Piala Dunia, Vidio Panen Cuan dan Keluhan

Heditia Damanik
Binokular
Published in
5 min readNov 22, 2022

Piala Dunia 2022 resmi digelar di Qatar mulai 20 November hingga 18 Desember. Euforianya pun menjangkiti Indonesia. Riset yang dilakukan The Trade Desk dan YouGov menunjukkan bahwa 2 dari 3 orang Indonesia berencana untuk menonton Piala Dunia. Atau kurang lebih 180 juta orang siap untuk menyimak pertandingan di layar kaca.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana masyarakat hanya bisa menonton lewat siaran televisi, kali ini mulai banyak orang yang berniat mengikuti keseruan kolektif tersebut melalui layanan over the top (OTT) atau langganan video online. Masih dalam riset yang sama, diketahui bahwa 1 dari 3 orang memilih menonton melalui layanan OTT.

Pada perhelatan kali ini, hak siar Piala Dunia di Indonesia dipegang oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau EMTEK. Pertandingan disiarkan lewat seluruh platform media milik EMTEK. Mulai dari stasiun TV yakni SCTV, Indosiar, O Channel, dan Mentari TV, layanan direct to home Nex Parabola, dan layanan OTT Vidio.com. Dus, vidio.com jadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat yang ingin menikmati Piala Dunia lewat layanan OTT.

Keriuhan Piala Dunia ini diyakini akan membawa cuan kepada para pemegang hak siar, termasuk Vidio. Pada Senin (21/11), nilai saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), induk usaha dari Vidio, maupun EMTEK (EMTK) naik setelah di malam sebelumnya (20/11), Piala Dunia resmi ditayangkan. SMCA naik 3,08 persen ke Rp268 dan EMTK naik 2,10 persen ke level Rp1.705.

Tidak hanya dari sentimen pasar saja, pendapatan Vidio pun diramalkan akan kian ranum. Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras memperkirakan, pendapatan Vidio tahun ini akan mencapai Rp 774 miliar atau naik 63 persen dari tahun sebelumnya. Untuk memanfaatkan momentum Piala Dunia, Vidio juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain. Dengan Telkomsel, Vidio menawarkan paket bundling layanan data bagi pelanggan selama 20 November-18 Desember 2022.

Vidio mengaku adanya kenaikan pelanggan berbayar karena gelaran Piala Dunia, meski belum ada angka resmi yang disampaikan ke publik. Sembilan bulan terakhir, jumlah pelanggan berbayar Vidio menunjukkan tren meningkat. Pada Q4/2021, jumlah pelanggan berbayar berkisar 2,3 juta orang dan meningkat cukup pesat pada Q3/2022 dengan total 4 juta orang.

Grafik 1. Tren Jumlah Pelanggan Berbayar Vidio (Sumber: Vidio dan MPA)

Media Partners Asia (MPA), sebuah Lembaga riset di Singapura mengungkap kinerja positif Vidio didorong oleh layanan kunci seperti tayangan olahraga. Selain memegang hak tayang Piala Dunia, Vidio juga menyiarkan liga olahraga lainnya seperti BRI Liga 1, Liga 2, Liga 3, LaLiga, UEFA Europa League, UEFA Champions League, dan Premier League. Ada juga cabang olahraga basket seperti NBA dan IBL, serta tenis dalam ajang WTA, hingga balap Formula 1.

Selain itu, konten lokal, seperti serial maupun sinetron juga menjadi produk andalan. Di saat banyak OTT lain menggenjot tayangan dari Korea, Vidio melihat permintaan pasar terhadap produk hiburan lokal juga tetap tinggi. CEO Vidio, Sutanto Hartanto, mengatakan 90 persen dari top soap opera di Emtek selalu produksi lokal.

Riset MPA di Q3/2022 pun mengungkap, Vidio masuk dalam jajaran Top 5 Penonton Berbayar di Asia Tenggara dengan pangsa pasar mencapai 7 persen. Vidio menjadi satu-satunya layanan OTT asal Indonesia yang masuk dalam jajaran Top 5 bersaing dengan layanan OTT multinasional seperti Netflix (42 persen), Viu (13 persen), WeTV (10 persen), dan Disney (9 persen).

Grafik 2. Market Share Pelanggan Berbayar Layanan OTT di Asia Tenggara (Sumber: MPA)

Kualitas Layanan Dikritik

Pada 21 November 2022, Vidio masuk dalam jajaran trending topic di Twitter Indonesia. Bukan saja karena siaran Piala Dunia 2022, akan tetapi juga soal layanan error. Berdasarkan pantauan Socindex atas akun Twitter Vidio (@Vidio) pada 20–22 November 2022 pukul 10.00 WIB, terdapat 10.943 percakapan yang muncul. Total audiensnya mencapai 122 ribuan akun.

