Designing UX For Enterprise Application #1

Deni Kurniawan
Blibli Product Blog
4 min readSep 17, 2018

Bismillah.

Apa yang ada di kepala Anda ketika mendengar kata “Apps”? Mungkin sebuah aplikasi di smartphone atau laptop yang desainnya bagus dan enak digunakan. Tapi, jika kata “Apps” tadi ditambahkan satu kata menjadi “Enterprise Apps” atau “Aplikasi Perusahaan”, apa yang ada di kepala Anda sekarang? Mungkin sebuah aplikasi yang isinya tabel-tabel, banyak form, desainnya tidak bagus, dan sebagainya.

Apa sih sebenernya Enterprise Application itu? Aplikasi perusahaan adalah sebuah aplikasi internal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, bukan individu. Aplikasi yang cukup kompleks dan digunakan oleh karyawan suatu perusahaan.

Ok, kita ambil contoh begini. Anda tahu di mana perhitungan gaji Anda dilakukan? Di manakah perhitungan keuangan suatu perusahaan dilakukan?Di manakah Anda bisa melihat seluruh data karyawan? Ya, semua itu dilakukan di aplikasi perusahaan.

“Enterprise Application UX itu mengelola masalah yang mungkin tidak pernah Anda temui di customer-facing UX.”

Ketika saya memberitahu orang bahwa saya bekerja di Blibli.com, mereka pikir saya “bermain” dengan ini:

Contoh customer-facing application.

Padahal yang sebenarnya saya “mainkan” adalah halaman-halaman yang seperti ini:

Contoh Enterprise Application.

Seorang UX Designer untuk aplikasi perusahaan itu, mengelola masalah yang mungkin tidak pernah Anda temui di customer-facing UX. Tapi jika kita memang suka UX, artinya kita suka memecahkan masalah. Masalah yang ada di aplikasi perusahaan sangat menarik, banyak logika unik, kompleks, dan problem seru lainnya untuk dipecahkan.

Enterprise Application VS Customer-Facing Application

Pengguna

Umumnya customer-facing application memiliki tipe pengguna yang cukup beragam. Meskipun demikian, mereka bisa menentukan tipe pengguna tertentu saja sebagai target utama. Perancang aplikasi harus berfikir dengan baik untuk menentukan target pengguna tersebut.

Namun tipe pengguna pada sebuah aplikasi perusahaan biasanya hanya memiliki satu tipe tertentu dengan kriteria yang sama. Hal tersebut dibantu dengan cara perekrutan karyawan yang dilakukan oleh tim Human Resources Departement (HRD). Mereka memiliki kriteria tertentu dalam menyaring calon karyawan. Misalnya dengan latar pendidikan, pengalaman pekerjaan, dan lainnya. Hal inilah yang kemudian menjadikan tipe pengguna sebuah aplikasi perusahaan sama, dan ini cukup menguntungkan seorang UX Designer untuk berdiskusi dengan pengguna.

Jika seorang UX Designer aplikasi perusahaan berada di dalam satu perusahaan yang sama dengan penggunanya, seorang UX Designer aplikasi perusahaan bisa sangat dekat dengan penggunanya. Sehingga bisa membuat sebuah aplikasi perusahaan yang benar-benar sesuai kebutuhan pengguna. Karena kemudahan berkomunikasi dengan pengguna.

Kebebasan

Jika Anda suka dengan sebuah aplikasi maka Anda akan berlama-lama dan sering menggunakan aplikasi tersebut. Namun jika Anda tidak suka dengan aplikasi tersebut maka Anda akan menutupnya dan tidak akan membukanya lagi. Anda bebas melakukan hal tersebut.

Sangat berbeda dengan pengguna aplikasi perusahaan. Suka atau tidak, pengguna aplikasi perusahaan memiliki kewajiban untuk tetap menggunakannya. Paling tidak, minimal 8 jam setiap harinya mereka harus mengunakan aplikasi tersebut.

