Saya dan Binar, Sebuah Cerita Baru dalam Perjalanan Ziarahku

Lia Susanto
Binar Academy
Published in
6 min readNov 14, 2018

Wahaha, berat banget beuh judulnya. But it is true!

Awal Januari 2018 pertama kali tahu tentang Binar ketika nggak sengaja saya lagi cari bahan untuk belajar anak sulung saya (balada #homeschoolerlife). Pas baca headline “sekolah coding gratis”, hati saya membuncah (macam gadis habis kena tembak cowok, saya masih ingat rasanya wkwk) — maklumlah, saya salah satu emak-emak yang suka diskonan apalagi gratis. Alasan lain, karena si sulung lagi seneng belajar coding, saya menyadari sebagai homeschooler mom saya butuh belajar lagi (sejak 4 tahun setelah kelahiran si bungsu, saya nggak pernah coding blass :D ). Wokelah, akhirnya saya mencoba berbicara dulu dengan Mas Bojo.

S : “Jo, ada sekolah coding gratis, aku ikutan boleh?”
B : “Gratis to? Boleh aja” (wkwk, mulai itungan deh)
S : “Ya wis, aku daftar yakk”
B : “Yoh”
S : “Tapi ntar anak-anak piye?”
B : “Pikir keri, mumpung ada kesempatan ambil”
S : “Wokee, suwun ya Jo” (*muachh*)

Ijin udah didapat, segeralah jari-jari saya mengetik dengan mantap http://binar.co.id. Setelah berhasil register dan kemudian test, di sini lah emosi saya dibuat naik turun melihat soal-soal. Hati saya berteriak, “Ohh Ferguso, makanan apa ini?? aku ga mudeng blas!” dan “Cukup Marimar, konsentrasi.” Wis lah, dengan tekad baja saya mencoba mencerna soal-soal dan hasilnya, “KAMU LULUS!” — dengan nilai 70 (ambang batas bawah euuuyyy.) PUJI TUHAN, jadi nih sekolah gratis.

Lulus test ini menempatkan saya di Batch 9 yang dimulai bulan September 2018. Woooww suine rek, 9 bulan nungguin wakaka. Jadi mbayangin ketika tau hamil dan nungguin HPL, semacam itulah rasanya, excited, ga sabar, dll.

Bulan September telah tiba, dan saya makin tidak sabar untuk memulai belajar saya di Binar Academy. Waktu 9 bulan ini membuat saya lebih mudah menyiapkan anak-anak saya dan memberi pengertian bahwa dalam 2.5 bulan ke depan Simbok akan belajar dan waktu bersama mereka akan berkurang.

Ketika berada di minggu pertama untuk pickup schedule, mama saya divonis cerviks ca dan harus segera dioperasi. Denggg! Hati saya berubah galau. Di satu sisi, saya sudah bisa mulai mengatur jadwal anak-anak tinggal pelaksanaannya saja, tapi di sisi lain mama saya harus segera dirawat dan itu berarti saya harus menunggui juga. Rasanya saat itu saya ingin mengundurkan diri dari Batch 9, tapi Mas Bojo tetap menguatkan saya untuk mengambil kesempatan belajar ini. Akhirnya selama 2 bulan ini mobil dan kantor Mas Bojo jadi rumah kedua buat anak-anak, dan selama 2 minggu selasar rumah sakit menjadi tempat rehat saya di siang hari.

Hari pertama kelas QA di Binar Academy, saya jadi murid paling rajin. Datang paling gasik dan excited sekali untuk belajar lagi. Kesan pertama pas ketemu mas Mentor (mas Arif) jutek banget hahahaha. Saya keder juga, sih. Aura mas Mentor membuat saya waktu itu bertekad mengosongkan diri dan menerima pelajaran dari beliau sebagai hal-hal yang baru.

Pertemuan-pertemuan berikutnya ternyata lebih menyenangkan! Di platform QA ini ada 4 orang teman baru (total berlima dengan saya) dan mereka berempat memang gawean sehari-hari adalah QA dan expert di bidangnya. Ahhh, Simbok jadi makin minder. Ehhh nggak ding, malah bersyukur banyak yang bisa ditanyain kalau Simbok bingung. Saya jadi berasa seperti Yoko di cerita Pendekar Rajawali yang punya guru banyak seperti Bibi Lung, Bocah Tua Nakal, Auw Yang Hong, dll. Oh ya, konon katanya di Batch 9 ini peminat platform QA nya dikit, batch-batch sebelumnya banyak. Beneran efektif banget belajarnya, nggak umpek-umpekan di kelas trus bisa nanya sepuasnya kalau masih bingung. Ada dua mentor di platform QA yang disini bakalan memuaskan keingintahuan kalian tentang QA! (Asyiikk kan?) Mentor-mentor QA di sini memang expert di bidangnya, jadi mereka tau banget asam garam dunia QA. Belajarnya lebih ke sharing-sharing dan tukar pengalaman, jadi ga bakal bosan. Tapi misal lagi bosen sama mas Mentor 1, bisa ngikut kelas mas Mentor 2.

