#NyoalinBuku Jenderal Hoegeng, Petinggi yang Membumi

Eunoiasa
Booknotations
5 min readJul 8, 2024

--

Kita mungkin ngga punya pilihan dilahirkan pada lingkungan yang seperti apa, tapi kita bebas memilih ingin menjadi apa di masa depan. Kalau membahas hal ini, tentu kita butuh role model yang tepat untuk dijadikan panutan. Bukan hanya yang berprestasi, tapi juga yang kepribadiannya tidak berseberangan dengan nilai-nilai prestisius yang telah diraih.

Mari kita berbincang sejenak, mengenal salah satu sosok penting Indonesia yang namanya sangat besar diukir karena kejujurannya. Kita berkaca dari buku Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono.

[Bagaimana Aku Mendapatkan Bukunya]

Sebagai pembaca, aku tidak sebegitunya terkesan dengan buku biografi. Entahlah, aku pikir karena bisa saja dibuat sedemikian rupa supaya terkesan pahlawannya. Buruk sekali pikiranku memang. *siapapun, tolong maafkan aku :<*

Pertama kali aku tahu ada sosok Pak Hoegeng adalah saat disiarkan pada Narasi TV pada konten Belajar dari Hoegeng. Aku menyadari bahwa pengetahuanku tentang sosok-sosok penting di Indonesia sangat minim dan hanya berkutat pada materi pelajaran yang diajarkan di sekolah saja.

Aku terkesima pada kali pertama waktu profil Pak Hoegeng dibacakan. Kupikir ini akan menjadi oase di tengah kekeringan sosok teladan pada negeri ini.

Meski terkesima, aku nggak langsung cari buku yang mengisahkan biografi Pak Hoegeng. Setelah sekian lama nggak lagi nyari info, tiba-tiba waktu aku sedang asyik-asyiknya cari buku di marketplace, buku Pak Hoegeng ada di satu toko yang sama dengan buku yang mau aku beli. Tanpa pikir panjang, aku langsung memesan keduanya.

Setelah bukunya tiba, aku nggak langsung membaca, kudiamkan beberapa hari, sampai ada momen aku bisa membacanya. Wah bukan main senangnya. Pada bukunya, aku mendapatkan banyak pelajaran penting soal hidup, menjaga integritas, bersosial, dan kaku terhadap prinsip.

Meski banyak memberikan pelajaran hidup, buku ini cukup tipis dibanding buku biografi lainnya, hanya berkisar 135 halaman saja. Bahasa yang digunakan dalam buku sangat ringan dan tidak terkesan mengada-ada atau membesar-besarkan tokoh yang diceritakan, dan ini mengubah presepsiku tentang buku biografi yang beredar di pasaran. Ada banyak istilah-istilah yang sudah diberi penjelasan penyebutan pada masa sekarang, sehingga pembaca nggak akan dibuat bingung.

[Bagaimana Cara Pak Hoegeng Hidup]

Buku ini mengambil sudut pandang dari Pak Dharto, mantan sekretarisnya sewaktu menjabat sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet. Yang unik, cerita ini baru diungkap setelah 48 tahun lamanya setelah hubungan menteri-sekretaris ini terputus akibat perbedaan politik.

Buku ini membahas beberapa poin kehidupan Pak Hoegeng dari sudut pandang Pak Dharto, sekretaris beliau, mulai dari Menjadi Sekretaris Hoegeng, Bekerja Bersama Hoegeng, Hoegeng sebagai Pribadi yang Terbuka, Tak Menikmati Fasilitas, Kenangan Tugas Masa Lalu, Pegangan Hidup, Hoegeng dalam Keseharian, hingga Silaturahmi Terputus.

Pada buku ini lebih menekankan saat Pak Hoegeng menjadi Menteri. Ini tentu bisa menjadi sudut pandang lain ketika banyak dari kita yang hanya mengetahui Pak Hoegeng sebagai Kapolri saja.

