Anies Baswedan: Bersama Cak Imin, Semakin Yakin

Jenna Nadia Rasbi
Binokular
Published in
10 min readSep 6, 2023

Pemilihan umum di Indonesia selalu menyuguhkan drama politik yang menarik. Salah satu peristiwa yang mencuri perhatian publik akhir-akhir ini adalah pemasangan bakal calon presiden Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden sekaligus ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden di Pemilihan Umum 2024. Hal ini dikarenakan, sebelumnya, Anies Baswedan digaungkan akan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono di Pemilihan Umum Presiden tahun 2024 mendatang.

Deklarasi ini diinisiasi oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, di Hotel Majapahit, Surabaya, pada Sabtu (2/9). Surya Paloh terlihat sangat antusias dengan pasangan Anies-Cak Imin ini dan mengungkapkan, dengan hadirnya duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024, maka sudah waktunya masyarakat mengucapkan selamat tinggal pada politik cebong dan kampret. “Kedua pasang ini kita harapkan akan mampu mengatasi berbagai macam godaan dan cobaan bahkan ancaman terhadap sebuah sistem komitmen nilai-nilai kebangsaan kita. Hari ini juga kita katakan selamat tinggal politik cebong dan kampret,” kata Surya Paloh dalam sambutannya.

Menurut Ketua Umum Partai Nasdem tersebut, duet pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin bagaikan botol dan tutup botol. Imbuhnya, mereka sangat ideal karena ulung di bidangnya masing-masing.

Anies Baswedan, sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, adalah seorang politikus yang dikenal dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan visinya untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Sementara itu, Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, adalah politikus berpengalaman yang pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009–2014. Kedua tokoh ini memiliki latar belakang yang berbeda dalam hal pengalaman politik dan visi kepemimpinan. Hal inilah yang membuat Paloh memilih Cak Imin untuk mendampingi Anies Baswedan.

Menilik perjalanan masing-masing tokoh, meskipun memiliki latar belakang politik yang berbeda, keduanya sepakat dalam visi untuk memajukan pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Kolaborasi ini dilihat sebagai upaya untuk menggabungkan kekuatan dan ide-ide mereka demi mewujudkan visi bersama ini.

Selain dihadiri oleh petinggi Nasdem dan PKB, deklarasi bakal capres dan cawapres ini dihadiri juga oleh kurang lebih 50 Kiai dan 20 Ning. “Alhamdulillah sudah ada 50 kiai ada 20 ning yang akan hadir dari Situbondo, Lirboyo bahkan ada juga yang hadir dari Jawa tengah, (dari) Brebes,” ungkap Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid.

Gambar 1. Momentum deklarasi pasangan Anies Baswedan-Cak Imin sebagai capres dan cawapres, Sabtu (2/9/2023). (Sumber: news.republika.co.id)

Diwawancarai terkait deklarasi ini, bakal calon Anies Baswedan buka suara terkait bagaimana sosok Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin di matanya. Menurutnya, Cak Imin adalah pribadi yang mempunyai banyak pengalaman. Ia yakin bisa bekerja sama dan memberikan yang terbaik dengan Cak Imin. Anies juga meyakini rekam jejak Cak Imin sebagai mantan aktivis di kampus dapat menjadi poin yang positif.

“Seperti tadi saya sampaikan Cak Imin ini adalah pribadi yang memiliki pengalaman yang lengkap, kita bicara tentang bagaimana mengelola aspirasi, bagaimana memimpin kementerian, bagaimana mengelola DPR beliau mempunyai pengalaman jadi kami bersyukur insya Allah kerja bersama dengan baik,” ungkap Anies saat deklarasi.

Kata Mereka…

Terkait deklarasi dadakan pasangan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar, sejumlah tokoh negara menyampaikan pendapatnya. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah menilai deklarasi bakal calon presiden Anies Baswedan dan wakil presiden Muhaimin Iskandar yang akan berlangsung di wilayahnya, adalah bagian dari roda demokrasi yang bergerak. Menurutnya, deklarasi ini merupakan salah satu langkah penting dalam memperkuat ekosistem demonstrasi.

“Deklarasi capres sudah digelar, dan kini saatnya bagi mereka untuk berpasangan. Demokrasi adalah suatu proses yang tak terhindarkan bagi suatu negara dalam membangun pilar-pilar ekosistem demokrasi, yang merupakan bagian dari proses berbangsa dan bernegara,” terang mantan Menteri Sosial Republik Indonesia tersebut.

Di lain sisi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan ucapan selamat atas deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2024. Puan mengungkapkan jika setiap partai politik mempunyai strategi masing-masing dalam menghadapi Pilpres 2024.

