Habib Rizieq Shihab Akhirnya Pulang

Indra Buwana
Binokular
Published in
6 min readNov 5, 2020
Hore pulang!

Nama Muhammad Rizieq Shihab, atau yang lebih dikenal dengan Habib Rizieq Shihab, pernah santer disebut karena berhasil menggerakkan massa dalam aksi demonstrasi berjilid-jilid dengan judul Aksi Bela Islam. Imam Besar Front Pembela Islam ini juga vokal mengkritik pemerintah. Tak melulu kritikan, bermacam ejekan tak segan ia lontarkan. Di depan publik pula. Hasilnya, ia menjadi tokoh agama yang selalu diliputi kontroversi.

Pernyataan nirkontrol Rizieq pun kerap mengundang masalah untuk dirinya sendiri. Berbagai gugatan pernah dilayangkan kepada Rizieq karena plesetan-plesetannya menyinggung budaya, agama, dan bahkan dasar negara Indonesia. Namun, itu semua tidak membuat kapok Rizieq untuk terus menjadi sosok kontroversial.

Meskipun Rizieq masih bisa mengelak dari efek ujaran-ujarannya, Rizieq malah menjadi tersangka akibat kasus chat mesum dengan Firza Husein di tahun 2017. Namun, Rizieq keburu terbang ke Arab Saudi dan tinggal di sana hingga sekarang.

Setelah beberapa lama semenjak hijrah ke Arab Saudi, Rizieq pun sering diisukan akan kembali ke Tanah Air. Kiranya sudah ada 7 kali Rizieq sempat dikabarkan balik. Namun, semuanya kandas dengan berbagai alasan.

Tanggal 25 Oktober lalu, tanda-tanda kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia muncul kembali. Akun Twitter HRS Center milik FPI mengunggah sebuah video sekelompok orang yang menyelamati rencana kepulangan Rizieq ke Indonesia. “Selamat jalan guru kami Al Habib Muhammad Rizieq Shihab pulang ke Indonesia membawa kemenangan,” seru mereka yang ditutup dengan tiga kali ucapan takbir. Khas sekali.

Ucapan itu bukan tanpa alasan. Pada tanggal yang sama, ternyata rmol.id merilis artikel yang memuat hasil wawancara dengan Direktur Eksekutif HRS Center, Abdul Chairi Ramadhan soal rencana kepulangan Rizieq. Ia mengklarifikasi adanya kegiatan perpisahan Rizieq dengan Ahlul Khidmat di Mekkah menjelang kepulangannya ke Indonesia. Namun, ia belum mengetahui tanggal keberangkatan Rizieq dari Arab Saudi menuju Indonesia

Malamnya, lagi-lagi muncul video baru dari akun HRS Center. Di video itu, Rizieq sedang memberikan ceramah kepada beberapa orang membahas persoalan negeri. Ia megatakan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi yang memprihatinkan. Ia pun lanjut mengatakan bahwa kondisi demikian memerlukan kepedulian dari para habaib, ulama, tokoh, aktivis untuk menyelamatkannya dari keterpurukan. Motif yang begitu mulia ini tampaknya menjadi alasan kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI). Sayangnya, lagi-lagi masih belum ada kepastian kapan tanggal pastinya Rizieq akan pulang.

Kepastian kapan pulangnya Rizieq barulah muncul tanggal 4 November 2020. Dari kanal Youtube Front TV milik FPI, Rizieq sendiri mengumumkan tanggal kepulangannya yaitu tanggal 9 November 2020. Ia mengatakan akan sampai di Jakarta pada keesokan harinya, tanggal 10 November 2020. Tidak lupa ia sedikit memperlihatkan tiket pulangnya.

Rizieq Shihab pun memberikan klarifikasi soal isu overstay. Rizieq tersandung masalah overstay karena namanya dalam portal keimigrasian Arab Saudi masih berstatus red blink medio Oktober 2020 lalu. Red blink ini dapat diartikan belum diperbolehkan keluar dari Arab Saudi karena ada masalah keimigrasian. Rizieq pun menjelaskan bahwa ia telah mendapatkan perpanjangan visa setelah pengajuan bayan safar (izin keluar dari negara Arab Saudi) yang diajukan Rizieq Shihab ditolak. Tak berhenti sampai di situ, ia pun mengancam akan mengajukan gugatan hukum kepada siapapun yang menyebut dirinya overstay.

Kegiatan Rizieq Shihab sekembalinya ke Tanah Air ternyata cukup padat. Disebutkan dalam video itu, ia mempersilakan para kerabat berkunjung ke kediamannya di Petamburan, mengikuti salat subuh berjamaah di Tebet, menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman Ali bin Abdurrahman Assegaf di bilangan Tebet, peletakan batu pertama untuk pembangunan Masjid Raya Markas Syareat, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di markas besar FPI di Petamburan, dan menikahkan putrinya yang keempat, Syarifah Najwa Shihab, dengan tunangannya. Sibuk ya.