Belajar di Binar Academy nggak cuma belajar teori doang gaes. Kalian wajib praktek! Dan prakteknya nggak cuma di kelas doang dengan bimbingan mas Mentor, tapi juga di dunia di luar ruang kelas Sinergi bwahaha. Kalian akan dibagi menjadi per tim. Di setiap tim ada 6 platform (PM, UI/UX, FE, BE, Android dan QA) yang mempunyai fungsi masing-masing di dalamnya. Batch 9 ini terbagi menjadi 5 tim yang mendapat tugas untuk membuat startup bertema “Bencana Alam”.

Tim C dilabuhkan untuk saya di perjalanan ziarah saya bersama Binar Academy. Di tim ini, saya dipertemukan dengan teman-teman baru yang belum pernah bertemu sebelumnya dengan berbagai karakter. Di tim ini pula, saya banyak belajar lho dari mereka. Mereka anak-anak muda yang kreatif dan berdedikasi tinggi. Semangat mereka benar-benar menular ke saya. Saya paling tua di antara mereka, jadi saya belajar juga untuk mengikuti gerak cepat mereka (bukan berarti saya encok yes, jadi ga bisa jalan cepat hahaha). Belajar bagaimana mematahkan ego (#oposih), legowo menerima perbedaan, bertanggung jawab, dan menjalani sampai selesai prosesnya. Ga boleh main tinggal gaes, tak elok itu karena setiap anggota tim punya tanggung jawab sama berat untuk keberhasilan tugas ini. Walaupun berat, coba jalani dengan senyum (halah, iklan banget).

Perjalanan ziarah kekompakan bersama Tim C yang kemudian dikenal dengan Tim Lakon ini dipresentasikan di Showcase Binar Academy. Apa sih Showcase itu? Mau ngapain aja di sana? Pernah lihat British Got Talent kann??? Nahh bayangin aja Showcase kek gitu, kalian sebagai talent dengan para mentor, partner Binar sebagai judges nggantiin Simon Cowell, Amanda Holden, David Walliams, dan Alexa Dixon.

Dannn akhirnya Showcase Binar Academy 10 November 2018 tiba! Hasil kerja keras selama 2 bulan lebih Tim Lakon dipresentasikan di depan teman-teman Binarian dan para judges yang ternyata semua ganteng (tidak ada yang cantik pengganti Amanda Holden dan Alexa Dixon hihihi). Di Showcase ini kalian akan mendapatkan feedback, kritik, dan saran dari para juri. Siap-siap senang, senang banget, sedih, atau sedih banget (pilihannya cuma itu, nggak ada yang lain, bwahaha).

Yeaayyy ..best team batch #9 Binar Academy

Sangat tidak terduga, Tim Lakon dipilih menjadi tim terbaik di batch ini. Automation testing yang saya buat diganjar dengan 2 golden tiket. Brava Tim Lakon! You are badass guys!

Mas Bob (PM), Tim FE (Mas Ghi, Mbak Monik, Mbak Nika, Mas Fendi), Tim BE (Mas Wawan, Nesya, Mas Rizal, Mas Uuk, Mas Yoga, Mas Riski), Tim Android (Mas Joko, Mas Kahar, Mas Ravi, Mas Seno), Tim UI/UX (Mbak Putri, Mas Senda, Mas Ilham) terima kasih sudah berproses bersama, menjadi bagian dari kalian adalah suatu kebanggaan buat saya.

Automation Testing yang diganjar dengan 2 golden tiket

Showcase Binar Academy ini bukanlah suatu akhir, melainkan suatu awal menuju gerbang perjalanan yang baru. Bahkan emak-emak berumur macam saya ini pun bisa banyak dapat ilmu dan kesempatan. Di Binar Academy ini banyak sekali manfaatnya buat saya. Saya bertekad ni, suatu saat pingin ambil batch lagi buat belajar yang lain hahaha!!(numani euy). Satu yang perlu kamu tau disini tidak pernah ada batasan usia buat kalian belajar! Mau bertumbuh??? Temukan komunitas yang benar, tempat yang benar, vibrasikan energimu dan yakinlah semesta pasti akan mendukung. So, buat kalian yang masih maju mundur cantik mo gabung Binar Academy, make up your mind! Tetapkan hati dan segera resgister sekarang juga.

Sekian ceritanya, waktunya simbok masak buat anak-anak dulu. Semoga bermanfaat!

--

--