“Kita semua partai pasti punya strategi masing-masing, jadi ya saya ucapkan selamat kepada pasangan Mas Anies dan Cak Imin yang sudah mendeklarasikan sebagai capres dan cawapres,” ungkap Puan diwawancara terpisah.

Lanjutnya, meskipun Demokrat mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan setelah deklarasi ini, Puan mengatakan komunikasi PDIP dengan Demokrat sampai saat ini masih terjalin dengan baik.

“Komunikasi dengan Demokrat masih terjalin dan selalu terjalin, dan tentu saja setelah ini kita mungkin melakukan silaturahmi menjajaki kemungkinan-kemungkinan yang ada dan dengan semua partai,” ucapnya.

Surat Cinta Anies Baswedan untuk AHY?

Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut pernah dipinang sebagai cawapres dalam Pilpres 2024 melalui sepucuk surat dari bakal calon presiden dari partai Nasdem, Anies Baswedan.

Surat yang ditulis di selembar kertas putih dengan bertinta biru itu bertuliskan harapan Anies agar AHY berkenan menjadi pasangan dalam kontestasi politik 2024 mendatang.

Gambar 2. Surat tulisan tangan Anies untuk AHY. (Sumber: cnnindonesia.com)

Hal ini didukung dengan adanya Baliho bergambar bacapres Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mulai bermunculan di beberapa lokasi di Jakarta. Baliho tersebut bahkan memuat tagline perubahan dan perbaikan.

Namun, belakangan Anies Baswedan akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden untuk mendampinginya maju di Pemilu 2024. Deklarasi ini mengejutkan banyak pihak, terutama dari Partai Demokrat.

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni buka suara mengenai kabar Anies Baswedan telah membentuk poros baru bersama NasDem dan PKB. Ia menganggap surat pribadi Anies Baswedan ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal permintaan menjadi cawapres, ambigu.

Sahroni tak menampik bahwa Anies memang diberi kewenangan untuk menentukan cawapresnya di Koalisi Perubahan. Kewenangan itu tertuang dalam Piagam Koalisi Perubahan. Namun, surat tersebut juga belum mendapat balasan dari Demokrat.

Imbuhnya, surat tersebut juga belum disetujui tiga ketua umum koalisi dari PKS, NasDem, dan Demokrat. Menurut Sahroni, proses penentuan cawapres Anies sebelum muncul nama Muhaimin Iskandar, masih dalam proses lobi-lobi.

Sahroni turut membantah NasDem enggan memberi persetujuan soal usulan AHY sebagai cawapres Anies. Oleh karena itu, Sahroni menegaskan nama AHY belum resmi disepakati sebagai cawapres meski ada permintaan khusus dari Anies. Dia juga meminta agar Demokrat tak terlalu terbawa perasaan karena ketua umumnya gagal menjadi cawapres.

Dilansir detikNews, Majelis Tinggi Partai Demokrat telah menggelar rapat menyikapi geger duet Anies Baswedan-Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Demokrat kini tidak lagi mendukung Anies Baswedan.

“Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai capres dalam Pilpres 2024,” kata Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Dikonfirmasi secara terpisah, ketika disinggung soal keberatan Demokrat atas pemasangan antara dirinya dengan Cak Imin, Anies Baswedan mengaku menghormati langkah yang diambil Demokrat. Ia juga yakin ke depan politik di Indonesia makin maju dan berkembang.

“(Keberatan Demokrat) Kita menghormati pilihan langkah yang dilakukan oleh partai Demokrat insya Allah demokrasi kita makin maju makin matang,” katanya.

Kekuatan Terkini Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan

Tiga bakal capres 2024, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, memiliki kekuatan elektoral menjelang pemilihan yang akan digelar enam bulan lagi pada Pilpres 2024. Hal ini diungkap oleh dua hasil dari dua lembaga survei nasional, yakno Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang melakukan survei periodik pada awal Agustus 2023.

Gambar 3. Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. (Ilustrator: Zaki Alfarabi/Sumber: detikcom)

Secara detail, Ganjar mendapat dukungan dari PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Perindo; Prabowo didukung oleh Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PAN, dan PBB. Sementara Anies didukung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Belakangan, Partai Demokrat memutuskan untuk tak lagi mendukung Anies.

Lembaga Survei Indonesia

LSI merilis hasi survey elektabilitas dari 3 pasangan capres dan cawapres Pemilu 2024 untuk periode 3–9 Agustus 2023,. Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas 37%, diikuti Prabowo Subianto 35,3% ,dan Anies Baswedan 22,2%.

Survei diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random sampling sebanyak 1.220 responden. Margin of error dari survei ini +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan elektabilitas Ganjar ada di posisi teratas dalam simulasi 3 nama dan berselisih tipis dengan Prabowo Subianto.

