10–12,13,14,15–18 = Extraordinary

Inikah yang disebut Extraordinary?

Yasmine N
Bukan Siapa Siapa
Published in
4 min readAug 21, 2020

--

Source: Unsplash

Ada yang merasakan sesuatu setelah menonton film-film berikut ini: Pulp Fiction, Kill Bill (semua volumenya), Lock, Stock & Two Smoking Barrels, Clockwork Orange, Layer Cake, Snatch? Merasakan sesuatu seperti apakah pencernaan anda merasa terkoyak, pikiran muter tak berujung seperti lagi mainin rubik, atau bagaimana?

Stanley Kubrick, Quentin Tarantino atau Guy Ritchie memang pahlawan di super-satire perfilman dunia. Pahlawan-pahlawan saya. Pahlawan yang mewakili sisi gelap manusia saat hadir di pita seluloid. Mereka mengoyak, mencincang dan mengobrak-abrik tatanan baku. Merusak, membakar dan meluluhlantak pakem. Meludahi, mempipisi, memberaki rutinitas. Seru dan tegang untuk hidup seperti mereka. Entah ya keseharian mereka seperti apa. Tapi pastinya beda dengan orang biasa karena yang mereka hasilkan itu serba tidak biasa. Serba absurd (jika tidak dipandang dalam kacamata seni). Serba eksentrik (jika seorang penulis melihat dengan pena-nya). Apakah ini yang dinamakan Extraordinary?

Dante Gabriel Rosetti, seorang pujangga kelahiran Inggris abad ke 18, adalah seorang penyair dan penerjemah jempolan. Dia rajin menulis puisi dan karena jiwanya yang eksentrik lagi gelisah, isi puisinya sarat makna hidup dan kenyataan pahit yang dirasakannya. Ia wafat pada usia 53 tahun dan karena wasiat sang suami, sang istri yang ditinggalkan mengubur semua puisi sang suami bersama-sama jasadnya. Puisi-puisi indah itu terkubur hingga puluhan tahun dan tanpa berita. Abad 19 saat modernisasi tiba, salah satu keturunan Dante, menguak kuburannya dan atas ijin keluarga, puisi-puisi yang masih utuh dan terbaca itu diterbitkan untuk dikonsumsi khalayak. Sedu sedan penikmat sastra kembali terdengar saat ini, dikala membaca karya-karya hebat Dante Gabriel Rosetti.

Di pojok jalanan dekat kantor-kantor megah lagi menjulang di bilangan Sudirman, berderet pedagang kakilima dengan seribu satu jenis dagangan. Salah satu pedagangnya adalah seorang ibu asal Sumedang yang memilih warung kopi sebagai dagangannya. Dulu, saya sering sejenak melepas lelah untuk menikmati bubur kacang ijo atau semangkok mie rebus lengkap dengan telor plus es teh tawar setiap kali melintas. Karena seringnya mampir, tidak sekali dua saya melihat si Ibu merelakan seribu dua ribu uang miliknya terbawa uang pelanggannya karena tidak ada uang kembalian. Dia selalu berujar, toh besok juga ketemu lagi. Si ibu memilih haknya yang diambil orang lain ketimbang dia mengambil hak pelanggannya. Sering melihat hal seperti ini? Pernah mengalami? Inikah Extraordinary itu?

Kita semua memiliki waktu 24 jam dan ini berlaku bagi siapapun di muka bumi tanpa kecuali. Mau dia seorang teroris, presiden, tukang jamu keliling atau ojek atau seorang CEO. Semua mendapat jatah waktu yang sama. Pencapaian yang dapat dilakukan oleh waktu tersebut diserahkan sepenuhnya kepada setiap individu. Boleh dihabiskan dengan 24 Jam tidur, 24 Jam makan, 24 Jam bercinta, 24 Jam mengabdi, 24 Jam diperbudak, 24 Jam diperbudak, 24 Jam untuk apapun. Seorang David Droga dengan Droga 5-nya berhasil berkali-kali memanfaatkan 24 Jam-nya selama 4 tahun terakhir dengan menghasilkan 4 Titanium Lions dari Cannes Festival. Seorang Rono, penjual tanaman di daerah Ragunan mampu membiayai hidup anak istrinya lebih layak dengan ngemper di pinggir jalan dan kini mulai meng-impor sendiri tanaman-tanaman hias yang dijualnya.

Bagaimana 24 Jam anda? Cukup Extraordinary?

Contoh-contoh diatas tidak pernah berpikir bahwa mereka punya 24 Jam, apalagi berpikir bahwa mereka melakukan sesuatu yang Extraordinary. Seorang yang pandai dalam menggunakan waktunya adalah seorang yang senang dengan apa yang dilakukannya dengan waktu yang dimilikinya. Saat ia suka dengan apa yang dilakukannya, saat itu pula ia menghasilkan sesuatu yang tidak biasa (jika kreatif, dia menjadi super-kreatif. Jika baik, dia menjadi super-baik deelel). Di luar dari apa yang dihasilkannya itu Extraordinary atau tidak, itu dikondisikan dengan keadaan individunya. Tapi saya yakin jika seorang individu suka dengan apa yang dilakukannya, maka ia akan menghasilkan sesuatu sesuai harapannya atau mengejar sekuat tenaga agar menghasilkan impiannya. 24 Jam yang dimilikinya mungkin tidak cukup tapi kekuatan maksimal dalam tiap detik, menit dan jam yang dilaluinya pasti lebih memiliki bobot. Sehingga jika diakumulasi dalam konteks tahun, pasti ia mencapai sesuatu.

Jadi apa modalnya?

Lakukanlah apa yang anda sukai dalam 24 Jam yang dimiliki. Jika anda suka menghasilkan sesuatu malam hari, lakukan malam hari. Tidak perlu mengikuti tatanan bahwa semua yang berhubungan dengan hidup dan kerja harus siang hari. Lakukan disaat pikiran, jiwa dan hati bersatu tepat pada waktunya. Itu lebih powerful. Hasilnya lebih dari sekadar Extraordinary tapi 140% Ordinary!

140% Ordinary is The New Extraordinary!

(* Angka-angka di judul atas bukan rumus untuk mendapatkan hasil yang Extraordinary. 10–12,13,14,15–18 = Extraordinary (dibaca: masuk kantor jam 10, makan siang jam 12, keliling sampai jam 14, balik kantor jam 15, jam 18an pulang kantor).

--

--

Yasmine N
Bukan Siapa Siapa

A Multidisciplinary designer, An Idiot who loves reading, sucks at writing, enjoying life by traveling.