Review #HungarianGP: Hammertime strikes again!

Rizkyawan Wibawa
Blog Formula Satu
Published in
6 min readAug 9, 2019

Dari keseruan Hockenheimring lalu, kita pindah ke Hungaroring. Sirkuit sempit, dengan titik salipan sedikit, zona DRS yang nyaris berhimpit, dan tantangan yang cukup rumit. Selama dua tahun terakhir, perubahan cuaca dalam kurun waktu akhir pekan menjadi ajang unjuk kecerdasan para tim. Pun begitu, perubahan cuaca di akhir pekan biasanya menghasilkan aksi balap yang cukup seru, bukan?

Tak perlu jauh-jauh mengingat, balapan di Jerman pada seri lalu saja sangat sulit diprediksi karena perubahan cuaca yang drastis selama hari balapan. Namun, di Hungaroring, perubahan cuaca justru terjadi pada sesi latihan pertama dan kedua. Hal ini mengakibatkan para tim tidak mendapatkan durasi running yang mereka inginkan, dan berujung pada kekurangan data untuk analisis one-lap pace maupun race pace. Kami juga tidak berani memberikan pendapat siapa yang mungkin menjuarai balapan, yang pasti Hamilton menghasilkan waktu tercepat di sesi pertama, dan Gasly juga sempat mencetak waktu tercepat di sesi kedua sebelum hujan. Pada sesi ketiga, Hamilton kembali mencetak waktu tercepat diatas Verstappen dan Vettel. Williams juga patut diacungi jempol atas progress yang telah mereka buat selama pertengahan musim ini, karena pada sesi latihan terakhir, mobil mereka mencetak waktu yang tidak terlalu jauh dari para tim papan tengah.

Sumber: https://www.bbc.com/sport/formula1/2019/hungarian-grand-prix/results/practice

Sesi kualifikasi kali ini dibuka dengan beberapa momen dramatis di sesi pertama. George Russell hampir saja menembus sesi kedua dengan selisih waktu 0.05 detik dari posisi 15! Kemudian, Leclerc menabrakkan mobilnya yang melintir di tikungan terakhir dan merusak sayap belakang mobilnya. Beruntung anggota tim Ferrari cepat tanggap dan mobilnya dapat melanjutkan ke kualifikasi bagian kedua. Selain itu, Ricciardo dan Perez sepertinya terlibat dalam insiden pada putaran terakhir dimana Ricciardo berusaha menyalip Perez namun tidak dibiarkan lewat oleh Perez (tentunya). Perez kemudian sempat menyatakan bahwa Ricciardo tidak menghargainya.

Di awal bagian kedua, hampir terjadi kecelakaan antara Hamilton dengan Magnussen yang tiba-tiba keluar dari garasi timnya. Beruntung tidak terjadi insiden yang signifikan di situ. Pertarungan antar tim papan tengah untuk tembus ke 10 besar didominasi oleh McLaren, diikuti oleh Raikkonen dan Grosjean.

Di bagian terakhir, perebutan posisi paling depan berlangsung antara kedua Mercedes dengan Verstappen. Putaran pertama hampir saja didominasi oleh kedua Mercedes, sampai tiba-tiba Verstappen mencetak waktu tercepat begitu saja! Di putaran kedua, Verstappen menambah keunggulannya terhadap Mercedes, dengan Bottas memulai balapan tepat di samping nya dan Hamilton di belakang nya — yap, Verstappen mendapatkan pole position pertamanya! Ferrari seperti tidak mempunyai jawaban apa-apa untuk kecepatan dari RB15 dan W10 di sesi kualifikasi dan memulai balapan dari posisi empat dan lima dengan Leclerc di depan Vettel. McLaren mendapatkan “pole” papan tengah dengan memulai di posisi tujuh dan delapan, diikuti oleh Grosjean dan Raikkonen.

Rekor sirkuit baru juga nih, bang. Mantap!

Lights out! Tak seperti balapan-balapan sebelumnya, Verstappen memulai dengan sangat baik dan dapat mempertahankan posisinya dari ancaman Bottas dan Hamilton. Pun begitu, tak disangka-sangka pada lap pertama, Bottas bersenggolan dengan Hamilton dan Leclerc, mengakibatkan sayap depannya rusak sedikit dan harus diganti. Leclerc dan Vettel memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengambil posisi tiga dan empat, sementara Gasly yang memulai balapan dengan kurang baik disalip oleh kedua McLaren serta Raikkonen — Sainz dan Norris berada di posisi lima dan enam!

Fase awal balapan berlangsung cukup prosesional tanpa banyak perubahan posisi — selain Bottas yang harus melakukan pit stop, tentunya. Namun, di lap 18, kita disuguhkan dengan aksi antara kedua Toro Rosso milik Kvyat dan Albon. Mereka bertarung melewati beberapa tikungan pertama, hingga akhirnya Albon mengalami sedikit understeer dan harus mengalah dari rekan se tim nya. Pun begitu, aksi yang mereka tampilkan cukup menarik karena mereka berdua benar-benar berdampingan selama bertarung! Franz Tost mungkin sempat keringat dingin di garasi…

“BENAR-BENAR SER-eh itu kan pembalap tim saya!?” -Franz Tost, di garasi (mungkin)

Memasuki fase kedua, ternyata Red Bull melakukan pit stop lebih dulu untuk Verstappen sebelum Mercedes. Ban kompon keras dipasang, dan direncanakan untuk terus digunakan hingga akhir balapan. Tak lama kemudian, Hamilton melakukan pit stop dan mengganti dengan kompon ban yang sama sebelum berusaha mengejar Verstappen di depan. It’s Hammertime….

