Masyarakat Lebih Suka Iklan Lewat Medsos Influencer

Heditia Damanik
Binokular
Published in
7 min readApr 22, 2024

Siaran Pers (5 April 2024)

Riset Digital Ramadan 2024

Masyarakat Lebih Suka Iklan Lewat Media Sosial Influencer, Raffi Ahmad-Nagita Slavina Paling Aktif Promosi

  • Key Takeaways

- Raffi Ahmad dan Nagita Slavina merupakan influencer yang paling populer (dikenal 77 persen responden) sekaligus paling banyak mempromosikan produk (419 promosi).

- Produk fashion, kuliner dan kecantikan menjadi produk yang paling banyak dipromosikan oleh top influencer.

- 72 persen responden setuju dan sangat setuju jika promosi produk melalui influencer di media sosial lebih menarik daripada iklan di media massa

- 65 persen responden mengaku tertarik membeli produk yang dipromosikan influencer tersebut selama Ramadan ini.

Pengeluaran masyarakat pada bulan Ramadan dan Idul Fitri cenderung meningkat. Riset dari penyedia survei online Jakpat pada Februari 2024 mengungkapkan, 49 persen responden berencana mengalokasikan lebih banyak dana di bulan Ramadan dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan animo berbelanja ini dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk menggencarkan promosi. Salah satunya dengan menggunakan jasa influencer. Tak ketinggalan para influencer yang memiliki bisnis sendiri, menjadi semakin rajin mempromosikan bisnisnya.

Melihat fenomena ini, perusahaan riset digital Jangkara bekerjasama Jakpat menggelar Riset Digital Ramadan 2024 untuk melihat sejauh mana promosi produk/jasa yang dilakukan para influencer, serta bagaimana publik merespons hal tersebut.

Riset dilaksanakan dengan dua cara. Pertama, monitoring media sosial para influencer yang dipilih selama periode 12–31 Maret 2024. Instagram dipilih sebagai platform yang dimonitor. Sementara influencer yang menjadi objek monitor adalah 50 akun Instagram di Indonesia dengan jumlah pengikut terbanyak. Monitoring yang dilakukan meliputi unggahan promosi di story, image feed, dan video feed. Kedua, survei online pada 15–19 Maret 2024 yang melibatkan 1180 responden dari usia 16–45 tahun dan tersebar di seluruh Indonesia. Kombinasi dua metodologi ini diharapkan bisa membuat hasil riset menjadi lebih komprehensif.

  • Raffi-Gigi Paling Populer dan Paling Aktif Promosi

Survei online mengungkap, pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (Raffi-Gigi) menjadi influencer terpopuler dengan 77 persen responden yang mengenalinya. “Raffi-Gigi juga memiliki jumlah pengikut terbanyak di Instagram dengan 75,4 juta pengikut,” ujar Manajer Riset Jangkara Data Lab Heditia Damanik, Jumat (5/4).

Popularitas Raffi-Gigi diikuti Prilly Latuconsina dengan 65 persen responden (55,8 juta pengikut), Baim Wong dengan 64 persen responden (18,5 juta pengikut), Raditya Dika dengan 62 persen responden (22,8 juta pengikut), dan Agnez Mo dengan 62 persen responden (32 juta pengikut). Sementara, 2 persen responden mengaku tidak ada yang mengenali 50 influencer tersebut.

Grafik 1. Kepopuleran influencer

Sejalan dengan itu, berdasarkan monitoring di Instagram, Raffi-Gigi juga tercatat menjadi influencer yang paling aktif mempromosikan produk selama Ramadan. Pasangan suami istri ini mencatat 419 unggahan promosi (story,image feed dan video feed) Instagram yang isinya berupa promosi produk. Disusul oleh Ivan Gunawan (379 promosi), Citra Kirana (277 promosi), dan Ria Ricis (260 promosi).

Grafik 2. Influencer Teraktif

Secara total, ada 4.151 unggahan top 50 influencer yang mempromosikan produk di Instagram dengan rincian 3.631 story, 323 video feed, dan 197 image feed.