Anies Baswedan yang berada pada posisi terakhir dengan angka 22,2% menunjukkan penurunan signifikan dari bulan Agustus.

“Anies di angka 22,2% menurun cukup signifikan dibanding Agustus tahun yang lalu. Pada dasarnya terjadi pertarungan yang ketat antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto,” ungkap Djayadi Hanan.

Lanjutnya, melihat selisih yang tipis, kompetisi 3 nama ini masih akan sangat dinamis dan diduga akan ada pemilu putaran kedua apabila ketiga nama tersebut maju semua.

Berikut elektabilitas capres survei LSI simulasi 3 nama:

Periode Agustus 2023

  • Ganjar Pranowo 37%
  • Prabowo Subianto 35,3%
  • Anies Baswedan 22,2%
  • Tidak jawab 5,5%

Hasil Survei LSI Denny JA

Selain Lembaga Survei Indonesia, LSI (Lingkar Survei Indonesia) Denny JA turut mengeluarkan hasil survei terbaru mereka terkait elektabilitas bakal capres 2024. Nama Prabowo Subianto masih mengungguli Ganjar Pranowo dalam simulasi tiga nama bakal capres dan head to head.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada periode 1–8 Agustus 2023 menggunakan metode multi-stage random sampling dengan jumlah responden 1.200 sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner dan margin of error +/- 2,9%.

Elektabilitas capres tiga nama survey Lingkar Survei Indonesia:

Periode Agustus 2023

  • Prabowo Subianto 36,2%
  • Ganjar Pranowo 35,8%
  • Anies Baswedan 19,7%

Dari hasil ini, peneliti survey LSI Denny JA , Ade Mulyana, mengungkapkan jika total perolehan suara partai pro-Prabowo masih yang tertinggi sebesar 39%. Sementara, perolehan total suara partai pro-Ganjar berada di urutan kedua sebesar 25,2%, dan suara pro-Anies berada di urutan ketiga sebesar 14,5%.

Pantauan Media

Deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan maju di pemilu 2024 ramai diperbincangkan oleh warga Twitter. Topik ini juga menjadi trending selama beberapa waktu terakhir di platform sosial media tersebut. Berdasarkan pantauan Socindex, selama periode 2–4 September 2023, terdapat 58.866 percakapan yang membicarakan tentang koalisi ini. Percakapan tersebut menghasilkan sebanyak 513.633 engagement (post+reply+applause). Ada sekitar 21.9K akun yang terlibat dalam perbincangan topik tersebut. Isu ini juga menjadi perbincangan di linimasa dan berpotensi mendapat buzz reach ke sebanyak 145.3 juta akun.

Grafik 1. Statistik Twitter terkait deklarasi pemasangan capres dan cawapres Anies Baswedan — Muhaimin Iskandar periode 2–4 September 2023. (Sumber: Socindex)

Percakapan terkait deklarasi koalisi politik ini memuncak di tanggal 2 September 2023 yang memperoleh 231.291 engagement. Seperti telah diketahui, Anies Baswedan bersama dengan partai yang mengusungnya, mendeklarasikan sosok calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pemilu 2024.

Grafik 2. Linimasa Engagement Twitter terkait deklarasi pemasangan capres dan cawapres Anies Baswedan — Muhaimin Iskandar periode 2–4 September 2023. (Sumber: Socindex)

Usai deklarasi yang diselenggarakan di Hotel Majapahit, Surabaya (02/9) terdapat beberapa akun partai dan pemberitaan yang mendapatkan sorotan dari masyarakat.

Pada tanggal 2 September 2023, akun DPP PKB @DPP_PKB mengunggah pemberitaan dan poster dengan sosok Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar yang telah resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres di Pemilu 2024.

Gambar 4. Tangkapan layar akun Twitter DPP_PKB (Sumber: Twitter)

Cuitan DPP PKB tersebut mendapat respons berupa likes sebanyak 9.9 ribu likes, dan di re-post sebanyak 5 ribu kali. DPP PKB merupakan akun PKB yang memiliki 142.649 follower.

Warganet juga merespons cuitan akun Partai Nasdem @NasDem. Dalam cuitan ini, Partai NasDem memohon doa restu dari masyarakat Indonesia serta dukungan terhadap Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar yang akan maju sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024.

Gambar 5. Tangkapan layar akun Twitter NasDem (Sumber: Twitter)

Cuitan Partai NasDem tersebut mendapatkan respons sebanyak 219.6 ribu views, 4.483 likes, 1.060 repost, dan disimpan (bookmarked) sebanyak 7 kali. Akun Partai NasDem memiliki 157.304 follower.

Usai deklarasi Anies-Cak Imin pada 2 September 2023, pemberitaan sempat menurun pada tanggal 3 September. Namin, pemberitaan kembali memanas ketika Anies dan Cak Imin diundang hadir dalam Reality Show Mata Najwa di hari Senin malam (4/9).

