Bagaimana cara Release Product dalam waktu tiga bulan dengan member Junior Engineer dan sabtu minggu bisa mancing?

Ibnu Fajar Yunardi
Binar Academy
7 min readApr 30, 2018

--

Maafkeun bosque bosque kalau judulnya terlalu panjang seperti rangkaian gerbong kereta api, oke langsung aja sebagai kalimat pembuka :

“A boss says ‘Go!’ A leader says ‘Let’s Go.” -E.M. Kelly-

Sebvvah quote andalang yang saya sendiri gak tau blio E.M. Kelly ini siapa, lha wong saya juga dapet quote-nya dari hasil gugling. Tapi, saya belajar dari kalimat ini walaupun bukan ahli tafsir dan ahli bahasa, kalimat yang saya pahami adalah perbedaan bos dan seorang leader adalah bos hanya akan menyuruh sedangkan leader akan mengajak dan berjalan bersama.

Flashback dulu, perkenalan dibelakang layar tim Tech Binar Academy hanya ada empat orang, Pak Estu Fardani sebagai DevOps master merangkap penghubung karir, Pak Khanifun Nizar sebagai Android master merangkap tukang riset dan data analis, Pak Mukhsin Hilmi selaku iOS master dan wakil kepala sekolah bidang akademi di Binar Academy dan saya sendiri seorang Kang Somay yang merangkap mandor aplikasi dan kami semua dibawah komando mas Lutvi Rosyady selaku kepala sekolah yang merangkap Backend Engineer. Semua memang memiliki rangkap jabatan yang sebenarnya ini gak boleh buat pejabat publik, tapi sayangnya kami ini PNS (Pegawai Negeri Startup) jadi ya sah sah saja ye.

Tim Tech Binar Academy

Sebagai seorang yang terbiasa tahu beres, semua sudah tersedia peribahasanya “opo opo wis cemepak” dan saya harus merubah pola pikir itu. Ketika diberikan kesempatan menjadi seorang mandor Aplikasi di Binar . Berlatar belakang sebagai QA, membuat mindset saya sudah terstuktur bahwa apa yang saya lakukan adalah terima jadi semua dokumen, requirement, desain dan mungkin hanya memberikan review sedikit tentang beberapa hal itu.

Bagaimana jika keadaannya dibalik, saya yang harus membuat semua itu dari 0? Ini adalah hal terpusying yang membuat saya sukar tidur diawal awal diberi tanggung jawab ini. Bayangkan, saya tidak tahu caranya bikin roadmap, decission table buat menentukan apakah ini penting dan berdampak luas, budgeting, man power planning apalah itu saya bener bener blong. Seperti orang Indonesia pada umumnya, ilmu “the power of kepepet” akhirnya muncul, bahkan dalam mimpi saya kok ya bisa bisa-nya ada mimpi bikin roadmap. Tapi emang kadang gitu sih, apa yang saya pikirkan dalam dalam bisa bisa solusinya datang dari mimpi. Singkat cerita, Proposal dan Roadmap saya jadi, versi 1.0 saya kirim ke mbak Alamanda Shantika Santoso. Mau tau hasilnya? ah udah pasti ditebak! Yak bener, hasilnya full komentar dan corat coret layaknya skripsi yang diajukan ke dosbing. Ya gimana ya, anak bawang yg belajar jadi PM, tentulah pastilah dan kiranya seperti itu hasilnya, wkwkw. Oke, otak saya berpikir keras untuk revisi kedua-nya. Alhamdulillah sudah tak sebanyak versi 1.0 komentarnya, dan Approved.

Road Map Versi 1.0.0

Roadmap yang disetujui adalah Release Binar App dalam waktu tiga bulan, waktu itu saya ajukan Desember tahun 2017 dan target yang dipasang adalah di akhir bulan Maret aplikasi Binar App harus sudah release. Mumet versi kedua, saya tidak punya partner untuk membantu mewujudkan-nya. Karena tim internal Binar, pak helmi, pak ifun, dan pak estu load kerja-nya sudah luar biasa padatnya. Saya yakin mereka bisa bantu saya, tapi tidak mungkin Product ini bisa rilis dalam waktu tiga bulan dengan kesibukan mereka seperti itu. Alhasil, setelah berdiskusi dengan blio blio tim tech internal Binar termasuk mas Lutvi Rosyady, maka diputuskan akan ada tim khusus yang akan membantu mewujudkan app ini. Maka, saya diminta untuk membuat MPP, dan baru tahu juga MPP itu adalah Man Power Planning ya waktu diminta buat itu. hahhaha

Ketika MPP sudah diajukan, dan yang di approved adalah semua member tim adalah harus semua-nya dari Academy Binar. Untuk soal skill saya tidak khawatir dengan ini, karena saya yakin mentor mentor di Academy sudah mengajarkannya dengan baik. Yang menjadi ke-khawatiran saya adalah, bisa gak ya diajak lari kencang dengan timeline yang sudah kita tetapkan?

