun (dalam kasus ini untuk startup SaaS), jika telah sepakat untuk menjunjung tinggi komitmen kepada pelanggan, maka struktur tim produk harus senantiasa ikut berkembang.

Photo by Lala Azizli on Unsplash

Ada beberapa cara yang bisa kamu jadikan pertimbangan untuk menyusun sebuah tim produk. Shaun Juncal memberikan beberapa cara dalam artikelnya yang diunggah ProductPlan. Salah satu dari ketiga cara ini mungkin bisa membantu kamu untuk menentukan struktur seperti apa yang paling cocok untuk tim produk-mu~

1. Satu product manager untuk satu produk (atau fitur)

Photo by airfocus on Unsplash

Dengan struktur seperti ini, product manager akan memiliki tanggung jawab untuk semua aspek strategis dari sebuah produk. Mulai dari riset pasar, forecasting, budgeting, menentukan fitur prioritas, riset dengan tim sales dan marketing, dan juga mengawasi pengembangan produk.

Menurut Juncal, menentukan product manager untuk satu produk (atau fitur) merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk mengembangkan tim produk. Namun sebelum itu, ada beberapa hal yang juga perlu kamu pertimbangkan sebelum mengambil keputusan ini. Seperti:

  • Berapa banyak developers dan designers yang mau kamu tetapkan untuk setiap product manager?
  • Kemana setiap product manager harus melapor? Ke Chief Product Officer, kah? Atau ke VP of Product?
  • Terus, sejauh mana otonomi product manager ini? Apakah product manager boleh release produk langsung ke pasar, atau perlu melewati eksekutif terlebih dahulu?

2. Tanggung jawab product manager dibagi berdasarkan skill

Photo by William Iven on Unsplash

Nah, untuk struktur ini, kamu dapat menyesuaikan product manager berdasarkan dengan keahlian yang mereka kuasai. Nantinya, akan ada product manager yang memimpin riset pasar, dan mengembangkan keahlian untuk menyusun user persona produk.

Ada juga product manager yang menguasai bidang budgeting, yang berperan untuk menganggarkan seluruh portofolio, dan bekerja dengan tim development seputar alokasi sumber daya, serta menyusun timeline produk. Agar bisa seimbang, maka perlu dibangunnya tim produk yang merata di setiap bidang, seperti business product manager, technical product manager, design product manager, dan growth product manager.

3. Product manager bekerja erat dengan tim lintas fungsi

Photo by Brooke Cagle on Unsplash

Jenis struktur ini memiliki keterikatan kerja dengan tim lintas fungsi (cross-functional team). Artinya, setiap tim terdiri dari jumlah anggota yang sedikit dan diisi oleh product owner serta developers. Masing-masing tim akan bertanggung jawab pada suatu area spesifik dari produk, yang bertujuan untuk memberikan hasil maksimal secara menyeluruh.

Salah satu perusahaan yang menggunakan struktur tim ini adalah Spotify. Dikenal dengan sebutan product squad, Spotify memanfaatkan struktur ini sebagai cara untuk memaksimalkan produknya. Selain Spotify, ada juga Amazon yang menggunakan struktur serupa dengan istilah “two-pizza rule”, di mana tim tidak boleh lebih besar dari orang yang bisa diberi makan sebanyak dua pizza (tidak lebih dari 5–8 orang). Jika tim berisi lebih dari itu, maka akan lebih baik jika dipecah lagi dan membentuk tim baru.

Menyesuaikan atau mengubah tim produk memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Ada banyak pilihan yang bisa kamu pertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Tapi, yang perlu kamu ingat, menentukan struktur yang tepat memerlukan pengetahuan secara menyeluruh seputar perusahaan dan produk. Jika kedua hal itu sudah kamu kuasai, maka akan lebih mudah untuk menentukan pilihan yang sesuai~

Oh, ya! Binar Academy baru saja buka pendaftaran untuk kelas Product Management, lho! Pendaftaran batch pertama dibuka sampai tanggal 31 Desember 2020, dan kelas pertama dimulai pada tanggal 13 Januari 2021. Buat kamu yang tertarik untuk daftar, silakan klik bit.ly/PMBinarGratis ya!

--

--

Shaffa Tasyani
Binar Academy

Content writer. Definitely enjoys writing; mostly about skincare stuff and the digital industry. Hope it doesn’t bore you!