Akun Mata Najwa @MataNajwa menggunggah sebuah video di cuitannya yang memperlihatkan Anies Baswedan dan Cak Imin telah tiba di Kantor Narasi sebelum menghadiri acara Mata Najwa Eksklusif dengan tajuk “Blak-blakan Anies-Muhaimin”.

Gambar 6. Tangkapan layar akun Twitter Mata Najwa (Sumber: Twitter)

Cuitan akun @MataNajwa tersebut mendapatkan respons berupa likes sebanyak 3.685 likes, 676.3 ribu views, dan 784 reposts.

Grafik 3. Linimasa Sentimen Twitter terkait deklarasi pemasangan capres dan cawapres Anies Baswedan — Muhaimin Iskandar periode 2–4 September 2023. (Sumber: Socindex)

Apabila dilihat dari segi sentimen, percakapan terkait deklarasi pasangan capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar dalam periode 2–4 September 2023 didominasi dengan sentimen negatif sebanyak 28.907 percakapan, diikuti oleh sentimen neutral 19.482 percakapan, lalu sentimen positif 10.477 percakapan.

Gambar 7. Top Retweets Twitter terkait deklarasi pemasangan capres dan cawapres Anies Baswedan — Muhaimin Iskandar periode 2–4 September 2023. (Sumber: Socindex)

Dilihat dari Top Retweets, akun DPP PKb @DPP_PKB masih menjadi akun yang mendapatkan respons retweets terbanyak sebanyak 5.1 retweets dan 4.3 retweets. Diikuti oleh beberapa akun warganet seperti akun narkosan @narkosan, Maudy Asmara @Mdy_Asmara1701, dan Eko Widodo @ekowboy2. Ketiga akun warganet tersebut ada yang mengunggah cuitan terkait dukungan terhadap pasangan Anies-Cak Imin, akan tetapi ada yang mengunggah cuitan yang bernada netral.

Selain di Twitter, perbincangan terkait deklarasi pasangan Anies-Cak Imin juga diberitakan di media massa. Berdasarkan pantauan Newstensity, pada tanggal2–4 September 2023, terdapat total 24.414 berita yang membahas bergabungnya kedua partai tersebut. Pemberitaan memuncak pada 2 September dan sempat menurun pada 3 September. Namun, isu kembali menghangat pada Senin, 4 September 2023 ketika Anies Baswedan beserta Muhaimin Iskandar menghadiri wawancara eksklusif di Mata Najwa yang bertajuk Blak — blakan Anies — Muhaimin.

Grafik 4. Linimasa Pemberitaan terkait deklarasi pemasangan capres dan cawapres Anies Baswedan — Muhaimin Iskandar periode 2–4 September 2023. (Sumber: Newstensity)

Berbeda dengan media sosial, pemberitaan terkait deklarasi capres Anies-Cak Imin di seluruh kategori media massa selama periode 2–4 September 2023 banyak menunjukkan pemberitaan dengan sentimen positif dengan total pemberitaan sebanyak 17.871 berita atau 73%. Diikuti dengan pemberitaan dengan sentimen negatif yang terdapat sebanyak 5.410 berita atau 22% dan pemberitaan dengan sentimen netral sebanyak 1.133 berita atau 5%.

Grafik 5. Analisis Sentimen terkait deklarasi pemasangan capres dan cawapres Anies Baswedan — Muhaimin Iskandar periode 2–4 September 2023. (Sumber: Newstensity)

Dari analisis world cloud di Newstensity, muncul kata “Cak Imin”, “Anies Baswedan”, “cawapres”, dan “demokrat” yang mengindikasikan deklarasi pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memang menjadi topik yang ramai diperbincangkan selama periode 2–4 September 2023.

Grafik 6. Analisis World Cloud terkait deklarasi pemasangan capres dan cawapres Anies Baswedan — Muhaimin Iskandar periode 2–4 September 2023. (Sumber: Newstensity)

Epilog

Pemasangan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden yang akan maju di Pemilu 2024 adalah kolaborasi politik yang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Deklarasi pasangan ini juga merupakan kejutan politik mengingat sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono digadang akan maju bersama Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2024.

Proses politik yang berliku saat penentuan cawapres Anies Baswedan telah memantik keriuhan publik. Ada yang mendukung, ada yang nyinyir, ada yang memilih memantau segala perkembangan terkait penetapan capres dan cawapres. Dalam beberapa bulan, masyarakat masih harus menyaksikan berbagai kerumitan proses politik sebelum Pilpres pada Februari 2024. Apakah Anies-Cak Imin yang akan memenangkannya?

--

--