Seni Menulis ala Copywriter Dibalik Iklan

Stefiani Sirait
BonapasogitMengajar
5 min readSep 12, 2021

Halo, Sobat Bonapasogit Mengajar!

Pernah ga sih mendengar atau membaca kutipan “Menulis itu adalah seni”?Ya, tidak hanya seni menuangkan ide, menulis juga seni mempengaruhi orang dalam teknik pemasaran, loh.

Menjual dengan tulisan kreatif inilah yang diperankan seorang Copywriter di balik sebuah iklan yang laris manis.

Penasaran seperti apa sih sebenarnya copywriter ini dan apa saja cakupan kerjanya? Yuk, simak ulasan berikut ini!

Definisi dan Tugas Copywriter

Secara umum, copywriter adalah profesi menulis teks untuk mempromosikan suatu produk atau jasa, kerap disebut dengan salesman dalam huruf.

Namun, copywriter berbeda dengan content writer. Content writer lebih menekankan pada tulisan yang informatif dan edukatif, sementara copywriter lebih berfokus kepada tulisan yang mampu membuat pembaca memutuskan untuk membeli.

Pekerjaan ini banyak dibutuhkan di advertising agency, berbagai media massa seperti pembuatan advertorial surat kabar, membuat slogan dan skrip dialog iklan TV atau radio dan perusahaan swasta.

Nah, secara garis besar, tugas yang diemban seorang copywriter adalah sebagai berikut:

  • Menulis teks untuk materi iklan dan pemasaran
  • Membuat konten yang menarik untuk media sosial
  • Menulis konten website terkait dengan branding seperti homepage, landing page, dan product page
  • Meningkatkan visibilitas brand melalui berbagai media
  • Berkolaborasi dengan PR dan marketing untuk mengembangkan berbagai materi dan konsep kampanye.

Tahap-Tahap Copywriting Yang Bagus

Sebuh copy atau konten iklan dibilang bagus jika bisa sukses persuasif orang untuk membeli produk atau menggunakan jasa. Untuk membuat konten iklan yang bagus, berikut ini ada beberapa tahap copywriting yang dapat kamu lakukan:

  • Mempelajari Produk Atau Jasa

Agar dapat memasarkan produk/jasa dengan baik, kamu terlebih dahulu mempelajari produk/jasa yang ditawarkan seperti mencari tahu apa keunikan produk, apa saja fitur (bahan) produk dan apa manfaat yang didapatkan konsumen.

Pengenalan produk ini dapat digunakan dalam membuat deskripsi produk. Misalnya, pemasaran krim wajah herbal dengan fitur bahan dari ekstrak daun serai dan lidah buaya, dapat memberikan keharuman alami sekaligus mencegah munculnya jerawat.

  • Memahami Kebutuhan Audiens

Mengenal audiens sangatlah penting dalam membuat konten iklan yang benar-benar tepat sasaran. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan survei pada konsumen semaksimal mungkin, seperti alasan tertarik menggunakan produk, pengalaman menggunakan produk dan boleh tanyakan hal-hal bersifat lebih pribadi yang bisa dijadikan data untuk iklan produk.

  • Tentukan Headline yang Memikat dengan Lead Yang Menarik

Kreativitas tinggi sangat dibutuhkan dalam membuat judul atau headline yang kuat. Ada tiga trik menyulap judul iklan terlihat menarik yaitu:

a. Jelaskan manfaat yang anda tawarkan

Misalnya, judul “Wajah Cerah Alami Dengan 2 Produk Herbal Ini”

b. Buat pembaca ingin segera membeli

Umumnya, konsumen tidak ingin menolak keuntungan seperti diskon. Misalnya, judul “Hanya 3 Hari! Diskon 50% Untuk Semua Produk Kecantikan”

c. Cantumkan persentase

Cara ampuh untuk menangkap perhatian audiens adalah adanya persentase di headline iklan. Misalnya, judul “11 Kiat Meningkatkan Traffic Penjualan 43.5%”

Selain itu, untuk mendukung judul iklan lebih maksimal, diperlukan lead atau paragraf pembuka yang susah ditolak audiens seperti:

  1. Menunjukkan rasa empati

Contoh: “Pernakah Anda mengalami ini?” atau “Memiliki rambut rontok dan berketombe tentu mengganggu penampilan Anda. Untungnya, produk ini dapat mengatasinya dengan….”

