Rasanya Dapat Beasiswa IT Gratis di Jogja

Rega Cahya Gumilang
Binar Academy
Published in
7 min readDec 3, 2018
Photo by NeONBRAND on Unsplash

Pada Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2018 lalu, terlaksanalah acara puncak dari akademi IT yang saya ikuti, berupa presentasi produk yang dinamakan showcase. Inilah saatnya tim kami, yang berisi belasan anggota, menampilkan hasil kerja keras kami. Hasil tersebut merupakan suatu kombinasi hebat dari kerja sama, koordinasi, perasaan suka duka, perjuangan, dan rasa saling gotong royong yang diwujudkan dalam bentuk suatu aplikasi yang dibangun dalam waktu kurang lebih 1,5 bulan.

Hari itu kami mempresentasikan aplikasi andalan kami yang bertema bencana alam. Presentasi dimulai dengan paparan singkat dari Project Manager (PM) kami tercinta, mas Reza, dan dilanjutkan dengan penjelasan oleh teman-teman developer kelompok kami lainnya. Kami melakukan presentasi di depan para juri dari perusahaan partner Binar Academy dan pimpinan dari akademi yang kami ikuti.

Sungguh saya baru pertama kali merasakan euforia semacam ini. Jangan tanya bagaimana rasanya, yang pasti nervous karena aplikasi yang kami buat akan dipertontonkan kepada semua tim yang juga membuat aplikasi dengan tema yang sama. Tidak hanya itu, aplikasi kami juga akan dilihat oleh orang-orang besar dari perusahaan terkemuka. Ini benar-benar pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Bahkan, akan menjadi cerita turun-temurun sampai anak cucu saya kelak.

Bagaimana saya bisa mendapatkan kesempatan luar biasa ini? Semua bermula dari ajakan teman yang mengikuti suatu akademi IT. Akademi tersebut menawarkan pemberian beasiswa pendidikan IT gratis untuk umum. Mendengar kata pendidikan IT gratis membuat saya pada akhirnya tertarik untuk mencoba mendaftarkan diri untuk beasiswa tersebut. Walaupun awalnya hanya ikut karena embel-embel gratis, hasrat yang kuat untuk mengembangkan diri di bidang IT membuat saya bersemangat untuk belajar dengan giat. Salah satu materi yang sangat ingin saya pelajari di akademi tersebut adalah android.

Untuk mendapatkan beasiswa ini tidaklah mudah. Setelah melalui tahap seleksi dan menunggu berbulan-bulan, akhirnya pada hari Sabtu tanggal 15 September 2018, for the very first time, kami dipertemukan dan berkumpul bersama dalam acara induction. Di acara inilah saya bertemu dengan para alumni yang sedikit bercerita tentang pengalaman mereka setelah lulus dari akademi. Rasa bangga dan profesionalisme terpancar dari aura mereka saat bercerita. Satu kata untuk mewakili mereka, setidaknya dari dalam lubuk hati saya terdalam kala itu ialah, keren. Entah mengapa rasanya ingin cepat-cepat memulai kelas dan mengikuti berbagai event lain yang diadakan oleh akademi tersebut.

Di akademi tersebut, saya memilih kelas android. Ya, seperti yang sudah saya singgung diawal, kelas android menarik minat saya untuk dipelajari lebih dalam lagi. Tak heran jika saya memilih kelas itu dan berkomitmen untuk menamatkan studi di akademi.

Dimulai dari keawaman saya mengenai bidang android, semakin hari pengetahuan dan skill saya bertambah didorong dengan niat yang menggebu-gebu untuk dapat menguasai bidang ini. Ditambah lagi, bimbingan mentor yang berpengalaman dan seru diajak cerita, membuat kelas terasa asyik, menyenangkan, dan membuat suasana belajar menjadi nyaman.

