Ulasan Buku: “How To Build A Car” oleh Adrian Newey (2017)
“Menggambar di atas kertas atau papan gambar agar bisa diaktualisasikan ke bentuk mobil balap yang nyata.”
Kalimat barusan merupakan deskripsi yang paling sesuai mengenai proses kerja yang dilakukan oleh penulis buku yang satu ini. Pembaca akan disuguhkan dengan perjalanan hidup dari Adrian Newey di buku autobiografi nya yang berjudul “How To Build A Car.”
Buku ini merupakan autobiografi yang memiliki kisah “perjalanan hidup,” maksud saya memang seluruh hidup Adrian Newey dari masa kecilnya hingga gawean proyek nya yang sedang berjalan sembari menulis buku ini. Termasuk kenakalannya semasa sekolah, proses membangun relasi dengan orang-orang berpengaruh, dan juga fokus hidupnya untuk merancang dan membangun mobil.
Berawal dari Go-kart, Berujung Mobil Balap
Dalam buku ini, Newey bercerita dirinya sempat mencoba mengikuti perlombaan dengan go-kart rancangannya sendiri dan mengambil kesimpulan bahwa dirinya tidak cocok untuk menjadi pembalap. Dia memutuskan bahwa passion nya berada di perancangan. Merancang mobil balap, memberikan inovasi agar mobil bisa lebih cepat lagi dan lagi adalah bagian dari hidupnya. Tanpa membuang waktu, dia pun mencoba segala sesuatu yang akan membantunya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di dunia mobil balap yang sesungguhnya. Dia ingin mencoba melamar menjadi perancang mobil di ajang balap Formula, namun akhirnya disarankan untuk mendapatkan gelar pendidikan di bidang engineering terlebih dulu. Gelar yang akan membantunya mendapatkan pemahaman lebih mengenai desain mobil dari sisi teknis, dan tentunya masih berguna hingga sekarang.
Lika-liku Kehidupan Pribadi
Buku ini juga menceritakan aspek kehidupan pribadi dari Adrian. Bagaimana dia dididik dari kecil oleh orang tuanya, pendapat dia mengenai cara mendidik tersebut yang akhirnya membentuk prinsip hidupnya, bahkan tidak lupa dia menyertakan sedikit serba-serbi kehidupan asmara nya. Utamanya dalam hal menyeimbangkan perjalanan karir dan perjalanan cinta. (Cie gitu….) Menurut saya, baik Adrian maupun editor buku autobiografi ini berhasil menempatkan aspek tersebut dengan baik. Kalimat-kalimat dan alur yang disajikan membuat pembaca tetap tertarik untuk melanjutkan membaca meskipun bahasannya bukan topik utama buku autobiografi ini.
Kecelakaan Ayrton Senna
Adrian Newey juga menjadikan peristiwa ini sebagai salah satu sorotan utama dalam buku. Dia mendeskripsikan bagaimana rasa bersalah sebagai perancang mobil yang dikemudikan Ayrton Senna dapat menghantuinya untuk jangka waktu yang cukup lama (meskipun penyebab kecelakaan tersebut masih belum sepenuhnya jelas dari kesalahan rancangan mobil atau bukan). Sebagai pembaca, saya dapat mengerti dan ikut merasakan empati untuk Adrian karena deskripsinya yang jelas, terperinci, dan ekspresif.
Aplikasi ilmu ke mobil jalanan
Sebagai bab penutup buku ini, Adrian Newey menyajikan cerita mengenai kerja sama yang dilakukan dengan Aston Martin (yang, secara tidak mengejutkan, mensponsori tim Formula 1 Red Bull) untuk membuat sebuah mobil jalanan yang ciamik dan menggunakan filosofi rancang dari pengalaman Adrian merancang mobil Formula 1 selama ini. Hasilnya? Bisa dilihat di bawah.
Mobil tersebut diberi nama “Valkyrie”, dan tidak berakhir sampai disitu, banyak informasi yang mengatakan bahwa Aston Martin masih akan membuat versi track-oriented nya. Akhir yang kurang seru memang, namun menurut saya, tetap menarik untuk dibaca sampai habis.
Saya sangat menyarankan buku ini bagi anda yang ingin tahu soal teknis perancangan dan pembangunan mobil balap, juga bagi yang sekadar ingin mengetahui hidup Adrian Newey. Untuk mengerti bagian teknis, saya juga menyarankan untuk membaca terlebih dulu mengenai ilmu aerodinamika (atau mekanika fluida), struktur dinamis, dan gambar teknik. Ya benar, buku ini melampirkan banyak sekali sketsa gambar teknik karya tangan Adrian. Menurut saya, ini adalah buku yang memang ditujukan kepada pembaca yang cukup serius dan memiliki sedikit dasar engineering.
Sebagai bonus, di bawah ini adalah mobil-mobil rancangan Adrian Newey yang pernah menjadi juara. Akankah Adrian membuat mobil juara lagi? Yang jelas, musim 2019 akan sangat menarik bagi Adrian dan Red Bull yang akan menggunakan power unit dari Honda.
(Tidak bisa lihat imgur — dan juga Reddit? Jangan khawatir).