2. Memulai dengan fakta

Contoh: “Riset perusahaan Y tahun ini menunjukkan bahwa….” atau “Teknik Z terbukti dapat meningkatkan pendapatan sebesar 34%, menurut studi perusahaan T”

3. Membuat audiens penasaran

Contoh: “Penasaran dengan caranya? Simaklah artikel ini!” atau “Tidak dapat dipungkiri bahwa esktrak lidah buaya bermanfaat bagi wajah. Namun, tahukah Anda bahwa ekstrak ini memiliki dampak negatif jika dikonsumsi berlebihan?”

  • Tulis Copy yang Berkualitas

Selain judul dan lead yang menarik, copywriter tidak boleh melupakan copy sebagai bagian utama tulisan. Ada beberapa formula yang bisa Anda gunakan untuk menulis copy yang berkualitas, di antaranya:

  1. Gunakan kata dan kalimat sederhana (tidak menggunakan kiasan atau diksi)
  2. Tulis untuk satu orang saja supaya lebih terdengar personal (gunakan kata “Anda”)
  3. Jelaskan manfaat bagi audiens secara singkat dan jelas
  4. Manfaatkan subheading untuk mempermudah pembaca menemukan poin-poin dalam konten iklan.
  • Akhiri Konten dengan Persuasi

Pada bagian akhir copy jangan lupa ada ajakan untuk melakukan aksi yang kamu inginkan baik itu membeli produk, subscribe konten, daftar newsletter, atau lainnya. Biasanya kamu perlu menggunakan call-to-action atau CTA berupa tombol, banner, atau formulir yang berisi perintah bagi audiens.

Skill Yang Dibutuhkan Copywriter

Menjual dengan tulisan bukanlah pekerjaan yang gampang. Copywriter membutuhkan sejumlah keahlian khusus yang disesuaikan dengan tempat ia bekerja.

  • Memiliki kreativitas dalam menyajikan konten iklan

Kreativitas yang tinggi sangat dibutuhkan dalam membuat konten iklan yang dapat memasarkan produk. Karena pekerjaan ini berhubungan dengan citra perusahaan dan brand tertentu, maka copywriter dituntut untuk memberikan konten yang out of the box , sehingga dapat membujuk calon konsumen tertarik memberli produk/jasa dari perusahaan.

  • Kemampuan menulis ringkas jelas dengan tata bahasa yang kuat

Pekerjaan seorang copywriter sangat berbeda dari jasa penulis lainnya. Mereka tidak harus menulis rinci informasi, kegunaan, dan keunggulan sebuah produk atau jasa. Namun, tulisan yang dibuat berisi naskah yang sifatnya persuasif. Meski demikian, copywriter tidak boleh menyepelekan kemampuan tata bahasa dan sebisa mungkin membuat kalimat efektif sehingga mampu menarik audiens.

  • Harus cermat dalam melakukan pengamatan

Sebelum membuat konten iklan, seorang copywriter wajib melakukan observasi. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui konten seperti apa yang sesuai dengan sasaran brand dan isu apa yang sedang tren sehingga tepat sasaran. Untuk membuat copy (kata-kata) iklan yang menarik, diperlukan tahap perencanaan seperti wawancara, penelitian, hingga proses editing untuk produk atau jasa yang akan jadi proyek.

  • Mampu beradaptasi dan fleksibel

Berhubungan dengan target sasaran dan klien yang beragam latar, seorang copywriter harus bisa fleksibel menyesuaikan diri dengan profil konten yang sedang kamu kerjakan. Misalnya, membuat konten produk/jasa yang target pasarnya remaja berusia 10–18 tahun. Saat menulis iklan, copywriter harus bisa memposisikan diri sebagai remaja sehingga bahasa penulisannya pun lebih kekinian dan tidak kaku. Oleh karena itu, observasi yang cermat menjadi poin penting yang harus copywriter punya.

  • Up to date ketentuan penggunaan beragam media

Seorang copywriter harus melek beragam media sosial sehingga dapat memahami karakteristik masing-masing media untuk penulisan konten iklan. Misal, di Twitter memiliki batasan karakter sehingga desain iklan harus jelas. Atau di Instagram dapat membuat beragam konten seperti IG Feed dan IG Story, sehingga konten yang diunggah juga akan berbeda.

Nah, itu dia Sobat Bonapasogit Mengajar tentang seluk beluk dunia copywriter. Wah, ternyata menulis konten iklan tidak semudah yang dipikirkan ya. Bagaimana, Sobat tertarik berkecimpung jadi copywriter?

--

--