Saya masih ingat betul dengan mentor pertama saya kala itu. Dia adalah mas Jati. Dia merupakan seseorang yang sudah pro dalam bidang android namun tetap merasa rendah hati atas kemampuan yang dimilikinya. Mas Jati selalu mengatakan bahwa dia juga masih belajar android sampai saat ini, sama seperti kami. Dia yang sudah pro saja, bisa memiliki kerendahan hati dan niat belajar yang luar biasa seperti itu. Bagaimana dengan saya yang masih kerupuk ini bisa pro di bidang android seperti dia? Hal tersebut menjadi pecutan untuk saya yang percaya bahwa usaha keras tidak akan pernah mengecewakan. Jika saya ingin menjadi luar biasa seperti dia, nothing is impossible. I believe I can!

Lanjut, setelah ada kelas, ternyata akademi ini juga mengumpulkan kami dalam beberapa tim yang terbagi menjadi 5 tim. Saya sendiri berada di Tim A yang saya artikan dengan Amazing, Amazing for every moment, struggle, togetherness, that never be forgotten. Hal tersebut menjadi penyemangat untuk diri saya sendiri. Mulailah pada waktu itu, saya berkenalan dengan PM kelompok kami yang bernama mas Reza. Mas Reza adalah pribadi yang selalu up to date dan selalu mengingatkan anggota lain untuk terus update progress pembuatan aplikasi yang kami jalani.

Pertemuan pertama kami sebagai tim jatuh dilaksanakan pada hari Minggu, 30 September 2018, yang pada hari itu kami berkenalan satu sama lainnya. Kami pun mulai untuk brainstorming tentang ide yang akan kami develop dan akan kami persembahkan kepada juri di akademi ini. Dari situ saya bertemu banyak orang dengan berbagai latar belakang dan skill yang berbeda. Kami semua pun masih sama-sama belajar, tapi dengan komitmen kami yang kuat, kami mau berjuang sampai hari terakhir. Inilah yang membuat saya bersyukur pernah bekerja sama dengan tim seperti mereka.

Karena berjuang dari nol dan mau sama-sama belajar itu lebih mengasyikkan selama kita masih punya komitmen untuk menyelesaikan semua sampai akhir.

Pada kenyataannya, komitmen yang dijalani tidaklah mudah untuk dilakukan. Sebagai tim, kami memerlukan adanya koordinasi dalam proses pembuatan aplikasi yang dikerjakan. Tak hanya itu, kami juga perlu untuk selalu meng-update progress aplikasi tersebut. Dari hal itulah, kami mulai menemukan problema klasik yang sering dihadapi oleh tim dengan latar belakang beraneka ragam. Adanya anggota tim yang tidak memberi kabar sama sekali, tiba-tiba hilang bagai ditelan bumi dan anggota yang tidak kooperatif saat proses pembuatan aplikasi menjadi bumbu pemanis dalam perjuangan kami menamatkan akademi kami ini. Kami yang terus menjaga komitmen kami, memilih untuk tetap konsisten dan memberikan yang terbaik versi kami masing-masing melalui ide dan pemikiran kami yang telah kami tuangkan dalam aplikasi buatan kami.

Tim A — Jogoboyo

Walaupun jatuh bangun dalam menggarap aplikasi kami, kami tidak kehilangan momen-momen seru saat bekerja sama. Momen seru itu ketika kami sebagai tim saling cerita jika, sebenarnya kami mempunyai ide yang bagus tetapi ragu-ragu dan belum paham bagaimana cara untuk mengimplementasikannya. Meskipun begitu, pada akhirnya kami berhasil melakukannya walaupun harus dibayar dengan lembur pada hari terakhir sebelum showcase dilaksanakan. Di situ saya menemukan bahwa ketika kami kompak, ide yang kami punyai bisa tercapai juga.

