Menyorot Kontroversi PON 2024: Infrastruktur Amburadul, Makanan Seadanya, dan Indikasi Korupsi

Indra Buwana
Binokular
Published in
8 min read5 days ago
Ilustrasi: Aan K. Riyadi

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang digelar selama 9–20 September 2024 berakhir. Dua provinsi menjadi tuan rumah untuk gelaran PON ke-21 ini, yakni Aceh dan Sumatera Utara. PON XXI Aceh-Sumut 2024 mempertandingkan 65 cabang olahraga, 37 di antaranya dipertandingkan di ajang Olimpiade. PON XXI pun mencetak rekor sebagai PON dengan peserta provinsi terbanyak dari 38 provinsi.

Kontingen Jawa Barat keluar sebagai juara umum PON XXI Aceh-Sumut 2024 dengan perolehan 195 medali yang terdiri dari 195 emas, 163 perak, dan 182 perunggu. Disusul DKI Jakarta dengan 184 emas, 150 perak, dan 145 perunggu, serta Jawa Timur dengan 146 emas, 136 perak, dan 143 perunggu.

Upacara penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 dilangsungkan di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang dengan meriah disertai pertunjukan musik, koreografi, dan pesta kembang api. Sayangnya, PON 2024 meninggalkan sejumlah cerita yang tidak mengenakkan. Mulai dari inkapabilitas penyelenggara, fasilitas yang tidak layak, kejadian tidak sportif. Ada pula indikasi korupsi dari pelaksanaan PON tahun ini.

Infrastruktur Belum Kelar

Infrastruktur untuk pertandingan PON XXI Aceh-Sumut 2024 diketahui tidak dalam kondisi yang optimal. Beredar beberapa video di media sosial yang menunjukkan fasilitas yang belum selesai dibangun atau mengalami kerusakan saat sedang digunakan. Pada video yang beredar, tampak proses konstruksi sebagian venue dan juga infrastruktur pendukungnya masih dalam proses pengerjaan. Debu-debu masih beterbangan, dan para pekerja terlihat masih sibuk lalu lalang di tengah perhelatan PON.

Gambar 1. Reportase tvOneNews jelang upacara penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 (sumber: YouTube)

Penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang digelar pada Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang juga dilaksanakan di tengah bangunan yang belum rampung dibangun. Reportase tvOneNews tentang perkembangan PON 2024 memperlihatkan kondisi bagian luar stadion yang masih semrawut dan berdebu. Meskipun demikian, kondisi bagian dalam stadion sudah dipasang layar LCD untuk keperluan upacara penutupan.

Gambar 2. Story Instagram Yolla Yuliana tentang jalan GOR Bola Voli Inddor Sumut yang berlumpur (sumber: tribunnews.com)

Atlet voli Yolla Yuliana melalui story Instagram di akunnya yollayuliana1515 mengunggah foto-foto yang menunjukkan jalan menuju GOR Bola Voli Indoor Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara yang masih berlumpur dan digenangi air. Hal ini kemudian menyusahkan para atlet untuk menuju ke lokasi pertandingan, terlebih pembangunan fasilitas penunjang GOR tersebut masih belum selesai. Media juga ramai meliput fasilitas GOR yang masih belum selesai tersebut.

Gambar 3. Atap venue cabang olahraga menembak yang ambruk akibat hujan (sumber: TikTok)

Cerita infrastruktur yang tidak layak juga muncul dari venue cabang olahraga menembak indoor yang terletak di lapangan tembak Rindam Iskandar Muda, Mata Ie, Aceh Besar. Pada Selasa (17/9/2024), atap venue ambruk akibat tidak kuat menahan air hujan yang turun begitu deras. Beruntung insiden itu terjadi setelah perlombaan selesai dilakukan dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Gambar 4. Jendela di venue cabang olahraga basket 3x3 pecah akibat angin kencang (sumber: X)

Ada pula kejadian kerusakan fasilitas yang hingga menyebabkan penonton terluka. Jendela kaca di lapangan basket Kompleks Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh pecah akibat tidak bisa menahan angin kencang. Insiden itu terjadi pada pertandingan basket 3x3 beregu putri antara Sumatera Utara melawan Sulawesi Selatan pada 18 September 2024. Peristiwa itu menyebabkan pertandingan terpaksa berhenti untuk sementara waktu. Beberapa penoton terluka akibat tertimpa pecahan jendela tersebut dan segera mendapatkan perawatan.

