Digital Ads Optimizer Kerjanya Ngapain Sih?

Sisylia Angkirawan
Brandchitecture
Published in
4 min readJul 13, 2019

“bikin caption ternyata bukan sekedar copy-paste Quotes”

Tepat tanggal 21 Mei 2019 kemarin, tepat 1 tahun penuh aku bekerja di Tagtoo, sebuah digital advertising agency asal Taiwan yang kini sedang melebarkan sayapnya ke Indonesia dan Malaysia. Mulai pertama kali masuk sebagai Sales Representative dan kemudian berpindah divisi jadi Ad Optimization Specialist, tentu gak sedikit ilmu yang sudah dipelajari. Meskipun gak semua bisa disampaikan melalu tulisan, tapi semoga 4 bab rangkuman di bawah ini semoga bisa membantu teman-teman yang tertarik di bidang digital advertising atau baru memasuki industri ini. Hope you find this article useful yah!

Source: Lyfe Marketing

Bab 1 : Digital Advertising Lebih Dari Boosting Post di Social Media

Sebelum masuk ke pekerjaan ngobrolin perusahaannya dulu deh biar nyantol. Jadi Tagtoo, perusahaan tempat aku bekerja, merupakan sebuah agency periklanan digital yang membantu para klien untuk menjalankan digital campaign mereka di berbagai platform dan social media. Nah, biasanya ngomong sampai sini banyak yang tanya “kenapa butuh agency ya? kan sekarang cepet tuh kalo mau boost post pake social media?”.

Konsepnya berbeda gaes.

Tugas utama dari digital advertising agency selain membantu delivery iklan adalah untuk menerapkan strategi targeting yang efektif. Key Performance Indicator (KPI) yang menjadi goal dalam setiap campaign juga beragam tergantung tingkat kedewasaan setiap brand. Sebagai contoh, untuk brand online shop yang baru buka, pemasaran iklan yang mendatangkan banyak followers Instagram mungkin akan terhitung sebagai campaign yang efektif. Tapi buat pesaing industri e-commerce tingkat atas, peningkatan conversion dan perbaikan kualitas traffic merupakan salah satu parameter kesuksesan campaign yang mereka inginkan.

Selain itu, digital advertising agency pada umumnya juga menggunakan multi-channel strategi untuk menjangkau dan mempelajari perilaku konsumen lintas platform. Sejauh ini ada 4 platform advertising yang kita gunakan, yaitu Google, Instagram, Facebook & Yahoo (meskipun sudah tidak begitu terkenal di Indonesia, Yahoo masih memiliki jaringan adnetwork yang cukup luas). Dari 4 platform tersebut ads optimizer kemudian dapat mengevaluasi perilaku para konsumen demi menciptakan customer journey yang relevan dengan target audiens mereka.

Bab 2 : Bikin Caption Ternyata Bukan Sekedar Copy-paste Quotes

Karena jasa yang ditawarkan oleh Tagtoo sendiri tidak mencakup pembuatan konten untuk brand klien, biasanya sebagai ads optimization specialist, aku hanya bisa membagikan plan dan trend yang dilihat dari industri yang bersangkutan. Pembuatan konten akan dieksekusi oleh tim internal klien, lalu kami akan membantu menambahkan caption (kalo di dunia advertising nama kerenya copywriting) sebelum iklan diluncurkan.

Eits jangan salah, bikin caption buat ads gak semudah copy-paste quotes dari Google(?). Pembuatan caption/copywriting harus sesuai dengan brand story dan tujuan campaign yang sedang dijalankan.

Tapi juga gak sesusah yang dibayangkan kok. Mungkin butuh waktu untuk mempelajari gaya interaksi mereka dengan customer atau bisa dibantu dengan mengamati post mereka untuk mendapatkan gambaran mengenai ciri khas copywriting brand klien. Misalnya, ada beberapa brand yang suka short-copy, ada yang lebih suka long-copy dengan minimal 1 emoji diakhir kalimat(mungkin biar terkesan lebih ramah?). Ada juga yang suka memulai dan menyudahi dengan kalimat tanya untuk menciptakan interaksi dengan para pembaca. Most of the time, bisa berkreasi dengan kata-kata sendiri kok, dengan catatam brand consistency harus tetap dijaga.

Bab 3 : Kerjaan Setiap Hari: Run, Monitor, Optimize, Repeat

Run — gak lain dan gak bukan adalah mengupload iklan(dalam rupa gambar, video, dll) ke dalam ad platform. “Emang klien sendiri gak bisa?” Jawabannya pasti bisa dong, karena setiap ads platform sebenarnya memiliki interface yang sangat user-friendly. “Lalu kenapa harus pake agency?”

Nah, masalahnya biasanya baru muncul setelah ini.

Monitor — setelah ads diupload, tugas selanjutnya adalah memonitor dan menganalisa performance dari iklan yang kamu jalankan. Kepekaan terhadap data dan metrics yang relevan menjadi kunci dalam tahap ini. Sebagai advertising agency dengan performance-based, setiap client kita memiliki KPI yang cukup spesifik (target clicks, target ROAS, target install, target leads dll). Tujuan dari setiap optimasi campaign adalah memberikan result yang maksimal dengan ongkos seminimal mungkin, jadi dengan kata lain iklan yang dijalankan harus se-efektif mungkin.

Optimize — Karena setiap ad platform memiliki cara optimasi yang berbeda-beda, hal ini menuntut seorang ad optimizer untuk mengenal betul ciri khas dari setiap ad platform yang digunakan. Settingan pada platform Google misalnya, Google memiliki 5 campaign goal, 5 campaign type, dan 7 bidding strategy . Ini berarti kita punya 5x5x7=175 kemungkinan optimasi yang bisa dilakukan(sekarang mulai paham kan kenapa beberapa brand memilih untuk outsource digital ads mereka ke agency). Optimasi dapat berupa melakukan A/B testing creative/copywriting/struktur campaign untuk mencari kombinasi yang paling sesuai dengan KPI client.

Frequently Ask Question:“Paling susah di step mana?” Menurut aku pribadi monitor selalu paling susah karena tahap ini merupakan kunci analisa dari optimasi yang sudah/akan dilakukan. Dengan adanya ratusan kombinasi metriks yang ada, ads optimizer harus dapat menyaring data/metriks yang penting sebagai key indicator untuk menjalankan campaign di tahap selanjutnya. Jadi buat kalian gak suka angka mungkin boleh pikir-pikir dulu yaa sebelum melamar menjadi ads optimizer hehehehe.

Bab 4 : Terfavorit — Plan & Report

Karena dari awal memang tertarik dengan Branding, aku suka banget proses pembuatan campaign planning dan brainstorming untuk campaign klien selanjutnya. Melalui campaign planning, kita diajak untuk membuka mata lebar-lebar terhadap tren yang ada di industri dan kesempatan apa yang bisa dibawakan oleh produk dan brand untuk masyarakat. Sama halnya dengan final report, melalui report ini sebenarnya kita merangkum hasil analisa dan pengamatan terhadap keseluruhan campaign mulai dari performance metrics, customer behavior, market insight, hingga opini kita untuk strategi marketing kedepan. After all, Let your data tell the story. Berhasil atau gagal, report yang kalian berikan akan jadi bahan refleksi yang penting untuk brand itu sendiri.

Secara singkat, padat dan jelas, digital advertising secara garis besar merupakan perpaduan marketing dan data analysis. Gak bisa cuma belajar satu, gak bisa cuma fokus sama salah satu. Sekian. Selamat Malam.

--

--