Setelah membaca keseluruhan bukunya, gurauan yang disampaikan oleh Pak Gusdur bahwa, “Polisi yang jujur itu hanya tiga; polisi tidur, patung polisi dan Hoegeng” adalah benar, aku sangat mengiyakan. Maksudku, kejujuran Pak Hoegeng bukan main tulusnya.

Di tulisan ini aku izin membeberkan beberapa bukti yang kudapat dari bukunya. Saat Pak Hoegeng begitu berdedikasinya ketika menjabat.

Dokumentasi Pribadi

Setiap kali menamatkan satu bab, aku selalu termenung dan bengong yang lama sekali. Kupikir sudah hilang sosok teladan di masa kini untuk profesi beken di pemerintahan kita. Kupikir sangat sulit menjangkau kejujuran di tengah profesi besar yang kita jalani. Kupikir, kita semua akan ikut hanyut pada realitas yang menjerumuskan. Nyatanya tidak. Tidak jika kita memiliki integritas. Pak Hoegeng adalah bukti luar biasanya.

Aku tentu saja sangat jauh dari nilai-nilai yang Pak Hoegeng pegang. Contohnya saja, pada beberapa pengorbanan yang beliau lakukan, aku malah menganggap bahwa beliau sedikit banyak dzolim pada diri sendiri karena tidak mengambil hak-hak yang sudah disepakati. Tapi, ya.. ternyata ada maksud lain, bahwa hak adalah sesuatu yang bisa diambil setelah perut rakyat kenyang. Sebagai orang besar, beliau sangat mempertimbangkan dan mengedepankan rakyat, bukan sebaliknya.

Aku betul-betul menggebu-gebunya saat menulis ini. Aku sangat berharap, kalian punya kesempatan dan menyempatkan untuk membaca biografi tentang orang hebat yang kenyang prestasi seperti Pak Hoegeng.

Dokumentasi pribadi dari buku Hoegeng

Oh iya, setelah buku ini kuselesaikan dan aku begitu tertariknya menceritakan ke kerabatku, beberapa dari mereka membuat antrian untuk membaca buku ini. Hal-hal seperti ini yang membuatku semakin besar cintanya pada membaca.

[Apakah buku ini bisa mengubah hidup?]

Jawabanku adalah IYA. Setelah membacanya banyak keraguanku tentang sesuatu yang segera terbantahkan, misalnya saja perihal berbisnis di tengah profesi yang riskan. Aku jadi tahu kalau integritas dan prinsip itu bukan penghalang bagi kita untuk melakukan yang terbaik, justru malah bisa membuat kita menjadi lebih baik. Hanya saja, dalam menerapkannya, kita betul-betul harus memegang teguh.

Sulit, tapi Pak Hoegeng bisa. Sulit, tapi kita bisa mencoba.

Pelan-pelan aku berhenti untuk menghitung untung rugi saat melakukan sesuatu, maksudku tidak lagi sebesar dulu keinginan untuk selalu diuntungkan. Aku sedikit banyak mulai memperbaiki hubunganku dengan Tuhan, diriku, dan manusia.

Intinya, buku ini sangat aku rekomendasikan untuk siapapun kamu dan apapun latar belakang serta profesi yang kamu jalani. Karena kejujuran dan integritas itu sangat mahal dan membuat kita menjadi berharga.

Semoga Pak Hoegeng diberi kelapangan kubur dan semoga akan tumbuh Hoegeng-Hoegeng lain dalam berbagai posisi pemerintahan di negeri ini. Atau kita sendiri yang akan mengikuti jejak kejujurannya?

Kalo kamu, ada nggak sosok yang terus kamu idolakan sampai sekarang?

Kita cerita lagi yaa setelah kamu menemukan jawabannya.

NyoalinBuku lagi lain waktu, see, ya!

--

--

Eunoiasa
Booknotations

Menulis untuk dua kali membaca dan mendapat tempat di kepalamu.