Makanan Tidak Sesuai Anggaran

Gambar 5. Masalah makanan di PON XXI Aceh-Sumut (sumber: X)

Tak hanya infrastruktur, makanan untuk para kontingen pun bermasalah. Unggahan-unggahan tentang tidak layaknya makanan untuk para atlet PON 2024 berseliweran di media sosial Keluhan-keluhan tersebut antara lain makanan dengan gizi minim, porsi yang kecil, makanan sudah basi, makanan terlambat dikirim, dan bahkan snack yang berisi santan kemasan untuk dikonsumsi langsung.

Konferensi pers Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) perihal pelayanan konsumsi mengatakan, kontrak harga satu porsi nasi kotak untuk atlet dan ofisial pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 adalah Rp50.900 dan makanan ringan sebesar Rp18.900. Anggaran total konsumsi PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebesar Rp42 miliar yang terdiri dari total harga makanan sebesar Rp30,8 miliar dan total harga snack 11,4 miliar.

Angka ini disoroti oleh Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) Alfian. Ia mengungkapkan, fakta di lapangan menunjukkan potensi mark up harga yang sudah terjadi sejak pada tahap perencanaan. Mark up harga tersebut terbilang besar dalam konteks tidak pidana korupsi. Menurutnya, harga snack di Aceh secara umum berada di kisaran Rp10 ribu. Untuk harga nasi kotak di Aceh adalah Rp30 ribu satu porsi.

Penyedia makanan untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024 diketahui adalah PT Aktifitas Atmosfir. Perusahaan katering tersebut berlokasi di Cilandak Barat, Jakarta Selatan. PT Aktifitas Atmosfir berhasil menjadi pemenang tender dan lantas ditunjuk untuk mengurusi masalah konsumsi atlet dan ofisial peserta PON di Aceh.

Indikasi Korupsi

Total anggaran PON XXI Aceh-Sumut 2024 mencapai Rp3,94 triliun. Anggaran untuk wilayah Sumut mencapai Rp2,09 triliun, lebih besar daripada anggaran untuk Aceh yang sebesar Rp1,8 triliun. Anggaran tersebut dibagi dari tiga sumber, yaitu dari APBN Kemenpora dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan total Rp2,2 triliun dan APBD masing-masing provinsi dengan total Rp1,7 triliun. Total anggaran PON XXI Aceh-Sumut 2024 jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan anggaran PON XX Papua 2021 yang mencapai Rp10,4 triliun.

Meskipun secara anggaran menyusut, seharusnya bukan menjadi alasan penyelenggaraan PON 2024 dihantui dengan berbagai masalah infrastruktur dan masalah makanan atlet yang kurang layak. Penentuan tuan rumah pun sudah dilakukan delapan tahun sebelumnya, sehingga ada waktu yang cukup untuk perencanaan dan pembangunan fasilitas. Hal inilah yang kemudian memunculkan dugaan korupsi di pesta olahraga antar-provinsi di seluruh Indonesia ini.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan, pemerintah sebenarnya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tata Kelola yang melibatkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) dan Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel). Satgas tesebut dibentuk sejak awal pelaksanaan PON 2024 untuk mengawasi penggunaan anggaran ajang tersebut.

Dito sebelumnya juga mengajukan permintaan audit penggunaan dana PON XXI. Namun, hal itu bertujuan untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi, nukan karena adanya dugaan korupsi di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Audit juga dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam mengelola dana publik. Ini dikarenakan PON XXI Aceh-Sumut merupakan acara berskala nasional.

Terbaru, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya tengah mengkaji dugaan penyelewengan dana PON XXI Aceh-Sumut 2024. Kajian tersebut meliputi investigasi kemungkinan pelanggaran hukum, keterlambatan anggaran, dan masalah-masalah lainnya.

Polri sebelumnya telah mengirim tim dari Polda Aceh dan Sumut untuk menangani permasalahan pada penyelenggaraan PON 2024. Setelah mendapat beberapa temuan, Polri kemudian membentuk satuan tugas terpisah yang terdiri dari Bareskrim, Polda Aceh, dan Polda Sumut untuk memantau adanya indikasi tindak korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan ikut turun tangan. KPK mengklaim tengah mengumpulkan informasi terkait dugaan korupsi PON XXI Aceh-Sumut 2024. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu bahwa pihaknya telah mendapat informasi dari para jurnalis melalui pemberitaan bahwa ada beberapa venue yang tidak siap, roboh, dan insiden-insiden lain. Asep juga mengatakan, Direktorat Penerimaan Layanan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK tengah menunggu laporan dari masyarakat maupun media agar bisa diproses.