Grafik 3. Tipe Unggahan
  • Influencer Aktif Promosikan Produknya Sendiri

Seperti disinggung sebelumnya, beberapa influencer juga pemilik bisnis. Dari monitoring di Instagram terungkap bahwa para influencer juga gencar mempromosikan produk mereka sendiri selama Ramadan. Dari total semua 4.151 unggahan promosi, 49,6 persen di antaranya adalah promosi produk mereka sendiri. Sedangkan 50, 4 persen adalah endorsement produk pihak lain.

Grafik 4. Kepemilikan Brand

Ivan Gunawan tercatat sebagai influencer yang paling banyak mempromosikan produknya dengan 221 unggahan. Lalu, Ria Ricis menjadi influencer yang paling banyak mempromosikan barang milik orang lain dengan 259 unggahan.

Grafik 5. Influencer yang Paling Banyak Mempromosikan Produk Sendiri
Grafik 6. Influencer yang Paling Banyak Mempromosikan Produk Pihak Lain

“Berimbangnya angka unggahan produk milik influencer dengan milik jenama atau orang lain mengungkap bahwa brand tidak hanya memperebutkan pasar dengan kompetitornya tapi dengan para influencer itu sendiri,” papar Heditia.

  • Produk Fashion, Kecantikan, dan Kuliner Paling Banyak Dipromosikan

Kombinasi monitoring Instagram serta survei online mengungkap bahwa produk fashion, kecantikan, dan kuliner menjadi kategori produk yang paling sering dipromosikan.

Survei online mengungkap, responden menyebut ada kecenderungan jenis-jenis produk tertentu yang biasanya dipromosikan influencer. Sebanyak 81 persen responden menyebut produk kecantikan seperti skincare, body care, parfum, dan make up menjadi produk yang paling banyak dipromosikan. Diikuti 73 persen responden yang menyebut produk fashion, dan 71 persen responden yang menyebut produk kuliner. Ketiga jenis produk ini mendominasi top of mind responden saat ditanyai jenis produk apa yang paling banyak dipromosikan influencer.

Grafik 7. Top Produk

Sementara, hasil monitoring Instagram mencatat produk fashion menjadi kategori produk yang banyak dipromosikan sebanyak 34 persen dari keseluruhan unggahan dengan promosi terbanyak terkait pakaian muslim (813 promosi). Kedua, produk kuliner dengan 25 persen dengan unggahan terbanyak terkait produk makanan (516 promosi). Ketiga, produk kecantikan sebanyak 19 persen dengan unggahan terbanyak terkait produk skincare (394 promosi).

Grafik 8. Top 10 Kategori Produk
Grafik 9. Top 10 Jenis Produk

Produk/brand yang paling sering dipromosikan adalah Chante (produk fashion milik Citra Kirana), Lu’miere (produk kuliner milik Ashanti dan keluarga), dan Onsfit (produk kesehatan milik Ruben Onsu).

Grafik 10. Top 10 Brand yang Paling Sering Dipromosikan oleh Influencer Pemilik Brand
Grafik 11. Top 10 Brand Bukan Milik Sendiri yang Paling Sering Dipromosikan
  • Promosi Influencer di Media Sosial Lebih Menarik Dibandingkan Iklan di Media Konvensional

Survei mengungkap 87% responden setuju dan sangat setuju jika promosi oleh influencer bisa membuat produk lebih dikenal oleh masyarakat. Lalu, sebanyak 72 persen responden setuju dan sangat setuju jika promosi produk melalui influencer di media sosial lebih menarik daripada iklan di media massa.

Grafik 12. Influencer Dapat Membuat Produk yang Dipromosikan Menjadi Lebih Dikenal Banyak Orang

Sedangkan, 63 persen responden setuju dan sangat setuju jika influencer dapat menambah kepercayaan responden terhadap kualitas produk yang dipromosikan. “Responden berasumsi produk yang ditawarkan oleh influencer adalah produk yang berkualitas karena reputasi mereka juga dipertaruhkan dalam mempromosikan produk tersebut,” terangnya.

Grafik 13. Influencer Dapat Menambah Kepercayaan Responden Terhadap Kualitas Produk yang Dipromosikan

Survei juga mengungkap promosi oleh influencer diketahui bisa memengaruhi preferensi pembelian responden terhadap suatu produk. Sebanyak 63 persen responden mengaku pernah mengubah produk pembelian dari produk yang biasa dibeli ke produk yang dipromosikan karena terpengaruh influencer. Pembawaan dan nama besar influencer dianggap mampu menjadi daya dorong untuk membeli sebuah produk.