Singkat cerita, saya mendapatkan komposisi tim 1 UI sekaligus UX, 1 Backend , 1 Android, dan 1 QA di awal bulan Januari 2018, dan tambahan masing masing 1 dibulan Februari 2018 dan sesuai kriteria kesemua-nya adalah murid murid di Binar Academy.Trus bagaimana caranya agar bisa release dalam waktu 3 bulan?, cekibrot

Methode Agile dengan Framework SCRUM

Kami menggunakan framework SCRUM, ya walau masih belum sempurna dalam implementasi-nya tapi kami rasa ini framework yang cocok untuk digunakan dengan timeline pendek. Satu sprint dengan rentang 10 hari kerja tanpa dihitung sabtu dan minggu. Untuk task, saya tetapkan 4 Sprint berdasarkan planning, semua task akan selesai pada awal maret. Dan yak benar, semua sesuai planning semua task selesai awal maret. TAPI NGEBUG :). Berdasarkan dengan planning, minggu kedua maret sudah bisa dimulai Beta Testing, tapi ndak papa karena masih banyak BUG yang harus kami perbaiki, maka Beta Testing juga tetap bisa dilakukan sembari fixing bug bug yang ada.

Daily Standup, Santai semua masalah ada jalan keluarnya

Manager != Boss

Ini salah satu hal penting, bahwa sering kali manager dianggap sebagai mahabenar bos. Ini yang harus diluruskan, bahwa manager bukanlah boss, manager adalah manusia biasa yang berlumur dosa. Team bebas mengoreksi saya, mengoreksi task jika dirasa tidak relevan, implementasinya lama dan mungkin belum perlu untuk saat ini. Saya-pun harus menerima koreksi jikalau memang itu tidak relevan dan tidak bisa dikerjakan dengan timeline yang ditetapkan, sebagai contoh didalam task yang saya buat saya menginginkan fitur scan untuk mempermudah presensi, namun saat ide itu saya lemparkan ke tim, tim menjawab jika implementasi ini membutuhkan waktu yang lumayan terutama untuk riset dan implementasinya belum lagi fixing bug bisa diganti dulu dengan checklist tanpa scan. Alasan ini cukup beralasan, sehingga saya juga harus menerima masukkan itu. Im not your boss, just servant leader.

Yona, Nico sama Irfan

Komitmen adalah Koentji

Didalam SCRUM, komitmen adalah elemen yg wajib ‘ain. Pada saat sprint planning, semua team member berhak memberikan bobot task dan estimasi pengerjaan-nya. Setelah itu, disaat berjalannya sprint, semua team akan berkomitmen menyelesaikan task yang diambilnya. Jika ada member yang mengalami stagnan atau blocker, maka harus segera mungkin memberikan kabar saat standup meeting, agar blocker bisa dipecahkan bersama secepatnya.

Daily Activity, Bug adalah Teman.

Fokus pada Core Function

Agar product kita bisa release dengan segera, maka kita harus Fokus pada fitur utama dahulu, apa yang menjadi nilai jual dari aplikasi ini haruslah yang diimplementasikan terlebih dahulu. Ketidakfokusan seringkali karena kita menganggap semua fitur adalah penting, padahal tidak seperti itu. Sebenarnya ada yang kita rasa penting, tapi itu bukan core dari product itu sendiri. Roadmap kita juga harus jelas, mana yang bisa dilakukan pada fase pertama mana yang bisa setelahnya dan mana yang bisa nanti nanti. Fokus pada core function salah satunya adalah kami tidak melakukan fixing pada bug compat (hanya terjadi dibeberapa device) di fase rilis pertama, karena jika effort kami hanya tertuju pada bug compat, maka akan membuat release semakin lama. Bug compat kami handle pada update version selanjutnya.

Sabtu Minggu harus Liburan.

Ini yang salah satu strategi yang menurut saya efektif, tim tidak boleh sama sekali menyentuh kode ataupun hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan dihari sabtu dan minggu, hukumnya wajib di sabtu dan minggu adalah ngecharge energi yang sudah terkuras selama senin sampai jumat. Bahkan member tim saya asal gunung kidul, sebut saja Ervien, anak ini mengisi kegiatan sabtu minggu-nya dengan memancing di sungai. Lain halnya dengan Luthfi Kus, mas kus lebih sering mengisi sabtu minggu-nya dengan menjadi fotografer manten. Dan beberapa yang lain sibuk dengan E-sport mereka, namun tidak pernah terlihat mereka membunuh akhir pekan dengan pacaran, karena kebanyakan memang zomblo di tim ini. Di sabtu dan minggu, grup telegram untuk app diharamkan membahas task dan sprint.

Kan Makan

Always Appreciate your team progress, and Never Blaming each other

Siapa yang suka diberi apresiasi atas hasil karya-nya? tentulah semua mahkluk di bumi menginginkannya. Yes, hal ini juga yang saya coba terapkan atas hasil karya teman teman tim Binar App. Jujur, disprint 2 dan 3 semua terasa lambat, burndown chart tidak sesuai dengan ekspektasi, banyak card yang akhirnya tidak selesai. Lantas apakah kami menyalahkan satu sama lain? Tentu saja tidak, kami belajar menghargai satu sama lain, dan ketika ada masalah kami lebih suka berdiskusi untuk mencari jalan keluar bersama. Menurut saya, blamming alias menyalahkan orang lain ketika melakukan kesalahan justru akan membuat psikis menjadi down, tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan marah marah, maka dari itu mari kita ramah ramah. Berikan apresiasi paling tidak dengan mengucapkan terimakasih atas kerja keras dan karya tim apapun progressnya.

Kan Makan lagi(2)

Satu hal lagi, kami di Binar percaya bahwa Senior Engineer dulunya juga dari Junior. Kami juga percaya dengan diberikannya kesempatan bagi mereka, maka regenerasi akan terus berjalan. Hasil karya mereka bisa teman teman nikmati di playstore. Sementara baru tersedia di platform Android, karena iOS nya masih dalam proses development.

And Then.. Released v1.0.0

“Don’t Limit your challenges, challenges your limit.”

We wait you! Enroll now !

--

--