Pemantauan Media

Grafik 1. Volume berita harian PON XXI Aceh-Sumut 2024 (sumber: Newstensity)

PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendapatkan pemberitaan yang besar. Newstensity menangkap ada total 89.397 berita terkait pelaksanaan ajang olahraga tersebut. Volume berita terpantau sudah cukup tinggi sebelum dan sesudah jadwal resminya pada 9–20 September 2024. Hal ini dikarenakan pertandingan telah dimulai sejak tanggal 29 Agustus 2024 dengan pertandingan pertama di cabang olahraga aerosport-paramotor. Berita setelah upacara penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 masih bermunculan hingga 25 September 2024 meskipun dalam tren yang menurun.

Puncak berita terjadi pada tanggal 9 September 2024 dengan 5.799 berita. Pemicu banyaknya volume berita pada tanggal tersebut adalah penyelenggaraan upacara pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024. Secara umum, pemberitaan terkait PON XXI Aceh-Sumut 2024 menyangkut pelaksanaan dan hasil pertandingan dari masing-masing cabang olahraga.

Grafik 2. Top media pemberitaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 (sumber: Newstensity)

Media antarafoto.com menjadi yang terbanyak yang mempublikasikan pemberitaan terkait PON XXI Aceh-Sumut 2024 dengan 4.182 berita. Antarafoto.com adalah media yang menerbitkan foto-foto terkait pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024. Menyusul kemudian ada antaranews.com dengan 2.737 berita, beritasatu.com dengan 887 berita, aceh.tribunnews.com dengan 856 berita, dan beritaja.com dengan 656 berita.

Grafik 3. Statistik keyword tentang PON XXI Aceh-Sumut 2024 di X (sumber: Socindex)

Statistik media sosial X yang dimonitor menggunakan Socindex selama 1–25 September 2024 mendapatkan total 332.954 engagement, 76.301 talk, 238.615 applause, dan mencapai 6.323.481 audience. Buzz reach cuitan PON 2024 berpotensi lewat di linimasa 195.198.529 pengguna X.

Grafik 4. Top tweet keyword tentang PON XXI Aceh-Sumut 2024 di X (sumber: Socindex)

Berbeda dari media, perbincangan di X lebih ramai menyoal tentang kontroversi-kontroversi yang terjadi selama penyelenggaraan acara tersebut.

Hal ini direfleksikan dari cuitan Extra Time Indonesia @idextratime yang menjadi top tweet di Twitter dengan lebih dari 23 ribu likes. Extra Time Indonesia mengunggah cuplikan kejadian wasit pertandingan sepak bola antara kontingen Aceh melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dipukul oleh salah satu pemain Sulteng.

Dugaan yang beredar adalah wasit tersebut memimpin laga secara tidak adil dan memihak tim Aceh. Sikap wasit itu membuat salah satu pemain Sulteng akhirnya tidak bisa menahan diri dan memukul wasit tersebut.

Permasalahan wasit berat sebelah itu memunculkan dugaan adanya tindak korupsi pengaturan pertandingan dalam laga tersebut. Wasit yang bernama Eko Agus Sugiharto tersebut terancam sanksi seumur hidup dan sedang dalam evaluasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Top tweet selanjutnya pun masih berputar pada kontroversi PON 2024. Akun liaaMC @liasister mengunggah pesanan 3.000 paket makanan untuk PON 2024 yang dibatalkan secara sepihak. Akun FaktaBola @FaktaSepakbola bercuit tentang kronologi pertandingan sepak bola Aceh melawan Sulteng. Lalu ada Jhon Sitorus @JhonSitorus_18 yang mengungah video tentang venue menembak yang ambruk.

Penutup

PON XXI Aceh-Sumut 2024 seharusnya menjadi kegiatan yang penuh sportivitas untuk merayakan pengembangan bibit-bibit olahraga yang ada di Indonesia. Sayangnya, inkapabilitas penyelenggara dan indikasi korupsi malah mencoreng nilai tersebut. Estafet PON selanjutnya diteruskan ke provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur pada 2028. Harapannya, penyelenggara berikutnya dapat memetik pelajaran dari sengkarut PON tahun ini. Jika tidak, penyelenggaraan PON hanya akan mengulang permasalahan yang terus-terusan terjadi di tiap perhelatan.

--

--