Grafik 3. Statistik Akun Twitter @Vidio 20–22 November 2022 pukul 10.00 WIB (Sumber: Socindex)

Percakapan di Twitter didominasi oleh sentimen negatif sebanyak 70,3 persen. Diikuti oleh sentimen netral dengan 26,5 persen dan sentiment positif dengan 3,2 persen.

Grafik 4. Sentimen Akun Twitter @Vidio 20–22 November 2022 pukul 10.00 WIB (Sumber: Socindex)

Sentimen negatif dominan karena banyaknya keluhan yang disampaikan oleh warganet. Lewat Socindex, terkumpul 9.392 twit yang menyebut (mention) akun @vidio. Kemudian, ribuan data tersebut diolah guna mengindentifikasi isi konten. Benar adanya bahwa kebanyakan twit berisikan keluhan terhadap Vidio.

Mayoritas keluhan terkait dengan layanan Vidio yang error (7.223 twit). Selain itu, ada pula keluhan tentang kesulitan mengaktivasi layanan, meski sudah membayar paket dan saldo sudah dipotong (892 twit). Keluhan lain secara spesifik terkait dengan kesulitan log in (234 twit) maupun log out mendadak (108 twit).

Sudah menjadi ciri khas warganet untuk marah-marah di Twitter. Setidaknya terdeteksi 282 twit yang menunjukkan makian terhadap Vidio. Selain itu, warganet juga kecewa karena keluhan mereka tidak diatasi dengan cepat oleh Vidio (145 twit).

Meski Vidio sudah minta maaf lewat tiga kiriman (post) di Twitter, tetap banyak warganet yang kecewa dan meminta kompensasi (98 twit). Selain itu, ada pula yang mengadu ke akun Twitter YLKI karena ketidakpuasan yang mereka alami (95 twit). Pun, ada yang merasa lebih baik nonton di televisi daripada langganan Vidio (86 twit).

Grafik 5. Mentions Content Akun Twitter @Vidio 20–22 November 2022 pukul 10.00 WIB (Sumber: Socindex diolah Jangkara)

Protes yang disampaikan warganet ini memang keluhan murni atau organik. Sentimen negatif tidak “dikompori” oleh buzzer. Berdasarkan analisis Socindex, unggahan atau post yang muncul didominasi oleh akun human.

Grafik 6. Bot Category Akun Twitter @Vidio 20–22 November 2022 pukul 10.00 WIB (Sumber: Socindex)

Keluhan Tidak Terlalu Terdengar di Berita

Meski ramai dikeluhkan di media sosial, hal sebaliknya terjadi di media konvesional. Berdasarkan pantauan Newstensity pada periode 16–22 November 2022 pukul 15.00 WIB, ada 2.401 berita yang menyebutkan “vidio” dan “piala dunia”.

Grafik 7. Timeline Pemberitaan Vidio 16–22 November 2022 pukul 15.00 WIB (Sumber: Newstensity)

Dari total tersebut, hanya 10 berita atau 0,4 persen yang membahas tentang keluhan error layanan Vidio. Sementara yang lain lebih banyak memberitakan tentang jadwal pertandingan, prediksi pertandingan, jalannya pertandingan, promo-promo oleh Vidio maupun Indihome/Telkomsel selaku kolaborator dalam proyek bundling Piala Dunia, dan lain sebagainya. Selain itu, tidak ada pernyataan resmi lewat siaran pers yang dilakukan pihak Vidio terkait gangguan yang dialami. Kemungkinan penyebabnya adalah tidak masifnya pemberitaan negatif di media massa. Respons dan permintaan maaf atas gangguan selama siaran Piala Dunia hanya disampaikan lewat media sosial.

Grafik 8. Topik Pemberitaan Vidio 16–22 November 2022 pukul 15.00 WIB (Sumber: Newstensity)

Pemberitaan yang menyebut Vidio paling banyak dipublikasi oleh bola.net (279 berita). Disusul oleh tirto.id (117 berita), dan liputan6.com (91 berita).

Grafik 8. Top Media Pemberitaan Vidio 16–22 November 2022 pukul 15.00 WIB (Sumber: Newstensity)

Epilog

Kinerja Vidio kian cemerlang setiap tahunnya. Pertumbuhan eksponensial dari anak usaha SMCA ini terus diupayakan. Karena Piala Dunia, pendapatan Vidio diprediksi naik hingga 63 persen. Akan tetap di balik kinerja yang ciamik, layanan Vidio ke konsumen juga perlu ditingkatkan. Banyaknya keluhan yang muncul sangat mungkin menjadi hambatan untuk bisa menjaring pelanggan-pelanggan baru di masa depan.

--

--