Khoirul Rifai
Binokular
Published in
8 min readJan 29, 2024

--

Garuda Muda Bungkam Keraguan

Gelaran Piala Asia 2023 di Qatar beranjak setengah jalan. Indonesia memastikan lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, berkat hasil imbang Kirgistan vs Oman. Laga yang berakhir 1–1 itu membuat Indonesia bisa lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik. Timnas Indonesia mengemas 3 poin, berada di posisi 4 pada klasemen tim peringkat tiga terbaik Piala Asia 2023.

Peluang Indonesia masuk ke babak 16 besar sebelumnya sudah hampir habis. Asa timnas Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023 sempat mengemuka saat berhasil menang 0–1 melawan Vietnam pada 19 Januari 2024 setelah sebelumnya kalah telak 1–3 dari juara Grup D, Irak. Sayangnya, dalam partai penentuan pamungkas Grup D di Stadion Al Thumama, Rabu (24/1) malam WIB, Indonesia harus berhadapan dengan raksasa Asia, Jepang yang juga sangat membutuhkan kemenangan untuk bisa memastikan lolos ke fase selanjutnya.

Dalam laga ini, Jepang tampil menekan sejak menit awal untuk sesegera mungkin mencetak gol. Indonesia nyaris tidak mampu merebut bola dari kaki pemain Jepang yang merupakan tim nomor satu di Asia. Permainan taktis Jepang dan pengalamannya di event internasional membuat Nippon sukses menaklukan Indonesia dengan skor 3–1. Hasil ini membuat Indonesia berada di ujung tanduk dan harus menunggu hingga laga terakhir grup lain.

Pada Kamis (25/01), asa Indonesia untuk lolos sempat mengecil setelah Bahrain menang. Harapan satu-satunya datang dari Grup F yang berisikan Arab Saudi, Thailand, Oman, dan Kyrgiztan. Dua negara pertama sudah otomatis lolos sehingga hasil pertandingan lain tidak memengaruhi mereka. Oman, masih memiliki peluang lolos dengan memperebutkan satu tiket terakhir dengan Indonesia.

Untuk bisa lolos dari lubang jarum, Oman harus menang atas Kyrgiztan dengan skor berapapun. Rupanya, tuntutan itu membuat Oman tampil beringas. Baru di menit ke-8, Oman berhasil mencetak gol lewat Muhsen Al-Gahsani. Hasil ini sepertinya akan bertahan hingga peluit terakhir dibunyikan dan mengirim Indonesia pulang. Namun, keajaiban itu datang di menit ke-80. Pemain Kyrgiztan Joel Kojo berhasil mencetak gol penyama yang bertahan hingga akhir laga. Skor 1–1 antara Oman melawan Kyrgiztan memastikan Indonesia lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya. Sejarah.

Ukir Sejarah dengan Skuad Termuda

Indonesia datang dengan label terendah dari semua sisi teknis tim. Tim paling akhir lolos ke Piala Asia 2023 setelah 17 tahun absen, tim dengan peringkat FIFA terendah di kejuaraan. Indonesia bahkan harus merangkak dari jalur play-off melawan Chinese Taipei sebelum diizinkan mengikuti fase grup kualifikasi. Di Qatar, Garuda menjadi tim usia termuda dengan rerata usia skuad adalah 23,88 tahun. Pemain tertua pada skuad Indonesia saat ini adalah Jordi Amat dengan usia 31 tahun. Sementara pemain termuda adalah Marselino Ferdinan yang berusia 19 tahun 2 bulan.

Dengan sejumlah predikat ini, rasa-rasanya melihat timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar adalah sebuah pencapaian luar biasa. Seolah tidak ada inferioritas yang kerap dialami pemain timnas tatkala bertanding melawan tim-tim besar. Rasa takut itu berhasil dihilangkan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae Yong (STY) dan digantikan daya juang spartan selama 90 menit.

Mari mundur sejenak ke kualifikasi Piala Dunia 2022 di Qatar yang berlangsung medio 2019. Saat itu, di bawah asuhan pelatih Simon McMenemy, Indonesia hancur lebur dengan menderita lima kekalahan dari lima laga dan kebobolan 16 gol, serta hanya mampu melesakkan satu gol. Mental bertanding hancur, fisik hanya kuat sampai menit 60. Daya juang yang menjadi harapan terakhir timnas juga tidak ada.

PSSI merombak total timnas di putaran kedua kualifikasi dengan memecat Simon McMenemy dan mendatangkan Shin Tae-Yong (STY), pelatih yang sukses membawa Korsel menyingkirkan Jerman di Piala Dunia 2018. STY melakukan gebrakan dengan memotong dua generasi timnas. Ia menyingkirkan muka-muka lama dan mengisi punggawa timnas dengan para pemain muda yang determinan. Hasilnya, Indonesia mampu menahan imbang tuan rumah Thailand 2–2 dalam babak lanjutan kualifikasi, meski Indonesia tetap kalah dalam dua pertandingan lain melawan Uni Emirat Arab dan Vietnam.

