Persiapan S2 — Tes Potensi Akademik (TPA)

Jansutris Apriten Purba
BonapasogitMengajar
5 min readMar 5, 2021

Part 2: TPA OTO BAPPENAS, Seperti Apa Sih?

Source: Unsplash.com

Apa kabar semua?

semoga semua dalam keadaan baik-baik saja. Kali ini, saya akan berbagi/sharing mengapa S2 adalah salah satu langkah yang tepat untuk karir di masa depan. Kali ini saya akan coba berbagi pengalaman dari apa yang saya tahu dan saya baca seputar tes TPA OTO Bappenas.

Ketahuilah!

Tulisan saya ini memaparkan serangkaian subtes TPA OTO BAPPENAS dan beberapa tips “sakti” dalam menyukseskan tes TPA anda. Tulisan ini juga menggambarkan tes dalam kondisi ideal/over-optimistic.

Jika, ada kondisi yang tidak sesuai dengan yang saya tuliskan sekarang, itu adalah hal yang wajar. karena tidak ada sistem yang sempurna. Termasuk sistem pelaksanaan ujian TPA sekalipun.

Semoga kalian mendapatkan insight dan motivasi baru setelah membaca tulisan saya ini ya!

Perjalanan Baru Dimulai…

Source: Unsplash.com

Ketika kita hendak menempuh studi pascasarjana, maka kita harus mempunyai sertifikat TPA dan TOEFL. Tentunya, dengan standar nilai yang sudah ditetapkan.

TPA berguna mengukur kemungkinan keberhasilan seseorang jika belajar ke jenjang lebih tinggi.

Lokasi Ujian

kita bisa mengikuti tes dikampus tempat kita mendaftar studi pascasarjana atau juga dari lembaga lain yang berkompeten, utamanya dari TPA OTO BAPPENAS.

Waktu Pelaksanaan Ujian

Tes TPA dilaksanakan sekali dalam sebulan di beberapa universitas. Biasanya, diselenggarakan oleh Program Pascasarjana universitas tertentu yang bekerjasama dengan Unit Otonom Penyelenggara Tes (UUO PT) Bappenas.

Kelebihan dari TPA OTO BAPPENAS

Sertfikatnya bisa digunakan dan diakui secara nasional.

Kisaran Nilai TPA di Universitas

Adapun, kisaran nilai TPA di tiap universitas berkisar antara 200–800. Untuk S2, skor yang harus dicapai rata-rata 500 dengan anggapan peserta tersebut mempunyai kemampuan rata-rata.

Sedangkan S3, harus minimal mencapai skor 550 atau bahkan 600.

Berapa Biayanya?

Biaya tes OTO BAPPENAS adalah sekitar Rp 350.000,- atau tergantung wilayah penyelenggaraan.

Fasilitas yang diperoleh

Fasilitas yang diperoleh berupa:

  1. snack
  2. softdrink
  3. fasilitas pengantar hasil tes. Artinya, hasil tes dapat dikirim langsung ke alamat peserta tanpa ada biaya tambahan. hasil tes biasanya diperoleh 10 hari setelah tes dilaksanakan dan biasanya di informasikan oleh panitia penyelenggara via telepon.

Jumlah Soal dan Tipe Subtes

Soal terdiri atas 250 soal dengan waktu pengerjaan 3 jam (tergantung badan penyelenggara ujian). Soal dibagi kedalam 3 subtes yaitu:

  1. Tes kemampuan verbal
  2. Tes numerik
  3. Tes penalaran

Aturan Ujian di TPA OTO BAPPENAS

  1. 1 jam pertama digunakan untuk mengerjakan tes kemampuan verbal.
  2. kita tidak diizinkan membuka subtes lainnya.
  3. setelah tes verbal baru dilanjutkan tes numerik dan tes penalaran
  4. Untuk soal verbal, hanya diberi waktu 30 detik/soal
  5. Untuk soal numerik serta soal penalaran, hanya diberi waktu 60 detik/soal.

Bagaimana dengan Ujian TPA di Universitas Tertentu

Biasanya model soal bisa dibilang sama. Namun untuk TPA OTO BAPPENAS soal-soalnya relatif lebih sulit. Perbedaanya terdapat pada biayanya. contoh tes TPA di UGM hanya Rp 125.000. Jumlah soal hanya 120 soal dengan waktu pengerjaan 100 menit dengan komposisi soal yang hampir sama dengan OTO BAPPENAS. Dalam sebulan diadakan 2 gelombang ujian. Nilai bisa diambil 2 minggu setelah tes.

