Tekad dan Motivasi Tinggi Menjadi Modal Utama Pejudo Juara
Judo terkenal sebagai olahraga yang keras dan memerlukan fisik yang kuat bagi pemainnya untuk menaklukan lawan. Wajar jika olahraga ini digandrungi oleh berbagai kalangan karena tidak keterbatasan dan gender.
Bermodalkan tekad dan motivasi yang kuat, ketiga atlet dengan keterbatasan ini berhasil membuktikan diri untuk berprestasi di usia muda, meski harus melalui berbagai rintangan.
Disiyana Bin Syafarudin (36 Tahun)
Usia yang tidak lagi muda bukan menjadi penghalang bagi Andah, atlet Judo disabilitas asal Papua. Andah yang baru memiulai karier judo di usia 29 tahun, memiliki motivasi dan target tinggi di dunia judo.
Pada awalnya, Andah diajak temannya yang telah menggeluti olahraga yang sama. Berkat prestasi temannya yang gemilang, ia pun tertarik menjadi atlet judo disabilitas.
Meski terhalang keterbatasan di penglihatannya, Andah tetap memberikan kemampuan terbaik setelah bertahun-tahun latihan. Hasilnya, Andah memperoleh tiga medali emas di Ajang Peparnas Papua tahun 2021 di ajang pertamanya.
Prestasi tersebut tentunya tidak disangka-sangka, mengingat ia mulai menjajaki olahraga ini di usia yang tidak lagi muda dengan keterbatasan yang dimiliki. Andah pun mengungkapkan salah satu motivasinya untuk memberikan persembahan terbaik adalah anak dan keluarga, sehingga mereka bisa merasakan hidup yang lebih baik.
Ke depannya, Andah berharap masih terus membela Papua dan mempertahankan tiga emas di ajang Peparnas tahun 2023.
Arinta Destin Maharani (18 Tahun)
Perkenalan Arinta dengan judo bermula dari keinginan sang ayah yang menginginkan anaknya melakukan lebih banyak kegiatan. Arinta pun mulai diperkenalkan dengan pelatih judo yang mulai mendidiknya dari usia 12 tahun.
Seiring berjalannya waktu, Arinta mulai menjalani latihan Judo dengan nyaman. Apalagi dukungan orang tua yang selalu meliputi di setiap langkahnya. Meski menjalani semua kegiatan dengan senang, namun ada kalanya ia mengalami cedera atau kelelahan akibat latihan yang berat.
Akan tetapi, semua rasa lelah terbayar lunas dengan berbagai prestasinya yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Arinta pun menjadikan hal ini sebagai motivasi untuk menjalani semua target dengan baik dan tuntas.
Beberapa pencapaian terbaiknya adalah medali emas di Pra porprov Blora 2022 serta Kejurnas Kasad Cup di Cilodong 2022 dengan Perunggu di Tangan. Ke depannya Arinta juga ingin mengikuti PON setelah mengumpulkan poin dari berbagai pertandingan Judo yang telah dilalui sebelumnya.
Khoirul Huda (17 Tahun)
Awal mula perkenalan Huda dengan olahraga judo dimulai saat salah seorang temannya mengajaknya untuk berlatih Judo sejak SD.
Meski awalnya tidak mengenal olahraga tersebut, namun berkat bantuan sang pelatih dukungan teman-teman baru, membuat Huda semakin bersemangat dalam berlatih dan siap menjadi atlet judo hingga saat ini.
Dalam perjalanannya menjadi atlet Judo, Huda pun kerap mengalami rasa sakit setelah berlatih. Namun dengan dukungan orang tua yang sering memberikan pijatan ringan, Huda kembali bersemangat dalam berlatih kembali.
Dukugan ini juga menjadi motivasinya untuk mendapatkan prestasi yang lebih banyak di dunia Judo, hingga akhirnya ia berhasil meraih medali di Popda, Porprov, dan Solo. Ke depannya Huda berharap menjadi Juara di Porprov dan menjadi salah satu atlit di Kontingen Judo untuk Asian Games.