Sementara itu, pit stop Norris sempat sedikit terhambat dan membuatnya kehilangan beberapa posisi. Pun begitu, kecepatan MCL34 di Hungaroring ini sepertinya cukup magis untuk ukuran mobil papan tengah, dan di lap 33, ia menyalip Magnussen untuk posisi sembilan.

Pembalap muda dengan mobil papan tengah menyalip pembalap yang konon katanya paling sulit disalip — apalagi dari sisi luar!

Beberapa lap kemudian, Hamilton berhasil menyusul Verstappen yang terhalang beberapa mobil backmarker. Pertarungan antara kedua pembalap hebat ini pun tak terhindarkan dan berlangsung selama beberapa lap, sampai Hamilton diharuskan sedikit mundur karena suhu ban dan rem nya sudah terlalu tinggi akibat efek dirty air dari Verstappen.

Memasuki fase akhir balapan, tak disangka-sangka Hamilton kembali melakukan pit stop untuk mengganti ke kompon medium. Gap dengan Verstappen berada di angka sekitar 19–20 detik saat ia kembali ke sirkuit. Sempat ada beberapa komentar mengenai “keanehan” Mercedes melakukan strategi seperti ini — salah satu komentar yang cukup signifikan adalah cuitan Will Buxton.

Terlihat seaneh itukah?

Mungkin perlu diceritakan sedikit — strategi ini sebenarnya sangat tidak memungkinkan Hamilton untuk mencoba merebut kemenangan andai Ferrari memiliki kecepatan yang cukup untuk menempel kedua pembalap tersebut. Sayangnya, gap dari Hamilton menuju posisi tiga saja sudah hampir satu menit saat dia mengganti ban lagi, sehingga Red Bull pun tidak mampu merespon dengan mengganti ban Verstappen.

Strategi “aneh” ini ternyata bekerja dengan baik: Hamilton mencetak waktu tercepat lagi, lagi, dan lagi. Sampai di beberapa lap terakhir, dimana Hamilton sudah menempel Verstappen sebelum masuk pit straight dan menyalip mobil nomor 33 tersebut. Tidak ada yang dapat menghalanginya sama sekali. Sementara itu, satu lap setelahnya, Vettel menyalip Leclerc untuk posisi podium terakhir. Pemanfaatan kesempatan di awal balapan dan kondisi Bottas berlangsung baik bagi McLaren, karena Sainz berhasil finis di posisi kelima di depan Gasly! Kedua pembalap tersebut disusul oleh Raikkonen, Bottas, Norris, dan Albon. Waktu tercepat direbut oleh Verstappen di akhir balapan, yang mengganti ban kompon kerasnya dengan ban kompon lunak. Hamilton pun mendapatkan kemenangan ke tujuh nya di Hungaroring, hampir menyamai rekor Michael Schumacher untuk kemenangan paling banyak di satu sirkuit (8).

Secara keseluruhan, mungkin balapan GP Hungaria ini tidak seseru GP Jerman sebelumnya. Pun begitu, empat balapan terakhir di F1 — Austria, Britania Raya, Jerman, dan Hungaria — menurut saya seru dengan aspeknya masing-masing. Austria memiliki pertarungan antara dua pembalap muda nan ambisius, Britania Raya memiliki pertarungan seru di seluruh bagian klasemen, Jerman memiliki elemen ketidakpastiannya, dan Hungaria memiliki satu simpulan: masterclass kerja tim. Mercedes dan Hamilton benar-benar menunjukkan performa terbaiknya di sini, dari segi kemampuan mobil, kemampuan pembalap, dan kemampuan para pembuat strategi dalam tim. Posisi kedua pun bukan menjadi kekecewaan bagi Verstappen, menilik ia dan Hamilton berada hampir satu menit di depan kedua Ferrari, membuat kedua front-runner ini tampak seperti membalap di klasemen mereka sendiri. Kebahagiaan di baris depan pun mungkin juga menjadi setitik drama di tengah klasemen: Pierre Gasly yang tidak menunjukkan performa sebaik rekan se tim nya di dalam mobil yang sama bisa jadi semakin diragukan oleh orang-orang di luar tim Red Bull, dan bukan tidak mungkin keraguan tersebut dapat merambat ke dalam tim dalam tempo waktu yang singkat. Ferrari juga butuh berbenah selama istirahat musim panas ini dan mengembalikan performa mereka menjadi tim barisan depan. McLaren dan Williams patut diapresiasi atas progress yang telah mereka buat selama musim ini berlangsung, dan diharapkan kedua tim tersebut dapat kembali bersaing di baris depan secepatnya.

Bagian akhir ini sengaja dibuat cukup panjang, karena bagi penulis ini adalah kesempatan terakhir sebelum istirahat musim panas untuk memberi sedikit opini berdasar terhadap seri F1 sendiri, serta terhadap performa para tim maupun pembalap (dasarnya ada sedikit, tapi lebih banyak opininya…hehehe). Dengan berakhirnya ulasan GP Hungaria ini, penulis juga ingin memberitahukan untuk stay tune di Blog Formula Satu, karena pastinya kami akan tetap membagikan beberapa konten selama istirahat musim panas!

Sampai jumpa lagi di tulisan berikutnya!

--

--