Goals

Ketika Anda bermain Instagram, Anda tidak dituntut untuk membuka sekian foto dan memberikan komentar serta like dalam waktu tertentu bukan? Terserah Anda, apakah ingin menikmati satu foto seharian atau membuka banyak foto dengan cepat.

Namun jika Anda adalah pengguna aplikasi perusahaan, Anda akan dituntut untuk mengerjakan sebuah task dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuannya agar goals perusahaan dapat tercapai. Misalnya, seorang packer di sebuah warehouse harus bisa bekerja dengan lebih cepat agar barang bisa segera dikirim ke pelanggan. Hal yang bisa dilakukan oleh tim UX untuk aplikasi perusahaan adalah memberikan informasi berupa rekomendasi box yang harus digunakan oleh packer. Mungkin terlihat sederhana namun percayalah bahwa hal tersebut sangat membantu dan memenuhi goals sebuah perusahaan. Logika yang ada di balik rekomendasi tersebut cukup kompleks karena memiliki banyak parameter. Ada pengguna lain yang bekerja dibalik penentuan aturan rekomendasi box tersebut, dan tentunya mereka semua menggunakan sebuah aplikasi perusahaan untuk mengatasi semua itu.

Contoh lainnya jika Anda adalah seorang Customer Service yang sedang menghadapi keluhan pelanggan, Anda menggunakan aplikasi perusahaan untuk mencari informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan dengan cepat dan tepat. Tentunya semakin cepat Anda memberikan informasi maka pelanggan akan senang dan memberikan nilai baik untuk Anda dan perusahaan tempat Anda bekerja. Itu adalah goals dari perusahaan tempat Anda bekerja.

Rewards

Contoh dari perbedaan lain antara customer-facing apps dengan aplikasi perusahaan adalah masalah rewards. Anda menonton Youtube setiap hari selama berjam-jam, tidak ada perusahaan yang membayar Anda untuk itu kan? Begitupun ketika Anda menggunakan Instagram, berjam-jam Anda melihat banyak foto, memberikan komentar atau like dan aktivitas lainnya, tidak ada yang membayar Anda. Anda memang bisa saja mendapatkan rewards (penghasilan) dari aplikasi-aplikasi tersebut jika Anda dianggap menguntungkan suatu brand atau perusahaan. Namun rewards tersebut tidak pasti Anda dapatkan dengan nilai yang tetap setiap waktu. Artinya bisa saja Anda mendapatkan sedikit atau banyak atau bahkan tidak dapat sama sekali.

Berbeda dengan pengguna aplikasi internal. Meski ada paksaan untuk menggunakan aplikasi, pengguna aplikasi perusahan pasti mendapatkan rewards berupa upah setiap waktu tertentu dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Conclusion

Merancang aplikasi perusahaan harusnya menjadi hal yang menyenangkan. Karena kita memiliki kesempatan untuk memecahkan masalah-masalah kompleks dari perusahaan yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan karyawan. Sebagai seorang UX Designer untuk sebuah aplikasi perusahaan, menanamkan empati pada saat merancang aplikasi sangat dibutuhkan. Karena orang yang akan menggunakan aplikasi tidak memiliki pilihan untuk tidak menggunakannya lagi, kecuali dia keluar dari perusahaan tersebut. Fokus pada apa yang dibutuhkan pengguna dan goals yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah kunci utama dalam merancang aplikasi perusahaan.

Semoga pengenalan mengenai Enterprise Application ini bermanfaat dan sampai jumpa di pembahasan berikutnya yang mungkin lebih practical dan detail.

#segaralangit

If you’re interested in applying for a full-time position or intern as an UX Designer or UX Researcher, Blibli.com is currently hiring! Send your resume to recruitment@blibli.com and get the chance to work with other UX Designers & Researchers with their own unique stories.

--

--

Deni Kurniawan
Blibli Product Blog

UX Director at Stellarix.id. Founder and owner of Mimo Leather. I love photography, bike and mountains. My instagram https://www.instagram.com/segaralangit/