Product Management dan User Experience: Serupa Tapi Tak Sama

Shaffa Tasyani
Binar Academy
Published in
4 min readJan 20, 2021
Photo by UX Indonesia on Unsplash

Baik itu ranah Product Management maupun User Experience, keduanya sama-sama memiliki peran penting dalam proses pembuatan produk digital. Singkatnya, yang membedakan kedua ranah ini adalah Product Management lebih kepada proses strategi, dan User Experience pada proses eksekusi.

Di balik proses pembuatan produk, ada peran Product Manager dan praktisi UX yang bekerja keras demi menghasilkan produk berkualitas tinggi. Product Manager dan praktisi UX (dalam hal ini UX Designer) memiliki peran yang berbeda, namun keduanya diperlukan untuk bekerja dengan selaras supaya bisa membangun dan men-deliver produk dengan sukses. Lalu, apa yang membedakan kedua peran ini?

Skill & tanggung jawab

Photo by Christina @ wocintechchat.com on Unsplash

Product Manager bertanggung jawab atas pembuatan produk dengan hasil berkualitas tinggi. Product Manager ikut serta dalam seluruh proses pembuatan hingga deliver produk, atau sering disebut dengan product life cycle. Peran Product Manager tidak hanya menyusun strategi, namun juga membimbing tim dalam proses pembuatan produk, dan memberikan informasi atau pengetahuan mendalam terkait dengan produk yang akan dibuat.

Product Manager juga menganalisis kondisi dan persaingan produk di pasar, hingga menyusun visi produk yang sesuai dengan nilai berdasarkan kebutuhan pelanggan. Peran Product Manager mencakup banyak aktivitas dari berbagai bidang, seperti penelitian, desain, dan pengembangan. Banyak peran yang perlu dipikul oleh Product Manager, sehingga skill multitask sangat diperlukan.

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Sedangkan UX Designer membutuhkan pemahaman mendalam tentang user. UX mencakup semua aspek interaksi user dengan perusahaan, baik itu berhubungan dengan layanannya, juga produknya. Secara garis besar, baik UX Designer maupun praktisi UX lainnya, UX berkontribusi untuk menciptakan produk yang bermakna dan relevan bagi pengguna.

UX Designer perlu berpengalaman dalam mengoperasikan alat desain dan alat prototyping, seperti Sketch, Adobe XD, dan Justinmind. Selain itu, UX Designer juga perlu memiliki pemahaman tentang proses pengembangan, serta beberapa pengetahuan tentang bahasa pemrograman front-end CSS dan HTML. Skill ini akan memudahkan mereka untuk bekerja dengan tim development.

Work process

Photo by William Iven on Unsplash

Sebelum membuat prototype, tim desain UX akan memulai proses dengan riset terlebih dahulu. Mereka akan mengidentifikasi target audiens, dan membuat user persona yang dapat merepresentasikan audiens mereka. User persona dapat memudahkan tim desain UX untuk memvalidasi kecocokan desain dengan target audiens.

Dari hasil riset, data tersebut menjadi pedoman tim desain UX untuk membuat sketsa desain UI produk mereka, baik itu untuk aplikasi, atau untuk website. Kemudian sketsa tersebut dikembangkan dan divisualisasi menjadi prototype, yang dapat diperlihatkan kepada anggota tim lainnya. Tim desain UX kemudian akan melakukan uji prototype kepada users untuk mengumpulkan feedback dan mengoptimalkan desain yang lebih sesuai dan user-friendly.

Photo by You X Ventures on Unsplash

Sama halnya dengan tim UX, Product Manager juga memulai proses dengan riset pasar dan kompetitor terlebih dahulu. Hasil riset ini yang kemudian juga menjadi bahan pertimbangan tim desain UX sebelum merancang prototype.

Setelah riset, Product Manager merancang product roadmap untuk memudahkan tim melihat arah tujuan. Product roadmap ini membantu tim untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait dengan timeline, di samping itu juga dapat menyesuaikan fitur apa yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu, dan memastikan proses berada di jalur yang tepat.

Sepanjang proses, Product Manager juga berinteraksi terus menerus dengan tim lain, seperti marketing, development, sales, support, dan desain. Hal ini perlu dilakukan agar semua pihak yang berkaitan dengan proses pembuatan produk senantiasa selaras dengan visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Persamaan Product Management dan UX

Photo by Campaign Creators on Unsplash

Seperti yang dikatakan oleh Chen (2020), sesungguhnya peran Product Manager dan UX Designer berjalan seiring. Agar bisa saling bekerja sama, penting bagi Product Manager untuk memahami bahwa mereka bertanggung jawab untuk gambaran yang lebih luas — berkolaborasi dengan banyak tim, menciptakan visi produk yang sesuai, dan mendefinisikan informasi atau data kepada UX Designer terkait dengan hal-hal yang menunjang pembuatan desain.

Dengan kata lain, Product Manager harus bekerja sama dengan UX Designer untuk bisa memahami pengguna atau user dengan lebih baik, karena UX Designer memiliki peran yang selalu berkaitan dengan pemahaman user. Product Manager juga bisa memahami keahlian UX Designer dalam bidang desain produk, proses usability testing, dan di saat yang sama memastikan semua aspek ada pada jalur yang tepat dan sesuai.

Photo by NordWood Themes on Unsplash

Terus, bagaimana dengan UX Designer?

Hasil kerja sama antara Product Manager dan UX Designer juga memberikan nilai plus bagi UX Designer. UX Designer dapat memahami dengan baik pada konteks bisnis yang perlu dipertimbangan saat proses pembuatan produk, khususnya yang perlu dipertimbangkan oleh Product Manager. Ketika semua sudah disepakati bersama, baik itu Product Manager maupun UX Designer, keduanya sama-sama memiliki satu tujuan, yaitu menciptakan produk berkualitas tinggi dengan desain UX yang terbaik.

Binar Academy punya kelas UX dan Product Management lho! Jika kamu tertarik mendalami salah satunya, kamu bisa join di sini!

--

--

Shaffa Tasyani
Binar Academy

Content writer. Definitely enjoys writing; mostly about skincare stuff and the digital industry. Hope it doesn’t bore you!