Review #RussianGP 2019: Dan terjadi lagi…

Rizkyawan Wibawa
Blog Formula Satu
Published in
5 min readOct 6, 2019

Sudah bukan sesuatu yang tak lazim bagi para penggemar Formula 1 semenjak era turbo hybrid dimulai untuk melihat mobil tim Mercedes finis di posisi 1 dan 2, dan di sirkuit Sochi, mereka kembali menunjukkan taringnya yang sempat hilang selama tiga balapan terakhir…

Menilik hasil latihan hari Jumat dan Sabtu, rasanya masih terlalu muluk-muluk mengharapkan Ferrari kembali memenangkan balapan (semenjak kita diberikan harapan palsu terus sebelum istirahat musim panas). Pun begitu, di sesi kualifikasi, entah apa yang merasuki tim Kuda Jingkrak, namun Leclerc yang memimpin Vettel di klasemen kembali berhasil menyabet pole position dari tangan Mercedes. Form tim merah belakangan di sesi kualifikasi sangat ciamik, sampai-sampai dicurigai mempunyai engine mode baru oleh tetangganya!

Dengan sektor terakhir yang “kacau” itu, anda bertanya-tanya seberapa lebih cepat lagi Leclerc bisa melaju?

Starting grid kali ini juga diisi oleh penalti yang diambil oleh para pembalap, khususnya dari faksi Red Bull. Verstappen akan memulai balapan dari posisi sembilan, sementara Albon yang tidak berhasil menembus bagian pertama kualifikasi akan memulai balapan dari pit. Gasly memulai dari posisi 16 dan Kvyat memulai dari posisi 19 dibelakang kedua Williams.

Menilik kembali hasil kualifikasi, tentu kita bertanya, kemana form Mercedes di awal musim yang selalu mendominasi di kualifikasi maupun balapan? Pun begitu, sepertinya niatan mereka untuk melakukan aksi perlawanan ke Ferrari sedikit tersirat dengan kompon ban yang digunakan untuk start.

Lights out! Vettel yang memulai balapan dari posisi ketiga tidak membuang waktu untuk menggunakan kemampuan mesin mobilnya dan melompat begitu saja menuju posisi pertama di tikungan kedua. Leclerc mempertahankan posisi dua nya dari kedua Mercedes, yang entah kenapa terlihat cukup terancam oleh kedua McLaren (2021 bisa menjadi musim yang sangat menarik….). Kemudian di tengah putaran pertama, Grosjean yang memulai dari posisi 10 besar harus keluar dari balapan karena mobilnya menabrak. Insiden yang disebabkan kontak dengan Giovinazzi membuat mobilnya melintir keluar sirkuit dan selesai sudah balapan bagi Grosjean tanpa menyelesaikan satu putaran.

Kvy-Sai-Nor, Rai-Ver, dan sekarang Gio-Gro.

Tak disangka Raikkonen ternyata sempat melakukan jump start, dan akan diberikan penalti drive-through di tengah balapan nanti. Sesi kualifikasi yang sudah cukup buruk baginya, dimana ia tidak menembus bagian pertama, diperburuk saat balapan dengan terjadinya insiden ini.

Di putaran keenam, radio Ferrari menyatakan bahwa Vettel akan membiarkan Leclerc menyalipnya kembali. Opini saya, slipstream yang didapat saat memulai balapan justru memang keuntungan yang dicari oleh Vettel, dan dia berhasil menggunakan keuntungan tersebut dengan sangat baik. Seharusnya tak perlu lah Ferrari menukar posisi menilik mengincar 1–2 untuk perhelatan di kejuaraan constructor rasanya sudah lebih penting sekarang dibanding perhelatan di kejuaraan pembalap. Saya pun cukup senang mendengar respon Vettel yang mengatakan kalau Leclerc berjarak terlalu jauh untuk bertukar posisi.

Sementara itu, aksi di papan tengah cukup ciamik dengan jarak yang tidak membuka terlalu lebar antar mobil. Hulkenberg sempat menyalip Perez untuk posisi delapan, kemudian kita juga disuguhkan aksi dari kedua Red Bull yang menerobos dari tengah dan belakang. Hari yang terlihat cukup menyenangkan bagi mereka walaupun tidak dapat memperebutkan kemenangan.