Beda hal dengan Undip yang tidak menampilkan berapa skor yang diraih dari masing-masing tes, melainkan hanya menampilkan hasil berupa: lolos atau tidak lolos.

Jadi yang membedakan TPA OTO BAPPENAS dengan tes TPA dari badan penyelenggara lain adalah: jumlah soal, waktu pengerjaan, lokasi tes dan biaya tes.

Bagaimana Cara Menghitung Skor TPA?

Anda dapat menghitung sendiri skor anda dengan rumus berikut:

Skor TPA = (Jumlah Benar / Total Soal x 600) + 200

Misalkan dalam suatu latihan TPA, dari 120 soal, anda bisa mengerjakan 65 soal dengan benar, maka skor TPA anda adalah:

Skor TPA = (65/120 x 600) + 200 = 525

Hitunglah skor TPA anda setiap kali melakukan latihan. Catat dan terus tingkatkan nilai anda.

Apa tips-tips “Sakti” menghadapi TPA?

  1. Perdalam matematika dasar dan teknik berhitung cepat
  2. Latihan soal sebanyak-banyaknya dan pastikan anda paham langkah-langkah mengerjakan setiap tipe soalnya.
  3. Pahami batasan waktu dalam mengerjakan TPA
  4. Sediakan waktu khusus untuk belajar TPA. Misalkan: pada pagi hari.
  5. Seminggu sebelum ujian, jangan lagi menghapal rumus, cukup pertajam kemampuan logika dan “cara-cara cerdik” mengerjakan soal.
  6. latihan secara berkala pada lembaga pelatihan TPA yang resmi.
  7. Sehari sebelum ujian, stop aktivitas belajar. Lakukan aktifitas santai yang tidak melelahkan fisik dan pikiran.
  8. Istirahat yang cukup, minimal 6 jam atau maksimal tidur malam pada pukul 22.00
  9. Kerjakan soal TPA dengan konsentrasi penuh, tetap rileks dan tidak panik.
  10. Doa dan Serahkan kepada Tuhan. Tugas anda adalah mengerjakan dengan cerdas.

Apakah ada tips tambahan?

  1. Jangan menunda untuk mengisi data diri anda pada kolom:
  • Kode soal
  • Kode peserta
  • Nama peserta
  • Tanggal ujian

2. Perhatikan setiap pengarahan baik bersumber dari panitia maupun /lembar awal/subtes.

3. Agar anda dapat mencapai skor terbaik, berikut ada tips menarik dari saya:

  • kerjakan tes verbal: 30 detik/soal
  • kerjakan tes penalaran: 60 detik/soal
  • kerjakan tes numerik: 60 detik/soal
  • Jangan fokus mengerjakan semua soal sampai selesai, tapi fokuslah mencari jawaban secepat mungkin dengan cara terjitu yang anda ketahui.

4. Tips untuk taklukkan tes kuantitatif: bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika yang rumit. Karena, biasanya angka yang dicantumkan panitia pada soal tidak terlalu sulit untuk dioperasikan.

5. Tips untuk taklukkan tes penalaran: jika “semua” == “tidak satupun”, “sementara/beberapa” == “tidak semua”, “ada atau beberapa” -> <- “semua”.

6. Tips untuk taklukkan tes verbal & bacaan: Perbanyak membaca koran atau media berita baik digital maupun non-digital. Alasannya, karena soal yang mengandung kosakata/wacana banyak diambil dari koran. Jika ada kata yang aneh, segera konsultasi dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Anda cukup membaca Skimming (membaca cepat) sembari cari pertanyaan yang ditanyakan pada soal.

7. kerjakan soal dimulai dari yang termudah -> lebih sukar -> paling sukar.

8. jangan jawab soal dari bagian paling depan. Biasanya lebih sulit.

9. Sediakan waktu minimal 5 menit untuk memeriksa kembali data diri dan jawaban anda.

10. Tentatif: jika ada yang jawaban yang kosong, jawab saja! dalam tes TPA tidak menggunakan sistem nilai minus (pengurangan skor).

--

--