Pengalaman Saya Selama Menjadi UX Designer Intern di Blibli.com

Santi Lee
Blibli Product Blog
5 min readMar 7, 2018

Kenalan dulu ya!

Halo semua! Perkenalkan, nama saya Santi, mahasiswa Computer Science yang paling ga suka coding, dan udah menjalani masa kuliah dengan jurusan yang salah selama 5 semester. Apakah itu hal yang gampang? Ga juga sih — iya lah, ga bisa ngoding :’(

Selama menjalani kuliah, saya baru sadar ternyata saya lebih suka design dibandingkan coding. Jadi di semester 3 saya memilih peminatan "Multimedia" — itu tuh, peminatan yang katanya tempat pelarian anak IT yang suka design, hehe.

Nah, saya sudah terjun ke dunia design selama hampir 6 tahun tanpa pengetahuan design yang baik dan hanya bisa menggunakan tools-nya saja. Ketika dosen saya memperkenalkan mata kuliah User Experience (selanjutnya kita sebut UX aja ya) di semester 4, saya merasa tertarik karena ini adalah hal baru bagi saya. Ternyata UX design itu tidak selalu subjektif, karena hal itu lah saya mulai tertarik untuk mengetahui dan mempelajari dunia UX.

Kabar baiknya, universitas di tempat saya belajar memberikan kesempatan secara langsung untuk mahasiswanya supaya bisa merasakan pengalaman dunia kerja, dan saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang UX Intern di Blibli.com! Yeaaaay!

Belajar & Kerja bareng UX team

Blibli UX team lope lope

Team UX di Blibli.com terdiri dari beberapa role. Ada UX Designer, Researcher, dan Copywriter. Selama internship saya juga diberi kesempatan untuk mencoba beberapa role ini, kecuali copywriter sih (bahasa Indonesia saya aja masih belepotan). Selain mempelajari cara menggunakan tools, proses sebelum mulai design (research dan mencari data), juga proses membuat wireframe hingga high fidelity, saya juga sempat belajar membuat animasi.

Pengetahuan baru yang saya dapat banyak banget! Tapi yang paling seru adalah pelajaran tentang UX process, Product Thinking, dan Problem Solving.

Saya mau share soal UX process yang sudah saya pelajari. UX process yang dimaksud di sini adalah tahap-tahap membuat suatu produk dari sisi UX. Begini kira-kira prosesnya:

  1. Product Definition: di tahap pertama ini kita mulai mendefinisikan apa GOAL suatu product/project, value-nya apa, dan seperti apa tolak ukur kesuksesan suatu product/project.
  2. Research: di tahap ini kita mencari tahu lebih dalam lagi apakah user benar-benar membutuhkan fitur ini, melakukan competitor analysis, dan masih banyak metode research lainnya
  3. Analysis: pada tahap ini kita mengumpulkan dan mengelompokan insight yang ditemukan pada saat melakukan research sebelumnya. Output dari analisis ini adalah report yang nantinya dapat membantu designer untuk membuat design yang benar-benar mudah digunakan sehingga dapat membantu user
  4. Design: Design ini adalah bagian yang paling saya sukai. Selain dapat explore styling designnya saya juga suka mencoba untuk design layout baru. Pada proses design juga ada beberapa tahap seperti membuat sketch terlebih dahulu, atau membuat wireframe dalam bentuk digital, hingga membuat high fidelity.
  5. Testing: Testing ini juga sangat menarik, karena saya belajar memahami user dan juga melihat pandangan user ketika menggunakan aplikasi itu seperti apa (Jadi kita ga berasumsi kalo user ini seperti A, B atau Z). Setelah semua design selesai dibuat, proses dilanjutkan dengan melakukan validasi dan juga mengumpulkan feedback dari user agar selanjutnya kita dapat melakukan improvement.

Sebenarnya masih banyak detail lain di proses ini, tapi kira-kira begitu singkatnya. Kalo mau belajar lebih banyak, yuk apply jadi UX intern seperti saya!

Di team ini banyak sekali orang-orang kreatif dengan pemikiran yang bagus, kadang-kadang out of the box juga. Cara kerjanya bisa dibilang cukup santai dan kami saling mendukung satu sama lain. Walau pun ini adalah pertama kalinya saya bekerja bareng dengan orang-orang yang professional dan sudah berpengalaman di dunia kerja, mereka membantu saya cepat bergaul dan belajar. Jadi saya nggak hanya belajar tentang softskill dan hardskil, tapi yang paling penting juga life skill :)

"Lingkungan kerja yang baik itu sangat penting karena banyaknya ilmu yang akan didapat tergantung seberapa banyak effort yang dikeluarkan."

Jadi Intern itu ga cuma sekedar kerja kok!

Siapa bilang dunia kerja itu cuma "kerja-kerja" aja? (Kerja sih, tapi mesti ada refreshing-nya juga dong biar ga stress!) Selama magang di team UX bisa dibilang saya yang paling muda, dengan kata lain teman-teman di team ini usianya lebih tua (ups! Nggak maksud ngejek loh ya :p).

Kalau kata Kak Dio (UX Researcher) sih, ketika ada yang tanya tentang umur kamu jawabannya adalah: "Umur mah ga ada yang tau!"

Walau pun jarak umur nan jauh di sana, mereka cukup kekinian kok (mungkin bisa dibilang SWAG gitu). Suka nge-jokes tapi bukan pelawak, suka kuliner tapi bukan chef, suka berusaha nge-jokes tapi gak lucu, dan masih banyak lagi.

Ini adalah beberapa tempat yang sering kita kunjungi di selang waktu istirahat sambil main game:

Warung Keluarga
Kedai kopi yang terkenal ini
Permainan yang merusak persahabatan :’)

Entah kenapa, tapi mereka cuma mau main UNO ketika saya ada di kantor aja. Jika saya tidak masuk kantor game ini jarang banget dimainkan (nggak tau deh kenapa).

Sebenarnya masih banyak lagi sih yang bisa saya ceritain, tapi secara garis besarnya itu dulu deh.

Dan enggak terasa masa intern saya sudah berakhir, hikss. Thank you buat semua teman-teman UX-PM untuk pengalaman belajarnya, sharing ilmunya, curhatannya, dan jokes recehnya! Thanks for everything! Sarangheoooo~

--

--