Riuh Video Rebutan “Bear Brand” di Hari Pertama PPKM Darurat, Ajakan Beli Susu Segar Nasional Malah Jadi Post Paling Populer di Twitter

Heditia Damanik
Binokular
Published in
7 min readJul 5, 2021

--

Lagi-lagi panic buying terjadi. Setelah tahun lalu kita kelabakan karena aksi borong masker dan hand sanitizer, di gelombang kedua pandemi masyarakat berbondong-bondong menimbun susu dan vitamin.

Di hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat), jagat Twitter dihebohkan oleh video masyarakat berebut membeli susu kaleng merek Bear Brand. Tangkapan video di Indogrosir Jatiuwung Tangerang tersebut mulai ramai di Twitter pada tanggal 3 Juli 2021 sekitar pukul 13.00–14 WIB. Salah satunya oleh akun twitter @dendypra_99 pada pukul 13.41 WIB. Dikabarkan media, warga berebut Susu Bear Brand karena katanya bisa merawat sel paru-paru atau bahkan menyembuhkan Covid-19.

Gambar 1. Tangkapan Akun Twitter @dendypra_99

Otomatis, video tersebut menjadi bahan percakapan netizen yang budiman. Berdasarkan pantauan Socindex di Twitter dengan kata kunci “susu bear brand”, “bear brand”, dan “susu beruang”, hingga 4 Juli 2021 pukul 21.00 WIB, kejadian tersebut memicu 8.105 posts, 302.675 applause (likes), 35.651 talks (reply + retweet), dan melibatkan 338.326 audiences (user).

Tabel 1. Statistik Twitter terkait Susu Bear Brand 28 Juni — 4 Juli 2021 (Sumber: Socindex)

Percakapan di Twitter menjadi populer pada tanggal 3 Juli 2021, hari ketika video rebutan Susu Bear Brand tersebut diunggah. Namun keesokan harinya antusiasme netizen langsung melorot tergantikan oleh topik-topik lainnya. Meski demikian untuk jumlah postingan atau unggahan yang oleh pengguna Twitter tetap meningkat, hanya saja engagement netizen tidak sebanyak hari sebelumnya.

Grafik 1. Linimasa Percakapan di Twitter terkait Susu Bear Brand 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 WIB (Sumber: Socindex)

Hal ini berbeda dengan yang terjadi di media massa. Seperti biasa, percakapan di media sosial kerap menjadi bahan pemberitaan di media konvensional. Saat percakapan di Twitter melandai pada tanggal 4 Juli, frekuensi pemberitaan di media konvensional malah semakin intensif. Berdasarkan pantauan Newstensity, hingga 4 Juli 2021 pukul 21.00, topik ini memicu publikasi 332 berita dengan puncak pemberitaan pada tanggal di hari tersebut.

Grafik 2. Linimasa Percakapan di Media Massa terkait Susu Bear Brand 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 WIB (Sumber: Newstensity)

Sentimen antara dua jenis media ini juga berbeda. Jika di media konvensional didominasi sentimen positif (75 persen), sedangkan di media sosial lebih merah alias cenderung negatif (59 persen).

Grafik 4. Sentimen Isu Susu Bear Brand di Media Sosial 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 WIB (Sumber: Socindex)
Grafik 5. Sentimen Isu Susu Bear Brand di Media Massa 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 WIB (Sumber: Newstensity)

Mengapa begitu? Karena media massa cenderung lebih deskriptif dalam memberitakan topik ini. Adapun beberapa topik yang diberitakan media antara lain tanggapan ahli kesehatan (33 persen), video viral (30 persen), tanggapan Nestle selaku produsen Susu Bear Brand (8 persen), khasiat Susu Beruang (4 persen), dan kelangkaan Susu Bear Brand (3 persen).

Grafik 6. Topik terkait Isu Susu Bear Brand di Media Massa 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 WIB (Sumber: Newstensity)

Sedangkan di media sosial, percakapan lebih banyak diwarnai rasa gemas dan prihatin netizen terhadap kejadian tersebut. Dari postingan paling populer terkait isu Susu Bear Brand bisa dilihat beberapa cuitan mengenai rumor khasiat susu beruang yang ternyata tidak ada bedanya dengan susu UHT lain. Jadi kenapa harus panik sih?