Terobosan STY menumbuhkan harapan publik dengan memainkan pemain muda minim pengalaman seperti Pratama Arhan, Rizki Ridho, Asnawi Mangkualam, dan Alfeandra Dewangga. Latihan timnas pun sangat disiplin dengan ketepatan waktu ala Negeri Ginseng. Pemain yang indisipliner, sebagus apapun statusnya tetap akan dicoret STY. Hasilnya memang belum memuaskan tapi melihat gairah timnas bermain sudah sangat jauh berbeda dibandingkan era Simon McMenemy. Hanya soal waktu sebelum timnas berubah menjadi barisan pemain muda yang mengerikan.

Pengakuan sudah datang dari media-media dan pundit sepakbola internasional. Meski kalah dua kali di fase grup, penampilan solid pemain muda timnas menunjukkan mereka tidak sekadar datang untuk “menimba pengalaman” tapi justru bertahan selama mungkin di turnamen. Salah satu pujian datang dari media Amerika Serikat, ESPN yang menulis keberanian STY memotong generasi Asian Games 2018 mulai membuahkan hasil.

Sejatinya situasi STY cukup sulit dengan berbagai kendala dari internal tim dan ekosistem sepakbola nasional. STY dan pelatih-pelatih top lain yang pernah menangani timnas Indonesia selalu mengeluhkan ketiadaan pembinaan usia dini dan training center yang mumpuni setiap kali melatih timnas. Para pengamat sepakbola terbelah dalam menyikapi pola kepelatihan STY. Ada yang mendukung karena STY butuh proses panjang dalam membangun timnas, ada juga yang mengkritik karena STY tidak kunjung memberi trofi. Benar, STY memang belum mampu menghadirkan trofi apapun. Untuk sekelas AFF, Indonesia masih saja gagal dalam dua kejuaraan terakhir.

Padahal, kelolosan Indonesia ke Piala Asia adalah prestasi yang lebih tinggi dari sekadar juara piala kawasan ASEAN. STY tahu betul dan percaya, level Indonesia bukan sekadar Asia Tenggara. Pembuktiannya adalah di Piala Asia kali ini dimana STY mampu memenuhi target lolos ke babak 16 besar yang dicanangkan PSSI.

Euforia di Twitter

Indonesia baru memastikan kelolosannya pada Kamis (25/01). Namun, gairah warganet di X (sebelumnya Twitter) sudah terlanjur menggelora. Komika Mamat Alkatiri beranggapan kelolosan ini seolah menjadi takdir dari Tuhan agar masyarakat yang terpecah dalam suasana pemilu bisa tetap bersatu. Tidak peduli apa referensi politik warganet, semua kompak mendukung Indonesia.

Gambar 1. Cuitan komika Mamat Alkatiri

Euforia kelolosan Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023 bahkan menjadi trafik percakapan terbesar timnas di X sejak memainkan pertandingan pertama kali lawan Irak (14/01). Seperti yang ditampilkan dalam grafik engagement untuk kata kunci “timnas Indonesia” di X hasil pemantauan Socindex di bawah ini, angka engagement masih fluktuatif seiring perjalanan timnas di fase grup akan tetapi mencapai puncaknya pada Kamis (25/01) malam.

Grafik 1. Linimasa engagement di X oleh Socindex

Sebelum memastikan kelolosan, engagement tertinggi muncul saat laga hidup mati melawan Jepang sekaligus partai terakhir di fase grup dengan 104.903 engagement. Saat itu masyarakat sudah pesimis dengan peluang kelolosan timnas sehingga angkanya terjun bebas ke 19.066 engagament pada keesokan harinya. Lalu, trafik percakapan berubah drastis jelang pergantian hari setelah Kyrgiztan mampu menahan imbang Oman dan memastikan Indonesia menjadi tim yang terakhir lolos ke fase gugur Piala Asia 2023.

Tercatat, engagement saat Indonesia lolos babak 16 besar mencapai 220.603, dua kali lipat dari engagement saat melawan Jepang. Angkanya juga mewakili hampir separuh percakapan timnas di X. Sejak menjalani laga perdana pada 14 Januari 2023, Socindex mencatat ada 556.280 engagement, 14.186 talks (cuitan dan komentar), 451.970 likes, dan melibatkan 2,7 juta audiens. Topik ini juga berpotensi mampir ke 204,3 juta akun Twitter.

Grafik 2. Statistik engagement di Twitter oleh Socindex

Tingginya engagement semalam juga direfleksikan dengan tiga cuitan teratas yang paling banyak mendapat likes justru muncul di hari terakhir fase grup. Socindex mencatat, cuitan akun populer @unmagnetism yang menampilkan para pemain timnas berlarian ke kamar STY di hotel menjadi cuitan yang paling banyak mendapat likes dengan 48 ribu likes, 1.100-an komentar, dan 1,4 juta tayangan.

