Mencari Oksigen di Linimasa

Heditia Damanik
Binokular
Published in
6 min readJul 16, 2021

Please Twitter Do Your Magic!

Di sebuah toko oksigen di Jakarta, R mengantri bersama dengan banyak orang. Di barisan panjang itu, dia tak sengaja menguping pembicaraan pengantri. “Nak pulang, sudah tidak usah antri lagi bapak sudah nggak ada” begitu pesan yang diterima. Pemuda pengantri yang mendapat kabar pun menyeka air mata dan bergegas mengemasi tabung oksigennya yang kosong. R juga tak kuasa membendung sesak di dada melihat kejadian di depan matanya karena ia pun sedang berusaha mendapatkan oksigen untuk kakak sepupunya. Namun, sama seperti bapak si pemuda, saudara R pun akhirnya berpulang juga.

Kabar belasungkawa dari R menjadi salah satu tweet yang paling banyak mendapat perhatian dengan 24.800-an retweet terkait tabung oksigen di Twitter selama 3–15 Juli 2021 berdasarkan monitoring Socindex.

Gambar 1. Tangkapan Twitter Akun @riizkyaji

Segala daya upaya dikerahkan untuk bisa mendapatkan oksigen. Salah satunya mencari informasi dan pertolongan di media sosial. Dari Cirebon Jawa Barat, Onni meminta bantuan lewat linimasa Twitter untuk ibunya yang positif covid pada 14 Juli 2021 pukul 10.25. Ia memohon netizen untuk me-retweet post-nya supaya permintaan tolongnya bisa tersirkulasi.

Ia berharap Twitter bisa memberikannya keajaiban, sebuah tabung oksigen untuk sang ibu yang tak sadarkan diri. Sebanyak 5.700 retweet bergulir. Namun takdir berkata lain. Sang ibu harus menghembuskan nafas terakhir 4 jam setelah ia mendamba asa dari dunia maya.

Gambar 2. Tangkapan Twitter Akun @Humanwithlove

Kisah kepergian ini membuat nurani kita semakin sesak. Kini, banyak orang benar-benar harus berjuang untuk bisa bernafas akibat pagebluk dan keterbatasan fasilitas kesehatan. Selain kamar rumah sakit, tabung oksigen untuk alat bantu nafas pasien Covid-19 juga kian susah didapat.

Namun cerita di Twitter tidak hanya tentang kehilangan, tetapi juga tentang ikhtiar. Ada Faiz Ghifari yang membuat sebuah website untuk memberikan informasi tentang database stok oksigen di wilayah Jabodetabek. Inovasi Faiz ini pun disambut baik oleh netizen dengan 12 ribu retweet.

Gambar 3. Tangkapan Twitter Akun @MFaizGhifari

Namun topik paling populer dalam topik ini adalah himbauan penipuan penjualan gas oksigen. Akun @mineemoe membagi ceritanya sebagai korban penipuan. Ia pun mengingatkan netizen lain agar tidak menjadi mangsa dari para predator yang mencari kesempatan di dalam kesempitan. Sekitar 27.000 retweet dituai oleh post ini.

Gambar 4. Tangkapan Twitter Akun @mineemoe

Berdasarkan data Socindex, percakapan mengenai tabung oksigen di Twitter cukup masif. Selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) topik ini terus muncul. Pada periode 3–15 Juli 2021, terdapat 6.011 post made (tweet) yang dibuat oleh netizen. Ribuan Tweet tersebut memicu 76.583 talks (reply+retweet) dan 693.786 applause (likes). Sementara users Twitter yang terlibat dalam percakapan ini mencapai 761.379 audience.

Grafik 1. Linimasa Total Post Made di Twitter terkait Tabung Oksigen Periode 3–15 Juli 2021 (Sumber: Socindex)
Grafik 2. Statistik di Twitter terkait Tabung Oksigen Periode 3–15 Juli 2021 (Sumber: Socindex)

Sentimen percakapan di Twitter cenderung diwarnai nada negatif sebanyak 58,85 persen.

Grafik 3. Sentimen di Twitter terkait Tabung Oksigen Periode 3–15 Juli 2021 (Sumber: Socindex)

Word cloud analysis dari Socindex menujukkan daerah/provinsi yang paling banyak disebut dalam percakapan para netizen adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. DI Yogyakarta menjadi terbanyak disebut karena sempat ada kasus di RS PKU Yogyakarta, di mana sebanyak 250 tabung oksigen milik distributor langganan ditarik karena alasan etika bisnis. Perihalnya, RS yang terletak di jantung kota Jogja ini mengisinya dengan oksigen dari distributor lain dari Tuban Jawa Timur. Padahal RS PKU Yogyakarta melakukannya karena benar-benar sedang kepepet dan butuh oksigen untuk pasien, sementara di distributor langganan stok sedang kosong. Selain itu, di RS Sardjito Yogyakarta sebanyak 63 pasien juga meninggal diduga karena krisis oksigen.