Putaran ke-23, lagi-lagi Ferrari memberhentikan mobil di belakang terlebih dahulu. Leclerc mengganti ban ke kompon medium dan keluar di belakang Bottas, menempati posisi empat. Dari jarak yang terbentuk, sepertinya Ferrari kembali melakukan hal tersebut dengan tujuan menukar posisi mereka berdua. Benar saja, saat Vettel mengganti ban di putaran ke-27 dan keluar pit, Leclerc berada di depannya. Hm, calon peningkat tensi hubungan antar pembalap di waktu yang akan datang…..

Ah sh*t, here we go again.

Yah sebenarnya, posisi Vettel keluar pit juga tidak menjadi penting lagi di putaran berikutnya, saat dia keluar balapan dengan kegagalan pada MGU-K. The break you had was over, huh Seb?

Jet mode: Failed

Periode VSC yang disebabkan keluarnya Vettel memberikan kesempatan emas bagi Mercedes, yang langsung mengganti ban Hamilton tanpa merubah posisinya di sirkuit. Bottas juga mengganti ban dan keluar di belakang Leclerc.

FAKTA: V12 tidaklah lebih baik, kok

Putaran berikutnya, giliran Russell keluar dari balapan. Dia mengalami kegagalan pada rem dan menabrakkan mobilnya ke pembatas sirkuit.

Entah kapan terjadi dan bagaimana kejadian persisnya, namun sepertinya Magnussen terlalu sering menggunakan “bagian lain” sirkuit hingga akhirnya dijatuhi penalti waktu 5 detik. Satu poin yang patut diperhatikan untuk akhir balapan nanti…

Leclerc juga melakukan penggantian ban ke-2 nya dengan tujuan mengejar Mercedes sampai akhir balapan. Sempat ada beberapa momen dimana dia akan menyalip Bottas, namun sayangnya salip-menyalip dan tempel-menempel bukanlah hal yang mudah dilakukan di sirkuit Sochi. Ia selalu tertinggal kembali di sektor terakhir, dan posisi 3 besar pun tidak berubah sampai akhir balapan. Dengan begitu, mantra Mercedes-Benz di GP Rusia masih belum hancur sejak tahun 1913. Lama juga ya?

Yang patah tumbuh, yang hilang Ferrari.

Kedua Red Bull memberikan suguhan aksi yang cukup menarik, lho! Verstappen yang memulai dari posisi sembilan akhirnya finis di posisi empat, dan rekan se-tim nya yang memulai dari pit finis tepat di belakangnya. Sepertinya Albon merupakan singkatan dari “ahlinya terobosan”. Saya tidak sabar menunggu video race progress nya seperti yang dibuat di GP Tiongkok lalu.

Di kejuaraan papan tengah, McLaren kembali menunjukkan kelasnya dengan finis di posisi enam dan sembilan (menjadi enam dan delapan karena penalti K-Mag). Perez, Magnussen, dan Hulkenberg menjadi penyabet poin lainnya yang akan cukup membahagiakan tim mereka masing-masing (kecuali Guenther Steiner yang mungkin sedang sebal dengan steward).

GP Rusia edisi 2019 ini dapat dikatakan sebagai balapan yang sebenarnya relatif menarik. Sudah cukup lama sejak terakhir kita melihat pertarungan antar tim baris depan memperebutkan kemenangan dengan segala dramanya. Pun begitu, mungkin layout sirkuit yang cukup membosankan sedikit mengganggu keseruan tersebut, utamanya di paruh kedua balapan saat baris depan kekurangan aksi. Apalagi setelah kita disuguhi beberapa balapan ciamik beruntut mulai dari Austria dengan pertarungan putaran-putaran terakhirnya, sampai Singapura dengan drama strateginya. Setidaknya, kekurangan keseruan di balapan pada akhir pekan ini cukup terbantu dengan keseruan akan informasi-informasi yang muncul selama sepekan terakhir untuk musim-musim berikutnya. Kerjasama McLaren-Mercedes 2021, rencana penggantian nama Toro Rosso, debat kusir perubahan format kualifikasi, dan tentunya pertanyaan mengenai pengganti Robert Kubica di Williams untuk 2020. Hmm, beberapa poin pembicaraan yang sepertinya dapat memiliki perkembangan menggiurkan untuk ajang balap open-wheel paling bergengsi ini! Tapi tak perlu kita spekulasikan di sini.

Sampai jumpa lagi di GP Jepang!

--

--