Tabel 2. Top Post Twitter terkait Susu Bear Brand 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 WIB (Sumber: Socindex)

Bahkan top post yang diunggah oleh @pramudyaarif90 mendorong netizen untuk membeli Susu Segar Nasional yang biasa dijajakan dengan sepeda keliling (tentu saja dilengkapi jingle-nya yang khas). Alasannya supaya bisa membantu pedagang kecil.

Gambar 2. Tangkapan Twitter Akun @pramudyaarif90

Top post yang mendapat ini 18.700-an retweet ini juga menarik karena terkesan mengkonfrontasikan “Si Besar” dan “Si Kecil” dan mengajak mendukung sang underdog. Susu Bear Brand diproduksi oleh perusahaan multinasional dan dijual lewat kanal-kanal besar misalnya supermarket atau minimarket seperti yang ada di video viral tersebut. Sementara Susu Murni Nasional diproduksi oleh CV di Kabupaten Semarang dan didistribusikan lewat pedagang-pedagang kecil. Dus, dukunglah pedagang kecil apalagi di tengah pandemi, begitu bunyi pesannya. Artinya, tetap ada wacana kelas yang digulirkan dalam isu ini.

Mitos Mujarab Susu Beruang dan Panen Nestle

Kemujaraban susu beruang memang sudah terdengar sejak dulu. Banyak masyarakat yang mengkonsumsi susu ini terutama ketika sakit. Kalau di Sumatera Utara, kami menyebutnya “puding” alias asupan gizi. Mengapa bisa begitu?

Keyakinan turun-temurun ini kabarnya sudah berlangsung lebih dari satu abad. Susu ini ada sejak 1906 yang biasa dijual di toko kelontong atau toko obat yang dikelola orang China dengan keyakinan mengandung berbagai macam vitamin yang bisa menyembuhkan penyakit dan biasa dikonsumsi untuk meredakan efek setelah mabuk atau biasa disebut The Drunken Master.

Hal ini memang terlalu dibesar-besarkan. Ahli kesehatan telah menegaskan bahwa Susu Bear Brand tidak berbeda dengan susu UHT lainnya. Boro-boro bisa menyembuhkan Covid-19 seperti yang dipikirkan banyak orang.

Mitos yang mengakar ini dikritik oleh dokter Tan Shot Yen, pakar gizi dan pendiri Remanlay Institute. Menurutnya klaim yang berlebihan suatu produk tidak pernah dibenahi. Pemerintah mestinya punya kendali buat menegur dan memberi sanksi sehingga tidak merugikan masyarakat.” “Apa yang mestinya mitos, dijadikan seakan-akan kebenaran, sebaliknya yang fakta ilmiah, sama sekali tidak digubris,” ujarnya seperti yang dikutip dari liputan6.com.

Perihal branding Susu Bear Brand yang anomali pun jadi bahan perbincangan; susunya sapi, mereknya beruang, tapi iklannya naga. Menurut Pribadi Pranata, salah seorang yang terlibat dalam pembuatan iklan Susu Bear Brand tahun 2005, anomali itu memang sebenarnya disengaja. Menurutnya, memang ada keyakinan turun temurun Susu Bear Brand lekat dengan toko obat China. Di masyarakat China, ada mitos bahwa darah naga punya khasiat yang mantap. “Bear Brand kan susu legenda dari toko Cina yang dipercaya turun temurun karena khasiatnya. Lagian bakal kocak kalau kita bikin pakai naga untuk susu sapi yang logonya beruang. Pasti bakal diomongin orang,” ujar Pribadi seperti yang dikutip dari suara.com.

Terlepas dari itu, siapa yang panen cuan dari insiden ini? Ya tentu saja Nestle sebagai produsen Susu Bear Brand. Kabar tentang kelangkaan Susu Bear Brand maupun harganya yang tiba-tiba meroket langsung ditanggapi oleh Nestle. Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R. Tjandrakusuma meyakinkan masyarakat bahwa Nestle akan tetap menyediakan stok yang cukup. Pabrik Bear Brand pun dipastikan akan terus berjalan meski di tengah PPKM Darurat. Selain itu, Nestle juga tidak akan menaikkan harga. Sementara harga jual akhir yang melonjak di akar rumput hingga dua kali lipat tidak bisa dikontrol oleh Nestle.

