Tip Menjadi Petarung Hebat di Atas Lapangan

NYXS
NYXS
Published in
3 min readMay 11, 2023

Latihan keras yang dilakukan bertahun-tahun serta tidak mengenal waktu menjadikan seorang atlet lebih mahir dibandingkan yang lainnya. Namun, hasil kerja keras tersebut tentunya harus dibuktikan dengan pertandingan dan tentunya predikat juara yang diraih secara konsisten.

Ketiga atlet ini membagikan bagaimana cara mereka menjadi juara di atas lapangan dan membanggakan daerahnya.

Oka Dwi Saiful, 14 Tahun

Kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo yang menjadi kegiatan tambahan di sekolah membawa Oka menjalani karir sebagai atlet bela diri yang terus berprestasi.

Rasa senang saat berlatih dan bertanding di atas lapangan menjadi alasan Oka menekuni olahraga ini, terlebih lagi dukungan orang tua yang tidak berhenti menjadikannya terus semangat menjalani karir sebagai atlet Taekwondo.

Hasil kerja kerasnya pun terbukti dengan berbagai medali Kejuaraan Taekwondo dari Kementerian Pendidikan dan Olahraga, Kepolisian, dan Kementerian Pertahanan yang membuatnya membawa pulang 9 emas, 2 perak, dan 1 perunggu bersama timnya.

Semua itu berkat latihan rutin yang dijalaninya tanpa lelah secara rutin baik di rumah atau sanggar olahraga.

Dalam pertandingan pun tidak semuanya berjalan mulus. Ia sering mengalami kendala saat mengejar poin ketertinggalan di atas pertandingan. Belum lagi ia harus berlatih berbagai tendangan untuk memperkuatnya dalam menghadapi lawannya.

Oka percaya dengan lebih bersabar dan percaya diri, membantunya menjadi atlet yang hebat di atas lapangan dan bertemu dengan lawan dari berbagai latar belakang.

Ramy Naufal Al-Dzaky, 18 Tahun

Olahraga panahan tidak hanya sekedar menembakkan anak panah ke sasaran, bagi Ramy itu adalah olahraga turun menurun yang harus ditekuni.

Awal mula pertemuannya dengan olahraga panahan adalah berkat pengaruh sang ayah yang juga atlet di bidang yang sama bahkan telah menembuh kompetisi PON.

Meskipun telah mengenal panahan sejak kecil, namun ia tidak serta merta menekuni kegiatan tersebut.

Ramy sempat berkecimpung di berbagai olahraga, mulai dari taekwondo dan renang, hingga akhirnya ia pun kembali ke panahan.

Memang benar kata pepatah yang menyatakan “Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya” di olahraga inilah Ramy sangat berkembang bahkan memperoleh prestasi dari berbagai ajang olahraga.

Misalnya, Porpos tahun 2018 dengan membawa pulang 2 medali emas dan satu perak, serta mewakili Indonesia dalam Kompetisi Panahan di Malaysia hingga membawa satu perunggu.

Segala prestasinya itu tentunya tidak luput dari dukungan keluarga terutama sang ayah yang membimbingnya dengan sabar namun disiplin di setiap sesi latihan.

Ramy pun menyatakan bahwa sikap konsisten dan menghilangkan sikap temperamen membantunya untuk bermain bagus di lapangan dan menghadapi siapapun lawan yang dihadapi.

Qoima Izmatul Baroroh 18 Tahun

Rasa cinta terkadang muncul di tempat yang misterius bahkan tidak disangka sebelumnya, kalimat tersebut mendeskripsikan pengalaman Qoima bertemu dengan olahraga panahan. Saat itu, Qoima menghabiskan waktu dengan keluarga dan melihat sebuah klub panahan yang sedang tekun berlatih.

Bagai cinta pandangan pertama, Qoima pun tertarik pada olahraga tersebut dan akhirnya tertarik untuk mengikutinya dan menjadikannya atlit yang berprestasi.

Untungnya saja keluarga Qoima mendukung segala keputusan yang dipilih, mengingat ia juga sempat menekuni olahrag sepatu roda sebelumnya sehingga membuatnya lebih semangat.

Namun, sebagai seorang anak yang tidak mengenal olahraga panahan sama sekali, Qoima banyak menemukan hambatan dan tantangan.

Misalnya, rasa grogi yang muncul saat memegang anak panah hingga akhirnya membuatnya tidak tetap sasaran, sehingga membuatnya emosi.

Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, Qoima berhasil menghadapi berbagai tantangan tersebut dan membawanya sebagai juara di berbagai kompetisi.

Diantaranya adalah kompetisi panahan internasional di Universitas Negeri Yogyakarta yang berhasil membuat klubnya membawa juara 1 serta medali Emas di Kejuaraan Panahan Indoor Piala Komandan Kodim Karanganyar sert Science Society Archery.

Qoima pun membagikan rahasia agar berhasil di atas lapangan, yakni dukungan pelatih dan orang tua yang selalu mengiringi di setiap pertandingan yang membuatnya semakin semangat dan percaya diri.

--

--