PYTHONPATH

Alfi Salim
BISA.AI
Published in
3 min readMar 18, 2020
PYTHONPATH

PYTHONPATH merupakan variabel environment yang dapat diatur untuk menambahkan direktori tempat Python akan mendapatkan modul dan package yang diperlukan. Dengan mengatur PYTHONPATH, membuat modul Python tersedia untuk diimport dari direktori manapun. PYTHONPATH dapat mencantumkan lebih dari satu path direktori tempat modul yang dibutuhkan berada. Untuk menjalankan perintah tersebut, sintaks pada masing-masing sistem operasi memiliki sedikit perbedaan. Pada windows, banyak path dipisahkan dengan titik koma( ; ), sedangkan pada Mac OS atau linux, dipisahkan dengan titik dua( : ).

PYTHONPATH tidak boleh digunakan untuk mengimpor package dari satu instalasi Python ke instalasi lain, karena dapat menyebabkan macam-macam crash dan bug. Jadi, jika anda ingin menggunakan package yang sama dalam instalasi yang berbeda, maka install PYTHONPATH ini ke masing-masing instalasi secara terpisah. Agar semakin mengerti tentang variabel environment PYTHONPATH, saya akan menjelaskan lewat ilustrasi berikut:

Ilustrasi Direktori
Ilustrasi Direktori

Gambar diatas kita sepakati sebagai ilustrasi dari direktori yang terdiri dari modul, package dan file coding kita. File coding, kita asumsikan berada pada direktori D. Kemudian saat proses coding, kita membutuhkan sebuah modul yang berada pada direktori G dan kita juga membutuhkan package tempat modul-modul kita yang lain yang berada pada direktori H. Kasus seperti inilah yang membuat kita harus mengatur variabel environment PYTHONPATH agar modul dan package yang kita butuhkan saat proses coding bisa kita akses.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatur PYTHONPATH, namun pada artikel kali ini, saya hanya akan membahas langsung pada tools-tools yang umum digunakan. Berdasarkan kasus diatas, saya akan membahas pengaturan PYTHONPATH melalui terminal Windows (Anaconda Prompt), terminal Linux , Jupyter Notebook dan Google Colaboratory.
Bukannya Jupyter Notebook dan Google Colab itu sama? kenapa saya membahas Google Colab juga? Alasannya adalah karena ada sedikit perbedaan sintaks antara Google Colab dengan Jupyter Notebook :D, nanti sama-sama kita lihat perbedaanya.

Anaconda Prompt

set PYTHONPATH=S/B;S/B/G;S/C;S/C/H

Untuk mengatur PYTHONPATH pada Windows (anaconda prompt) kita menggunakan perintah set, jika mengatur beberapa path maka dipisahkan dengan titik koma( ; ).

Terminal (Linux)

export PYTHONPATH=S/B:S/B/G:S/C:S/C/H

Untuk mengatur PYTHONPATH pada terminal Linux, kita menggunakan perintah export. Dan sedikit berbeda dengan Windows, untuk mengatur beberapa path pada Linux kita menggunakan titik dua( : ).

Jupyter Notebook

import osos.environ['PYTHONPATH'] = PYTHONPATH=S/B:S/B/G:S/C:S/C/H

Untuk mengatur PYTHONPATH pada Jupyter Notebook kita menggunakan library os. Dengan cara mengimport terlebih dahulu library tersebut. Kemudian jalankan perintah os.environ[‘PYTHONPATH’]. Jika mengatur beberapa path maka dipisahkan dengan titik dua ( : ).

Google Colaboratory

import osos.environ['PYTHONPATH'] += PYTHONPATH=S/B:S/B/G:S/C:S/C/H

Untuk mengatur PYTHONPATH pada Google Colab sama caranya dengan Jupyter Notebook, namun ada sedikit perbedaan. Hanya sedikit, lebih tepatnya satu beda satu karakter saja 😊 hihihi…
pada Google Colab sebelum sama dengan (=), ditambahkan plus (+).

Semua perintah tersebut adalah bagaimana kita mengatur variabel environment PYTHONPATH. Sebagai contoh, pada path S/B, artinya kita mengatur path agar semua modul (file) yang diperlukan pada direktori B bisa diakses ketika diperlukan. Begitupun dengan pengaturan path lainnya (S/B/G, S/C, S/C/H), kita mengatur PYTHONPATH agar bisa mengakses modul (file) yang berada dalam direktori terakhir pada path.

Maka dari itu, tunggu tutorial-tutorial lain dari saya, dan pantau terus channel Medium BISA.AI!

--

--