“Cyberpunk 2077” dan Akhir dari Sebuah Era

Yoga Cholandha
Binokular
Published in
6 min readDec 11, 2020

Senjakala sudah tiba bagi PlayStation 4 (PS4). Setelah hampir delapan tahun menjadi andalan Sony, konsol generasi kedelapan itu bakal segera dipensiunkan menyusul dirilisnya PlayStation 5 (PS5) pada 12 November 2020 silam.

Jauh sebelum PS5 diluncurkan, tanda-tanda bahwa PS4 bakal memasuki senjakala sebenarnya sudah bisa dilihat, salah satunya lewat berita-berita terkait peluncuran video game “Ghost of Tsushima”. Dalam berita-berita yang telah muncul sejak 2019 itu, dirumorkan bahwa “Ghost of Tsushima” akan menjadi game eksklusif PS4 yang terakhir.

Game eksklusif adalah game yang cuma bisa dimainkan di satu konsol. Jika game-game seperti seri “Call of Duty” bisa dimainkan di berbagai konsol plus komputer, tidak demikian dengan game eksklusif. Maka, berhentinya pengembangan game eksklusif berarti berhentinya masa edar sebuah konsol.

Dan benar saja. “Ghost of Tsushima” resmi diluncurkan pada 17 Juli 2020. Seiring dengan peluncuran game yang dikembangkan oleh Sucker Punch Productions itu, turut muncul konfirmasi bahwa ia bakal menjadi game eksklusif terakhir PS4. Artinya, tak lama setelah itu Sony bakal mengeluarkan konsol terbarunya, PS5.

Empat bulan setelah “Ghost of Tsushima” dilepas ke pasaran, Sony resmi mulai menjual PS5. Sebagai konsol generasi teranyar, PS5 tentu memiliki banyak kelebihan dibanding pendahulunya, mulai dari soal grafis, kecepatan prosesor, sampai backward compatibility. Backward compatibility ini memungkinkan pemilik PS5 memainkan game-game PS4.

PS5, konsol terbaru milik Sony pengganti PS4.

Yang jadi persoalan, membeli PS5, khususnya di masa pandemi, adalah sebuah kemewahan yang tak bisa dimiliki semua orang. Di Indonesia sendiri satu unit PS5 dijual dengan harga lebih dari Rp15 juta. Tentunya, kebanyakan orang bakal berpikir dua kali untuk segera membeli konsol tersebut.

Walau demikian, para pemilik PS4 tak perlu berkecil hati. Pasalnya, dalam waktu dekat ini, game-game terbaru yang akan dirilis (kecuali game eksklusif) masih akan bisa dimainkan di konsol yang mereka miliki. Salah satu game terbaru yang menyita perhatian luar biasa besar adalah “Cyberpunk 2077”.

Ada sejumlah alasan mengapa “Cyberpunk 2077” ramai diperbincangkan. Pertama, karena game ini dikembangkan selama delapan tahun. Perlu diketahui, trailer pertama game ini dirilis pada 2013 tetapi game-nya sendiri baru dirilis pada 2020. Adapun, “Cyberpunk 2077” bisa dimainkan di PS4, PS5, Xbox One, Xbox X/S, Stadia, dan PC.

Kedua, “Cyberpunk 2077” dikembangkan oleh CD Projekt Red yang sebelumnya meraup sukses besar lewat “The Witcher 3: Wild Hunt”. Game yang disebut kedua dinobatkan sebagai salah satu game terbaik dekade 2010-an dan terjual hingga 28 juta kopi di seluruh dunia. Di sini, “kopi” tidak cuma merujuk pada penjualan CD fisik tetapi juga download digital.

Kemudian, Keanu Reeves. Aktor yang dikenal karena keramahan dan kerendahan hatinya itu ikut tampil di “Cyberpunk 2077” sebagai karakter sekunder. Dengan peran itu, karakter yang dimainkan Reeves, Johnny Silverhand, disebut memiliki jumlah dialog terbanyak kedua setelah V, sang protagonis.

Keempat, ada V sendiri. CD Red Projekt sedari awal menjanjikan bahwa karakter V di “Cyberpunk 2077” bisa diciptakan sebagai pria, wanita, maupun transgender. Kustomisasi karakter utama ini menjadi salah satu daya tarik terbesar dari “Cyberpunk 2077”. Sudah begitu, latar belakang hidup V pun bisa dipilih.

Keanu Reeves di “Cyberpunk 2077”.

Latar belakang hidup yang dimaksud akan menjadi titik awal bagi perjalanan V di Night City (kota yang menjadi latar tempat cerita game). Pemain bisa memilih V sebagai seorang Nomad, Corpo, maupun Street Kid. Semua hal yang dihadapi pemain di game ini akan bergantung pada latar belakang mana yang mereka pilih.

Terakhir, yang menjadi daya tarik “Cyberpunk 2077” adalah grafis dan dunia yang diciptakan oleh pengembang. Sesuai dengan judul yang dipilih, “Cyberpunk 2077” menampilkan kehidupan pada tahun 2077 dalam dunia khas cyberpunk.

Cyberpunk merupakan subgenre fiksi ilmiah yang menampilkan masa depan distopis, di mana teknologi mengalami perkembangan luar biasa pesat tetapi pada waktu bersamaan kualitas kehidupan manusia mengalami penurunan mengerikan. Kejahatan dan kediktatoran menjadi hal lumrah dalam cerita-cerita distopia ala cyberpunk.