Grafik 4. Word Cloud Analysis di Twitter terkait Tabung Oksigen Periode 3–15 Juli 2021 (Sumber: Socindex)

Dari sisi topik, percakapan populer di Twitter meliputi tentang info penjualan tabung oksigen (18 persen), meminta info penjualan oksigen (17 persen), dan percakapan tentang kelangkaan oksigen (17 persen). Dari topik teratas bisa dilihat bahwa Twitter menjadi tempat bertemu atau medium antara yang meminta info dan memberi info tentang penjualan oksigen selama masa PPKM Darurat.

Grafik 5. Topik populer di Twitter terkait Tabung Oksigen Periode 3–15 Juli 2021 (Sumber: Socindex)

Lalu, Apa Solusinya?

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini total kebutuhan oksigen untuk perawatan intensif dan isolasi pasien COVID-19 mencapai 1.928 ton/hari, sementara kapasitas yang tersedia ada 2.262 ton/hari. Kebutuhan oksigen di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Disusul selanjutnya oleh Malaysia, Thailand, Filipina, dan Myanmar.

Kemenkes menyampaikan penyebab terjadinya kelangkaan stok oksigen di beberapa daerah adalah rantai distribusi yang belum optimal. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kapasitas oksigen tidak tersebar secara merata. Di Pulau Jawa misalnya, konstrasi ketersediaan oksigen ada di Jawa Barat dan di Jawa Timur. Sementara di provinsi lain seperti Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, stok terus menyusut.

Ketersediaan yang tidak merata ini membuat sejumlah pemerintah daerah membentuk Satuan Tugas Oksigen (Satgas Oksigen) sesuai dengan instruksi pemerintah pusat dalam aturan PPKM Darurat. Tujuannya adalah untuk memastikan kebutuhan oksigen medis di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 terpenuhi. Termasuk mencari persediaan ke daerah lain.

Beberapa daerah yang membentuk satgas ini adalah Pemprov DIY, Pemkab Tangerang, Pemprov Jawa Timur, Pemkot Balikpapan, dan Pemkab Lampung Tengah. Mirisnya pembentukan satgas ini ternyata malah memicu aksi penipuan. Tersebar pamflet online terkait penjualan isi ulang oksigen dengan sistem jemput bola oleh Satgas Oksigen.

Perihal mempertebal stok oksigen yang kian tipis, pemerintah mengupayakan sejumlah cara diantaranya mengimpor 50.000 oksigen konsentrator. Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani membebaskan pajak masuk oksigen dan kebutuhan penanganan pasien Covid-19 lainnya seperti obat terapi dan alat kesehatan. Hal ini jadi kritikan netizen karena pada awal Juli, pemerintah masih mengirimkan bantuan 2.000 tabung oksigen ke India.

Pemerintah juga bekerjasama dengan swasta di antaranya PT Aneka Gas Industri (Samator) untuk mengalihkan oksigen industri untuk kebutuhan medis. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan industri hulu migas juga turun tangan lewat Program Peduli Oksigen Hulu Migas-Kadin Indonesia.

Senada dengan di media sosial, persoalan tabung oksigen juga menjadi perhatian di media konvensional. Berdasarkan pantauan Newstensity, pada periode 3–15 Juli 2021 terdapat 4.828 berita terkait topik ini.

Grafik 6. Linimasa dan Sentimen Pemberitaan terkait Tabung Oksigen Periode 3–15 Juli 2021 (Sumber: Newstensity)

Jika di media sosial kita banyak mendengar cerita dari akar rumput, di media konvensional kita banyak mendengar pernyataan dari pemerintah. Hal ini bisa dilihat bahwa nama yang paling sering disebut terkait topik ini didominasi para pejabat pemerintahan di antaranya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Presiden RI Joko Widodo.

Grafik 7. KOL terkait Tabung Oksigen Periode 3–15 Juli 2021 (Sumber: Newstensity)

Pembicaraan terkait topik ini juga merata dipublikasi oleh media-media di seluruh Indonesia. Namun DKI Jakarta masih jadi episentrum pemberitaan dengan jumlah publikasi 1.760 berita.

Grafik 8. Persebaran Pemberitaan terkait Tabung Oksigen Periode 3–15 Juli 2021 (Sumber: Newstensity)

Epilog

Pemerintah telah menyampaikan ke publik upaya-upayanya dalam mengatasi keterbatasan suplai oksigen. Sementara, kita bisa melihat di media sosial bahwa masih banyak yang kesusahan untuk mendapatkan oksigen. Harapannya, Satgas Oksigen bisa menjalankan tugasnya dengan baik termasuk mencari oksigen ke daerah-daerah yang mempunyai surplus stok. Pun, jangan sampai para penimbun dan predator cuan menjadikan keadaan ini untuk memperkaya diri sendiri. Berharap kita bisa lekas pulih.

--

--