Gambar 2. Cuitan dengan likes terbanyak di Twitter

Di bawahnya, adalah akun resmi milik timnas @TimnasIndonesia yang juga merayakan keberhasilan ini di X. Impresinya, masih tidak sebaik akun-akun fanbase nonresmi. Sementara akun milik Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga panen pujian dan ucapan terima kasih dari suporter sepak bola nasional setelah keberhasilan lolos ke babak 16 besar. Warganet meminta Erick Thohir untuk memperpanjang kontrak STY sembari berharap PSSI mau memperbaiki tata kelola sepakbola nasional untuk mempermudah kerja STY.

Euforia suporter di X sepertinya belum akan berhenti. Sembari terus membuat sejarah baru, penampilan timnas di Piala Asia 2023 rupanya mampu menyatukan para suporter untuk sedikit melupakan gejolak pemilu di depan mata. Media juga tidak mau ketinggalan. Untuk memberi penyegaran dari hiruk pikuk politik, kiprah timnas Indonesia juga turut menghiasi media massa.

Hasil pemantauan Newstensity selama 14–25 Januari 2024 menampilkan 21.556 berita yang menyebut Piala Asia 2023 dan timnas Indonesia di dalamnya. Meski tidak mengagetkan jumlah itu terhitung cukup masif dengan rerata 2.000 berita Piala Asia 2023 setiap harinya. Keikutsertaan Indonesia yang lolos lewat jalur kualifikasi setelah absen 17 tahun menjadi salah satu penyebabnya.

Grafik 3. Linimasa pemberitaan oleh Newstensity

Animo pembaca pasti sangat kuat, diiringi ekspektasi tinggi terhadap STY. Dus, media menyambutnya dengan terus memberi informasi dari Qatar. Dari media online, suara.com menjadi yang terbanyak dengan 578 berita. Setelah itu, suplai berita dipasok media lain seperti okezon.com, detik.com, dan media berbasis olahraga sepeerti bolasport.com, bola.com, dan bola.net.

Grafik 4. Top media online dan media cetak oleh Newstensity

Tidak mau ketinggalan, media cetak juga rajin memberikan informasi seperti Kompas yang sejauh ini melampirkan 34 berita dari Piala Asia 2023 Qatar. Di bawahnya adalah Jawa Pos dan beberapa anak usaha dari grup Tribun. Angka ini tentu saja masih akan bertambah karena perjuangan timnas Indonesia masih belum usai. Apalagi jika bisa melangkah lebih jauh tentu akan membangkitkan optimisme suporter dan memberi tekanan kepada PSSI serta pemerintah untuk serius mengelola sepakbola nasional.

Salah satu tuntutan itu adalah pembangunan training center milik timnas. Sejak Erick Thohir menjabat, banyak gebrakan yang ia lakukan dalam mengelola PSSI. Pembangunan infrastruktur, perbaikan tatakelola liga, pengembangan SDM wasit, dan pembuatan database pemain keturunan Indonesia di luar negeri adalah sebagian dari program unggulannya. Terbaru, bersamaan dengan pembangunan mercusuar IKN oleh Presiden Joko Widodo, PSSI memamerkan rencana pembangunan training center di IKN pada September 2023.

Pada 22 September 2023 Presiden Joko Widodo bersama Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, hingga FIFA Regional Director Asia Oceania, Sanjeevan C Balasingam, beserta media baru saja meresmikan pembangunan training center Timnas Indonesia di IKN. Training center Timnas Indonesia berada di atas lahan IKN seluas 34,5 hektare yang berisikan delapan lapangan beserta infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya seperti asrama, kolam renang, hingga sport science.

Delapan lapangan latihan itu meliputi lima lapangan besar, satu lapangan futsal, satu lapangan tertutup, dan satu lapangan sepak bola pantai. Fasilitas mewah itu diharapkan bisa dipakai untuk timnas Indonesia agar pembinaan usia dini bisa terus berjalan. Terlebih, sebuah ironi bukan negara dengan pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar Rp5.296 triliun tidak memiliki satu pun lapangan latihan resmi untuk tim nasionalnya.

Penutup

Kiprah Indonesia yang dihuni skuad muda masih akan berlanjut. Keraguan akan pengalaman bertanding ditepis dengan permainan penuh determinasi. Dulu, lolos ke Piala Asia adalah sebuah mimpi. Namun, keberhasilan timnas lolos ke babak 16 besar membuat mimpi menjadi nyata. Bagi masyarakat Indonesia, kelolosan ini adalah hiburan sekaligus perekat di tengah perbedaan jelang Pemilu 2024. Sebuah berkah dan harapan baik untuk negara ini di masa depan.

--

--