Gambar 3. Tangkapan Twitter Akun @bearbrand_id

Dari insiden ini, ada satu hal yang perlu jadi refleksi bagi kita semua yakni literasi gizi. Peningkatan imun atau kekebalan tubuh tidak serta merta bisa didapatkan dari hanya minum susu beruang. Seharusnya yang diperhatikan adalah asupan seimbang “4 Sehat 5 Sempurna”. Lagi pula, seperti kata seorang teman saya, dari pada beli susu dan vitamin mahal-mahal, lebih baik beli buah-buahan yang lebih murah dan gizinya memang alami dari sononya. Jadi, janganlah gampang termakan mitos dan iklan yhaaa.

PPKM Darurat Dalam Berita

Pemerintah mulai memberlakukan PPKM Darurat di wilayah Pulau Jawa dan Bali mulai Sabtu 3 Juli 2021 lalu. Ada 48 kabupaten/kota di level assessment 4 dan 48 kabupaten/kota di level assessment 3 yang menerapkan kebijakan ini. Pemprov Bali yang sebelumnya menolak PPKM Darurat dengan alasan masih dalam zona oranye, akhirnya ikut juga setelah Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan sebagai kordinator PPKM Darurat mengultimatum kepala daerah yang enggan melaksanakan pembatasan tersebut. Aturan PPKM Darurat meliputi pembatasan di lingkungan kerja, ruang publik, pusat kegiatan ekonomi, transportasi, wisata, hingga hajatan.

Berdasarkan pantauan Newstensity, dari 28 Juni 2021 hingga 4 Juli 2021 pukul 21.00 terekam sebanyak 30.558 berita mengenai topik ini dengan puncak pemberitaan pada H-1 dan hari pertama pelaksanaan PPKM Darurat.

Grafik 7. Linimasa pemberitaan PPKM Darurat 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 (Sumber: Newstensity)

Pemberitaan terkait PPKM Darurat didominasi dengan sentimen positif (76 persen) dengan key opinion leader utama berasal dari pejabat pemerintahan.

Grafik 8.Sentimen pemberitaan PPKM Darurat 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 (Sumber: Newstensity)
Grafik 8. Key Opinion Leader PPKM Darurat 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 (Sumber: Newstensity)

Salah satu keresahan yang muncul terkait PPKM adalah kondisi ekonomi masyarakat bawah dan ketersediaan pangan. Berdasarkan pantauan Newstensity, dari total 30.558 pemberitaan mengenai PPKM Darurat, hanya 2.066 berita (6,8 persen) yang berfokus pada bantuan sosial untuk masyarakat rentan selama PPKM Darurat dan 121 pemberitaan (0,4 persen) yang menyebut tentang ketersediaan pangan.

Di sisi lain, pemberitaan tentang PPKM Darurat terpublikasi hampir merata di seluruh media di Indonesia. Meski kebijakan ini berlangsung di Jawa dan Bali, namun amplifikasi pemberitaannya sangat kuat. Hal menunjukkan bahwa pemberitaan yang terjadi di Jawa dan Bali atau yang dekat dengan pusat kekuasaan akan sangat mudah menyebar ke seluruh pelosok negeri.

Grafik 9. Persebaran Pemberitaan PPKM Darurat 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 (Sumber: Newstensity)

Bila media konvensional didominasi oleh pernyataan-pernyataan pejabat, media sosial khususnya Twitter menjadi sarang bagi kicauan-kicauan satir masyarakat. Salah satu buktinya adalah unggahan yang menjadi top post Twitter terkait topik ini adalah percakapan-percakapan satir menanggapi kebijakan pemerintah yang seakan-akan hanya gonta-ganti nama saja.

Tabel 3. Top Post Twitter terkait PPKM Darurat 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 WIB (Sumber: Socindex)

Percakapan PPKM Darurat di Twitter mengundang unggahan hingga 48.229 post made, 408.783 likes, 161.052 talks (reply + retweet), dengan melibatkan 569.844 users. Skeptisme masyarakat atas pelaksanaan PPKM Darurat masih cukup tinggi seperti yang tercermin di top post Twitter. Sentimen di Twitter pun masih dominan negatif (59,5 persen).

Grafik 10. Statistik Twitter tentang PPKM Darurat 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 (Sumber: Socindex)
Grafik 11. Sentimen Percakapan Twitter tentang PPKM Darurat 28 Juni — 4 Juli 2021 pukul 21.00 (Sumber: Socindex)

Well, meski skeptis dengan PPKM Darurat, tapi jangan ngeyel ya. Pakai masker, ikut vaksin, jaga kebersihan, jangan keluar rumah kalau tidak perlu, dan juga belanja di tetangga atau beli susu yang dijajakan oleh penjual bersepeda supaya bantu perekonomian warga.

--

--