Dalam “Cyberpunk 2077”, pemain bisa mengeksplorasi dunia distopis di Night City secara leluasa karena game ini menggunakan mekanisme open world seperti “Grand Theft Auto”, “Red Dead Redemption”, serta “Horizon: Zero Dawn”. Namun, tak seperti tiga game tersebut, “Cyberpunk 2077” tidak bisa dimainkan dari sudut pandang orang ketiga kecuali saat mengendarai mobil atau sepeda motor.

Tiadanya opsi orang ketiga (third person) itu membuat sebagian orang kecewa. Akan tetapi, CD Red Projekt berdalih bahwa opsi sudut pandang orang ketiga ditiadakan demi memaksimalkan pemandangan Night City yang mereka bangun dengan susah payah itu.

Pemandangan malam di Night City.

Untungnya, meskipun sudut pandang orang ketiga tidak ada, pemain tetap mampu beraksi dengan berbagai macam cara. Bertarung dengan tangan kosong? Bisa. Menembak? Tentu saja. Menusuk dan menggebuk? Jangan tanya. Meretas? Oh, sudah pasti. Kemudian, yang tak kalah seru, pemain juga bisa beraksi dengan mengendap-endap (stealth). Sangat realistis.

Dalam “Cyberpunk 2077” pemain diajak untuk merasakan pengalaman imersif berkelana di Night City yang indah tetapi kejam. Semua poin yang telah disebutkan di atas menjadi cara bagi CD Red Projekt untuk menjual game flagship-nya ini.

Perlu dicatat bahwa “Cyberpunk 2077” masih belum benar-benar sempurna. Kontrol kendaraan, misalnya, cenderung lebih sulit jika dibandingkan dengan seri Grand Theft Auto. Selain itu, pakaian dan senjata yang sudah diambil V bisa menghilang begitu saja.

Namun, tak perlu khawatir. CD Red Projekt memahami itu. Mereka pun masih terus melacak berbagai kekurangan ini dengan meminta data dari para pemain. Dengan pembaruan-pembaruan yang muncul, gameplay “Cyberpunk 2077” bisa terus membaik ke depannya.

Adapun, antusiasme yang menyambut peluncuran “Cyberpunk 2077” ini bisa terlihat dari besarnya jumlah pembeli. Sebelum resmi dirilis, game ini sudah dipesan oleh lebih dari 8 juta orang. Game ini pun memecahkan rekor di Steam, di mana ada lebih dari 1 juta orang yang memainkannya secara bersamaan tak lama setelah diluncurkan.

Artinya, antusiasme yang ada bukanlah pepesan kosong. Para gamer di seluruh dunia benar-benar tidak sabar untuk menjajal game yang peluncurannya berulang kali ditunda ini. Dengan kompatibilitasnya, penjualan “Cyberpunk 2077” kemungkinan besar bakal terus meningkat.

Bagaimana “Cyberpunk 2077” Diwartakan

Tren pemberitaan “Cyberpunk 2077” dalam sepekan terakhir.
Pemberitaan soal “Cyberpunk 2077” didominasi sentimen positif.

Dalam bagian sebelumnya, Binokular sudah menyebutkan bahwa Keanu Reeves adalah salah satu daya tarik terbesar “Cyberpunk 2077”. Nah, klaim itu terbukti dengan data yang kami ambil dari mesin Newstensity. Dalam sepekan terakhir, muncul 98 pemberitaan soal “Cyberpunk 2077” dan nama Reeves disebut sampai 29 kali. Selain itu, karakter yang dimainkannya disebut 11 kali.

Semua berita soal “Cyberpunk 2077” ini muncul dalam media daring. Persentase sentimennya: 79 persen positif dan 21 persen negatif. Dari 98 pemberitaan yang ada, tidak semuanya muncul dari media Indonesia. Dari situ, 39 di antaranya muncul dari media luar negeri, khususnya Forbes.

Berita-berita bersentimen negatif soal “Cyberpunk 2077” ini berkisar pada tiga hal. Yakni, bahwa ada kemungkinan game ini mengakibatkan kejang bagi pemainnya, bahwa ada bug yang mengganggu permainan, dan bahwa ada terlalu banyak orang yang mengunduh game ini sehingga file yang terunduh mentok di 57,4 GB. Sebagai catatan, di PS4, ukuran game ini berkisar di angka 90-an GB (kopi CD installer + unduhan update).

Sementara itu, berita-berita bersentimen positif utamanya berkisar pada ketidaksabaran pasar game menyambut game ini, kehadiran Reeves, serta berita-berita turunan yang salah satunya membahas khusus soal kendaraan di “Cyberpunk 2077”. Berita yang dimaksud berjudul “An inside look at designing the cars of Cyberpunk 2077” dari Business Insider.

Tentu saja, “Cyberpunk 2077” bukanlah isu besar. Jangan bandingkan performanya di pemberitaan dengan tokoh-tokoh seperti Rizieq Shihab atau Gibran Rakabuming Raka. Walau begitu, orang-orang Indonesia sebenarnya cukup penasaran terhadapnya. Buktinya, pada 10 Desember 2020, kata kunci “Cyberpunk 2077” menduduki urutan ke-7 di mesin pencarian Google. So, it’s not bad.

--

--

Yoga Cholandha
Binokular

I write about football, music, TV shows, movies, WWE, and maybe some other things.