Momen lain yang masih saya ingat di tim ini adalah ketika salah satu anggota dari tim kami yang bernama mbak Uzi memiliki inisiatif untuk memberikan masing-masing anggota tim A sebuah award kecil-kecilan berupa topi. Yang membuat topi tersebut spesial adalah mbak Uzi juga menyematkan label unik sesuai karakter dari masing-masing anggota. Karakter tersebut dinobatkan kepada masing-masing setelah adanya observasi selama masa pembuatan aplikasi. Nominasi karakter beraneka ragam mulai dari yang terasik, terbaik, terlokal, terkacang, dan nominasi yang tak kalah seru lainnya. Lalu nominasi apakah yang saya dapatkan? Jengg.. jengg.. nominasi tersebut adalah teravatar. Maksudnya? Begini ceritanya..

Selama proses pembuatan aplikasi, sesama tim pernah saling bercerita satu sama lain. Saya pun tak mau ketinggalan untuk bercerita tentang diri saya yang seorang project manager dan berlatar belakang back end. Jika yang lain memilih untuk mengembangkan skill sesuai kemampuan, saya ingin memperluas wawasan dan mengembangkan skill saya di bidang yang lain, yakni android. Mungkin bagi anggota tim lainnya, terlebih mbak Uzi, saya bisa melakukan segalanya, makanya dinobatkan sebagai anggota teravatar. Padahal menurut saya, saya masihlah seperti kerupuk alias masih perlu mengembangkan skill-skill saya termasuk salah satunya dengan bergabung di akademi ini.

Kembali ke inti cerita, jadi itulah pengalaman saya sejak mengikuti kegiatan di akademi ini yang bernama Binar Academy. Apa itu Binar Academy? Binar Academy merupakan salah satu perusahaan digital yang memberikan kursus belajar secara gratis ke semua orang yang memiliki keinginan untuk mengenal dunia digital. Di situ kamu bisa memilih bidang yang ingin kamu kuasai seperti android, back end, front end, project manager atau UI/UX. Yang jelas banyak pelajaran yang bisa diambil selama mengikuti kelas tersebut.

Yang paling saya suka di Binar Academy adalah proses kerja sama antar anggota tim yang mulai dari tidak tahu bagaimana cara untuk mewujudkan ide dan gagasan yang dipunya hingga akhirnya mampu mengimplementasikan ide tersebut menjadi suatu hal yang keren. Dari anggota tim yang awalnya utuh, tapi karena seleksi alam, beberapa anggota menyerah dan mengundurkan diri dari perjuangan ini. Sedangkan anggota bertahan masih berjuang sampai akhir dan mau berkomitmen sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Salah satu bukti komitmen mereka adalah rela hadir di kumpul tim yang dilaksanakan di pusat kota Jogja padahal ia tinggal di Kabupaten Kulon Progo. Wow! Hanya untuk koordinasi tim demi terbentuknya aplikasi yang sesuai dengan ide dan gagasan kami. Banyak suka dan duka yang telah dilalui dari proses belajar di sana, terlebih ketika anggota tim, termasuk saya bingung saat harus men-develop bersama dengan tim.

Ilmu yang didapat mungkin belum seberapa, tapi ada yang jauh lebih berharga yang saya dapatkan dalam proses ini. Hal itu tak lain adalah kebersamaan dan kekompakan yang membuat pengalaman ini pantas menjadi unforgettable moment in my lifetime.

Semua proses ini mungkin tidak akan terulang lagi. Sebagai bentuk terima kasih untuk Binar Academy yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk berkecimpung di ekosistem teknologinya, saya persembahkan coretan singkat saya ini. Berkat kesempatan yang telah diberikan oleh Binar Academy, saya bisa berkarya bersama tim yang lain dan juga mendapatkan fasilitas yang sangat lengkap seperti tempat belajar yang kondusif dan nyaman, juga mentor yang terbukti ahli dibidangnya. The last but not least, terima kasih juga untuk tim A, yang dengan perjuangan kita semua, kita dapat menyelesaikan aplikasi kita “Jogoboyo” yang telah kita ciptakan bersama sama dengan sumbangsih ide dan pemikiran kita. Sukses untuk kita semua.

--

--