Tahukah Nama Studio Ghibli Ternyata Berasal dari Bahasa Arab? Ini Maknanya!

Ternyata nama Studio Ghibli berasal dari bahasa Arab. Inilah makna mendalam di balik nama.

BTS
BTS.ID
2 min readApr 20, 2021

--

Studio Ghibli. (sumber: Studio Ghibli)

Studio Ghibli merupakan perusahaan produksi film animasi yang populer di Jepang.

Didirikan pada 1985, Studio Ghibli telah melahirkan banyak film animasi seperti Spirited Away, My Neighbor Totoro, Nausicaä of the Valley of the Wind, dan masih banyak lagi.

Studio Ghibli sendiri didirikan oleh tiga orang yakni Isao Takhata, Toshio Suzuku, dan Hayao Miyazaki.

Mengutip Soranews24, nama Ghibli berasal dari bahasa Arab yang berarti angin gurun sahara yang panas.

Nama itu dipilih dengan harapan studio ini dapat membawa angin baru di dalam industri animasi.

Hayao diduga mendapatkan kata ‘Ghibli’ dari nama pesawat tempur asal Italia.

Dugaan itu muncul karena ayah Hayao Miyazaki bekerja di industri penerbangan.

Nama Ghibli kemudian muncul di film Porco Rosso. Nama tersebut tertempel dalam badan pesawat.

Menyusul kesuksesan produksi film pertamanya, Studio Ghibli secara rutin merilis sinema yang bertema lingkungan.

Contoh saja My Neighbor Totoro (1988). Film ini menampilkan kehidupan anak-anak di pedesaan.

Saking pedulinya terhadap alam, Hayao Miyazaki juga mengambil nama Yayasan Pelestarian Alam, Totoro Fund untuk maskot Ghibli, Totoro.

Selain soal lingkungan, karya-karya Hayao Miyazaki juga memberikan penghormatan terhadap roh alam dan membahas perubahan iklim.

Hayao juga kerap menampilkan karakter anak-anak cenderung jauh lebih berani dan lebih pintar daripada orang tua.

Hal tersebut diyakini terinspirasi dari pengalamannya waktu kecil.

Hayao Miyazaki bersama keluarganya pernah mengalami peristiwa pengeboman di ibukota.

Saat melarikan diri, ada seorang ibu yang menggendong bayi memohon agar diizinkan masuk dalam mobil.

“Ayah dan paman Miyazaki berkata, ‘Tidak, kami tidak memiliki cukup ruang,” kata penulis buku biografi Hayao Miyazaki, Susan Napier.

“Miyazaki terus merenungkan hal ini, berkata, ‘Aku seharusnya menyuruh ayahku untuk berhenti.”

“Kenapa tidak? Jika ada anak, mereka bisa membantu,” lanjutnya.

Insiden ini, kata Napier, memberikan pengaruh terhadap karakter protagonis anak-anak dalam film karya Miyazaki.

“Anak-anak dibuat memiliki moral yang tinggi, anak-anak yang dewasa, bijaksana, dan sangat tangguh,” jelasnya dikutip dari The Japan Times.

Begitu juga dengan karakter perempuan dalam film Hayao Miyazaki. Semua karakter perempuan di filmnya terinspirasi dari sosok sang ibu yang kuat.

Sebut saja seperti Sophie di Howl’s Moving Castle, Captain Dola di Castle in the Sky, Lady Eboshi di Princess Mononoke.

Sementara itu, Hayao Miyazaki sendiri terakhir kali mengeluarkan film The Wind Rises.

Selepas itu, ia vakum sampai saat ini. Namun kabarnya ia akan mengeluarkan film berjudul How Do You Live?

Sembari menantikan karya terbaru Hayao, Studio Ghibli belum lama ini merilis film berjudul Earwig and the Witch.

Film 3D Studio Ghibli yang pertama ini digarap oleh Goro Miyazaki yang tak lain adalah putra Hayao Miyazaki.

Selain itu, Earwig and the Witch juga semakin ditonton karena melibatkan penyanyi Indonesia, Sherina Munaf sebagai pengisi soundtrack-nya. (*)

Sumber: Japan Times, SoraNews24.com

--

--