Tanggal sudah ditetapkan, akhirnya penyambutan bisa disiapkan. Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma’arif sudah membentuk panitia untuk menyambut kedatangan Rizieq Shihab. Dalam wawancaranya dengan Okezone.com, ia menyebutkan penyambutan akan digelar layaknya menyambut orang yang pulang berhaji.

Tidak ketinggalan pernyataan dari anak asuh Rizieq Shihab sendiri. Ketua DPP FPI Jawa Barat, Habib Zaki Bin Ali Alaydrus dalam rapat akbar penyambutan Rizieq Shihab di depan Gedung Sate, Bandung, 4 November 2020, menyatakan bahwa akan membawa massa untuk menjemput Rizieq Shihab. Ia menambahkan penyambutan akan dilakukan dengan cara yang islami, seperti pembacaan dzikir, yasin, dan ayat-ayat Al Qur’an.

Pihak kepolisian pun memberikan pernyataannya. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan tidak akan ada penanganan khusus soal kepulangan Rizieq. Polisi akan mengantisipasi kumpulan massa yang akan menjemput Rizieq dengan pengaturan lalu lintas.

Karo Penmas Humas Polri, Brigjen Awi Setyono menanggapi kepulangan Rizieq dengan santai. “Selama ini kita tidak pernah ngusir, tidak pernah ini. Kalau mau pulang ya pulang saja,” ujarnya dalam sebuah keterangan di Bareskrim Polri, 4 November 2020. Ia juga mengimbau para penjemput Rizieq Shihab untuk tertib. Hal ini mengingat Bandara Soekarno Hatta adalah bandara internasional yang memerlukan ketertiban umum demi pelayanan yang optimal.

Awi tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal status hukum Rizieq. “Perkaranya HRS kami sedang koordinasikan ya. Bagaimana hasilnya nanti kami tunggu dari penyidik,” tutupnya.

Dari pihak pemerintah, Menko Polhukam, Mahfud M. D. turut memberikan suaranya. Lewat pernyataannya di kanal Youtube Cokro TV, Mahfud sekalian menjawab isu yang mengaitkan kepulangan Rizieq dengan gerakan revolusi. Mahfud berujar bahwa Rizieq bukanlah Ayatollah Khomeini, sang pemimpin revolusi Iran. Hal itu membuat pemerintah tidak khawatir dengan kepulangan Rizieq. Ia juga melempar isu bahwa Rizieq dicekal pemerintah Arab Saudi akibat menghimpun dana secara ilegal.

Pemantauan Media

Kini kita lihat pantauan media Newstensity. Ada jeda 10 hari sejak video ucapan selamat yang diunggah akun Twitter HRS Center tanggal 25 Oktober hingga pengumuman langsung Rizieq Shihab di kanal Youtube Front TV tanggal 4 November. Ini membuat pemberitaan sempat surut, sampai akhirnya memuncak kembali pada tanggal 4 November. Dari tanggal 25 Oktober hingga 4 November 2020, terpantau ada 1.224 berita soal topik ini

Soal sentimen beritanya, media daring memiliki proporsi 514 berita positif (43%), 405 negatif (43%), dan 271 netral (23%). Media daring menjadi media dengan total berita paling banyak yaitu 1.190 berita. Sedangkan proporsi berita media cetak yaitu 7 berita positif (47%), 4 negatif (27%), dan 4 netral (26%), dengan total 15 berita. Untuk TV, sentimen netral malah mendominasi dengan 16 netral (88%), 1 positif (6%), dan 1 negatif (6%), dengan total 18 berita.

Kebanyakan berita soal kepulangan Rizieq memiliki sentimen positif. Hal ini disebabkan lebih banyak berita soal kepulangan Rizieq lebih berfokus pada detil-detil soal kepulangan Rizieq, bukan soal kontroversinya. Respon positif dari pihak-pihak yang berada di Indonesia dan kepolisian yang tidak mempermasalahkannya pun menambah proporsi sentimen positif dibanding sentimen lainnya.

Ada dua subtopik utama yang menyebabkan sentimen negatif soal kepulangan Rizieq masih banyak, yaitu soal Rizieq yang overstay di Arab Saudi dan kasus hukum yang menimpa Rizieq. Bahkan, banyaknya berita soal isu overstay dikarenakan Rizieq sendiri yang berkata dengan lantang akan menggugat pihak yang menyerangnya dengan isu overstay dalam videonya di Front TV. Berita soal Mahfud M. D. yang menuding Rizieq pernah tersandung beberapa masalah ketika di Arab Saudi pun turut menambah porsi sentimen negatif.

Well, kepulangan Rizieq pun akhirnya tetap mengundang kontroversi. Terlepas kontroversinya, semoga kepulangan Ketua FPI ini dilancarkan dan tidak batal. Mungkin ini terlalu cepat, tapi saya mau bilang, “Selamat datang kembali di Indonesia.”

--

--