Grafik 14. Responden yang Berpindah Produk Dari yang Biasa Dibeli ke Produk yang Dipromosikan Influencer

Responden juga melihat cara atau gaya penyampaian influencer dalam mempromosikan produk. Sebanyak 47 persen responden setuju, gaya pembawaan influencer sangat berpengaruh dalam keberhasilan mempromosikan sebuah produk.

Grafik 15. Pembawaan Influencer Dapat Memengaruhi Responden untuk Mencoba Produk yang Dipromosikan
  • 65 Persen Responden Tertarik Membeli Produk yang Dipromosikan Influencer

Sebanyak 65 persen responden mengaku tertarik membeli produk yang dipromosikan influencer tersebut selama Ramadan ini. “Produk fashion, kecantikan, dan kuliner adalah kategori yang paling diminati responden,” terangnya.

Grafik 16. Apakah Responden Tertarik Membeli Produk yang Dipromosikan oleh Top 50 Influencer Selama Ramadan 2024
Grafik 17. Produk yang Pernah Dibeli Responden karena Promosi Top 50 Influencer

Meski pengaruh influencer cukup signifikan, faktor pendorong utama yang meyakinkan konsumen membeli produk yang dipromosikan masih ditentukan oleh familiaritas produk di lingkungan responden.

Survei mengungkap, dari 767 responden yang tertarik membeli produk yang dipromosikan influencer, 57 persen dari total responden menyebut alasan tertarik membeli produk karena produk yang dipromosikan sudah pernah dipakai orang-orang di sekitarnya. Lalu, 49 persen responden menyebut alasan pembelian karena influencer memiliki pembawaan yang menarik dalam mempromosikan produk.

Grafik 18. Alasan Tertarik Membeli Produk yang Dipromosikan oleh Top 50 Influencer

Melihat hasil survei Jakpat dan Jangkara, bisa disimpulkan penggunaan influencer yang mempromosikan produk via media sosial cukup efektif dalam mengenalkan sebuah produk ke masyarakat. Ke depan, dengan dinamika pemasaran yang selalu berubah, peran influencer masih akan cukup dominan mengingat reputasi mereka sebagai salah satu dasar pembelian produk oleh masyarakat.

Di sisi lain, fenomena kemunculan brand milik para influencer juga ikut menambah kompetitor di industri. Oleh karenanya, bila ingin menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan produk, para brand-owner harus bisa memilih dengan baik influencer yang akan diajak kerjasama untuk promosi. “Sebaiknya mempertimbangkan menggunakan influencer yang tidak berkecimpung di satu kotak industri yang sama,” tutupnya.

Laporan lengkap bisa diunduh di sini

__________________________________________________

Tentang Jangkara

PT Infogram Data Lab Indonesia (Jangkara) adalah perusahaan riset digital yang didirikan pada Maret 2021. Jangkara mengumpulkan dan memanfaatkan data dari mesin Newstensity, Socindex, dan Socioscreen. Ketiganya merupakan alat pemantau big data milik PT Nestara Teknologi Teradata (induk perusahaan pemantau media ternama PT Binokular Media Utama atau Binokular). Data kuantitatif dikombinasikan dengan analisis industri kualitatif untuk menghasilkan laporan yang lebih komprehensif.

Tentang Jakpat

Jakpat adalah pionir dalam riset pasar online di Indonesia yang menawarkan one-stop-service untuk segala kebutuhan riset secara cepat dan akurat tanpa mengorbankan kualitas data. Sejak awal berdiri di tahun 2014, Jakpat telah bekerja sama dengan lebih dari 3000 klien yang meliputi perusahaan multinasional, instansi pemerintah, NGO, UMKM, akademisi, pelajar, hingga masyarakat umum.

Didukung oleh lebih dari 1 juta responden panel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Jakpat mampu menghasilkan data dan insight yang komprehensif untuk kebutuhan para klien dalam pengambilan keputusan bisnis berharga secara cepat. Selain itu, Jakpat juga rutin menerbitkan hasil survei mandiri seputar topik ekonomi, sosial, politik dan isu-isu terkini di masyarakat secara berkala.

--

--