Sebagai salah satu cabang olahraga bela diri, Karate tidak pernah berhenti melahirkan generasi emas. Olahraga ini berasal dari Indonesia. Jadi wajar jika banyak calon generasi emas di cabang olahraga Karate.
NYXS telah berhasil menghimpun atlet-atlet muda karate yang memiliki perjalanan panjang demi mencapai impian mereka menjadi atlet berkelas dunia. Penasaran? Ikuti kisahnya sebagai berikut.
Khairina Arkani Karin
Wanita berusia 17 tahun ini berhasil mencuri perhatian dunia melalui cabang olahraga Karate. Siswi SMAN 10 Kota Bandung ini pernah menyabet gelar juara dunia WKF (World Karate Federation) Series A senior tahun 2022. Meski berusia belia, ia tidak canggung ketika menghadapi lawan yang usianya lebih senior.
Kegagalan, rasa jenuh, dan keinginan untuk menyerah kerap menghantuinya. Wanita yang akrab disapa Kharin ini kerap diberi suntikan semangat oleh ayahnya untuk pantang mundur. Alhasil, berderet prestasi telah diraihnya.
Pada beberapa situasi, Kharin pernah merasakan ketidakpercayaan diri. Sebab, olahraga bela diri masih didominasi dan identik dengan maskulinitas yang melekat pada pria. Tetapi, ia bisa berdamai dengan keadaan. Kini ia fokus berlatih untuk mencapai cita-citanya sejak kecil yang kerap ia tulis di buku hariannya, yaitui menjuarai panggung Olimpiade.
Muhammad Haditama Wardhana
Usianya masih 12 tahun. Namun, di usia yang masih muda, Tama, panggilannya, sudah memiliki tinggi badan 160 cm. Postur tubuh yang ideal ini mengantarkan Tama menjuarai berbagai kompetisi, salah satunya Juara 1 kelas 50+ kilogram (kg) putra tingkat Provinsi Banten 2023. Meski masih berseragam putih merah, ia berhasil membuat tunduk lawan-lawannya yang memiliki usia di atasnya.
Selain itu, Tama juga mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Tama yang mulai mengenal Karate sejak ia duduk di bangku kelas 1 SD, kini menjadi salah satu pemegang sabuk cokelat termuda di perguruan tempat ia menuntut ilmu. “Saya ingin mengharumkan nama Indonesia,” ketika ditanya mengenai harapannya di masa mendatang.
Gabriel Sitorus
Pemuda yang punya panggilan akrab Gab ini lahir dan besar di Jakarta. Meski begitu, Gab memiliki darah batak murni dalam tubuhnya. Sang ayah dan ibunya bersuku Batak asli. Pemuda dengan postur 183 cm ini sudah bersabuk hitam Dan-1. Sebuah pencapaian hebat mengingat usia pria ini masih 16 tahun.
Siswa SMAN 68 Jakarta Pusat ini memiliki berderet prestasi salah satunya Juara 1 Kumite Junior 76 kg Kejurnas Shokaido Piala MPR RI. Dengan tekad dan kepercayaan diri yang kuat, ia kini menjalani porsi latihan berat dengan target lolos menjadi salah satu atlet Tim Nasional Karate Indonesia.
Malini Anggaresta
Lahir dari keluarga sederhana, tekad kuat membuat perempuan berusia 18 tahun ini mampu menjuarai partai puncak WKF Series A kelas senior tahun 2022. Malini yang memiliki postur 156 cm ini sudah menjuarai berbagai kejuaraan dari tingkat daerah hingga tingkat internasional.
Awalnya, Malini mengikuti olahraga Karate sejak kelas 1 SMP karena ingin menjaga diri. Tujuannya, Malini tidak ingin bergantung pada orang lain jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Awalnya ingin menjaga diri, ternyata terpilih ikut kejuaraan sejak SMP,” ungkapnya.
Namun, di awal perjalanan Malini mengikuti olahraga karate tidaklah mudah. Ia mengakui bahwa kendala biaya menjadi tantangannya. “Kendalanya di biaya, tapi orang tua mengupayakan supaya Malini bisa terus ikutan (karate),” lanjutnya.
Siswi kelas 12 SMKN 1 Mundu Kabupaten Cirebon ini telah mengharumkan nama bangsa melalui bakat olahraga yang dimilikinya. Ayahnya berprofesi sebagai supir, tetapi cita-cita Malini yang ingin menjadi guru atau polisi, bisa sejalan dengan bakat yang dimilikinya.