#AusGP: “To Whom it May Concern…”

Achmad Ramadhan
Blog Formula Satu
Published in
5 min readMar 20, 2019

“…F*** U!!!!!” Seru Valtteri Bottas. Dia baru saja memenangkan balapan, 20 detik di depan rekan setimnya — sang juara bertahan, dan juga juara dunia 5 kali Lewis Hamilton. Tak puas dengan 25 poin, Bottas juga merebut fastest lap untuk mendapatkan satu poin ekstra. Behold, the Big Bad Bottas!

Bottas 2.0

Sebuah pembalasan dan juga pembuktian bagi Valtteri Bottas, yang melewati musim lalu tanpa kemenangan dan harus mengukuhkan status sebagai wingman dari Lewis Hamilton. Namun, pada balapan kemarin Bottas langsung melesat sejak tikungan pertama dan tidak pernah menengok ke belakang lagi.

Sebelum Balapan Dimulai

Selepas muslihat tes pramusim, Mercedes terlihat begitu tangguh menguasai sesi kualifikasi, mengunci barisan terdepan dengan jarak 0.7 detik dari pesaing terdekatnya, Sebastian Vettel dari Ferrari. Charles Leclerc yang digadang-gadang akan memberi perlawanan sengit hanya mampu menduduki posisi 5, di belakang Max Verstappen dengan mesin Honda-nya (tentu ini akan dibahas nanti).

Fans Ferrari, selalu tertipu di pramusim

Melengkapi 10 besar, duo Haas (Grosjean dan Magnussen) yang selalu “menjanjikan” di balapan pembuka menduduki posisi 6 dan 7, diikuti oleh Lando Norris (!) sang debutan di posisi 8. Kemudian penampilan solid dari Kimi Raikkonen membuatnya menduduki posisi 9 dengan tim barunya, Alfa Romeo. Dengan kesan yang tidak terlalu signifikan, Sergio Perez dari Force Ind… — Racing Point (-red) menempati grid ke-10.

Lights out and away we go! Seakan tidak ada kegiatan yang lebih bermakna dari berputar-putar mengelilingi jalan raya di Albert Park sebanyak 58 kali, setidaknya ada beberapa poin yang sangat menarik yang bisa diambil dari kegiatan ini.

Kutukan ‘Homeboy’ Ric

Sumber: https://www.reddit.com/r/formuladank/comments/b22xni/who_knows/

Mengutip Ben Hocking yang menulis untuk Drivetribe:

“I am starting to think Mark Webber used up all of the Aussie Home GP luck back in 2002.”

Dari 29 raihan podium yang diperoleh Daniel Ricciardo, belum ada satupun yang ia dapatkan di kandangnya sendiri. Pada GP Australia 2014, ia berhasil finis kedua, hanya untuk memperoleh diskualifikasi karena masalah bahan bakar yang mempromosikan Kevin Magnussen untuk finis P2 di debutnya bersama McLaren.

Setidaknya Daniel sempat naik podium di Melbourne…

Di tahun ini, mungkin ekspektasi podium terlalu besar untuk diraih Daniel dengan tim barunya, Renault. Setidaknya menjadi best of the rest adalah target yang masuk akal. Namun, upayanya untuk menghindari Sergio Perez selepas start membuatnya harus berduel dengan…rumput.

Pitstop awal untuk mengganti sayap depan telah menghancurkan balapan debut Ricciardo untuk tim barunya, Renault, yang diantisipasi dengan hype yang begitu besar, untuk kemudian berakhir di lap 28 dikarenakan kerusakan akibat insiden lap pertama tersebut. Masih bagus Ricciardo optimis untuk balapan selanjutnya.

Ferrari yang Tidak Mengerti

Kita semua sudah tidak akan terkejut lagi melihat Mercedes mendominasi sesi kualifikasi, seakan tidak memberi kesempatan sama sekali pada sang archnemesis, Scuderia Ferrari. Namun, setidaknya di dua tahun terakhir ini Sebastian Vettel berhasil merebut kemenangan di Australia dengan strategi dan race pace yang mumpuni. Sayangnya, hal tersebut tidak kelihatan di Australia tahun ini. Vettel pun bertanya, namun tidak ada yang bisa menjawabnya.

Kepada siapa lagi Vettel harus bertanya?

Belum lagi insiden senggolan di tikungan pertama saat balapan baru dimulai, yang hampir menjadi mimpi buruk semua fans Scuderia bila ban Vettel pecah atau salah satu dari mereka mengalami spin.

Jika ban Vettel pecah, maka perpecahan dalam tim tak terhindarkan lagi

Seakan menutup babak finale dari tragicomedy ini, sang anak baru Charles Leclerc pun kembali mengeluarkan pertanyaan:

Untuk kemudian dijawab timnya dengan cara klasik Ferrari.

Setidaknya masih ada rasa otentik Ferrari

Mercedes, mungkin sedang merasakan apa yang mereka sebut dalam bahasa mereka sebagai schadenfreude.

Honda Sang Enigma

Akhirnya, podium untuk Honda! Setelah musim-musim yang layak di lupakan pada era hibrid ini, khususnya bersama McLaren, akhirnya Honda berhasil membuktikan bahwa yang mereka perlukan adalah mobil dengan sasis yang betul-betul bagus (sebagai contoh: Red Bull RB15).

Melalui Max Verstappen mereka membungkam kritik (mesin GP2, no power, dan lain-lain) dengan overtaking terhadap mobil dengan salah satu mesin (yang katanya) terkuat, Ferrari. Menang banyak.

Namun, ada sedikit anomali di antara mobil-mobil dengan mesin Honda, Red Bull dan Toro Rosso. Pierre Gasly yang baru “dipromosikan” ke Red Bull, tampak kesulitan untuk melewati the comeback kid, the torpedo Daniil Kvyat, di mobil “inferior” Toro Rosso. Hal ini menyebabkan Gasly gagal mencetak poin, di saat rekan setimnya mencuri podium dari salah satu pesaing juara dunia, Ferrari. Debutan Alex Albon di mobil Toro Rosso berikutnya mencetak penampilan yang decent dan kita berekspektasi akan melihat lebih dari dirinya.

Stroll(-ing Ahead)

P9 untuk si anak bos, tidak buruk! Setelah meraih posisi ke-16 setelah kualifikasi, semua orang sudah siap dengan segala kritikan untuk Lance Stroll. Namun ia memilih untuk melaju dan membungkam semua itu dengan melaju untuk meraih poin untuk tim yang baru dibeli ayahnya, Racing Point. Sedikit bahan renungan:

Bottas, lagi

Biar bagaimanapun, balapan kemarin adalah harinya Valtteri Bottas. (Hampir) meraih pole, merebut P1 di tikungan pertama, dan melesat menjauhi rekan setimnya Lewis Hamilton.

Jangan lupa bagaimana ia begitu ingin untuk mendapat 26 poin melalui 1 poin ekstra dari raihan lap tercepat, dan ia mendapatkannya, dengan ban medium.

Apakah ini adalah faktor kunci persaingan gelar juara? Akankah Valtteri Bottas menjadi pesaing setangguh Nico Rosberg?

Jangan lupa juga dengan orang ini, yang pastinya begitu menginginkan kursi pembalap utama di Mercedes:

Yang terakhir, ada yang punya link video saat Bottas parkir mundur di pitlane? Kebetulan saya terlewat karena sibuk membicarakan Bottas dengan histeris bersama rekan-rekan lain.

Sampai nanti, di Bahrain! Musim ini akan seru sekali.

--

--