Mengenal Cara Kerja Domain
Ketika kita memangun website, sering terdengar istilah domain. Apakah domain sama dengan hosting? Mengapa kalau beli hosting gratis domain?
Aplikasi situs kita di jalankan di sebuah komputer yang sebenarnya sama dengan laptop/komputer kita. Hanya saja spesifikasi nya khusus sehingga bisa nyala 24 jam. Istilah nya adalah server. Server ini kemudian disambungkan ke jaringan internet sehingga memiliki alamat yang disebut alamat IP. Salah satu contoh alamat ip adalah 4 digit angka seperti ini: 200.200.200.200. Alamat ini digunakan untuk komunikasi antar komputer melalui jaringan internet.
Misal laptop kita dengan alamat 100.100.100.100 berkomunikasi dengan server situs ini di alamat 200.200.200.200. Untuk saat ini anggap saja hosting itu sama dengan server.
RIbet bukan untuk membuka situs ini harus mengetik alamat 200.200.200.200 di browser kita? Oleh karena itu dibutuhkan domain untuk memudahkan akses. Ketika anda mengetik namasitus.com, komputer anda akan mencari alamat IP dari namasitus.com.
Domain umumnya dijual dengan mekanisme siapa cepat ia dapat. Yang mengurus ini adalah organisasi internasional (ICANN untuk .com, Pandi untuk .id, .co.id). Untuk membeli domain kita membeli ke Registrar seperti rumahweb, google domain, dan hostinger.
Analogi nya
- ICANN/Pandi seperti kominfo
Mengatur dan membuat regulasi, tapi tidak menjual - Registrar seperti operator indosat/xl/telkomsel
Menjual nama domain ke end user - Nama domain seperti nomor telepon
Siapa cepat beli, ia dapat - Server seperti handphone
Satu nomor hp bisa diganti ganti handphone nya
Domain itu terpisah dengan server ataupun hosting. Misal kita beli sepaket hosting dan domain di hostinger. Kita bisa pindahkan servernya dari hostinger ke rumahweb, namun alamat website nya tetap sama. Karena server nya berubah, alamat IP nya juga berubah. Dari 200.200.200.200 di hostinger berubah ke 300.300.300.300 di rumah web. Hal yang perlu kita lakukan hanya buka konfigurasi domain di Hostinger, ganti pointing almat dari 200.200.20.200 ke 300.300.300.300.
Apakah bisa dipindahkan sekalian domainnya dari hostinger ke rumahweb? Bisa.
Domain .com dijual dengan mekanisme siapa cepat ia dapat. Berbeda dengan domain .co.id yang mempunyai syarat dokumen legalitas (akta/tdp/siup) untuk membuat nya. Sehingga domain.co.id bisa di takeover melalui proses pengajuan. Kalau kita mau buat domain .com namun sudah ada yang pakai, biasanya kita melakukan ke orang yang punya domain tersebut untuk melepaskan domain nya.
======== Istilah =========
|| Server: Sama seperti komputer kita
|| Hosting: Server namun dibagi bagi
|| Registrar: Penjual domain
|| Domain: Nama sehingga tidak butuh IP untuk berkomunikasi/akses
|| IP: Alamat (angka) yang dipakai antar komputer untuk berkomunikasi
===========================
Cukup sampai disini untuk dapat mengerti. Jika anda tertarik belajar mengenai teknikal, bisa baca bagian dibawah ini
Untuk melakukan mapping nama domain ke alamat IP, dibutuhkan suatu sistem yang disebut DNS: Domain Name System. Yang sering kita dengar adalah dns google 8.8.8.8 dan dns cloudflare 1.1.1.1.
Ketika anda melakukan request ke namasitus.com, ini yang terjadi:
- Tanya ke DNS google (8.8.8.8) alamat nameserver dari .id = 103.19.177.177
- Tanya ke NS .id (103.19.177.177) NS dari namasitus.com = 103.19.177.177
- Tanya ke NS namasitus.com (103.19.177.177) alamat IP dari namasitus.com = 104.21.54.213
Karena proses diatas memakan waktu, proses tersebut hanya dilakukan sekali saja di DNS. Sehingga flow nya jadi seperti ini
- Tanya ke DNS google (8.8.8.8) alamat dari namasitus.com = 104.21.54.213
Bagaimana kalau ada perubahan alamat? Oleh karena itu ada TTL (Time To Live). Misal di set TTL nya 5 menit. Berarti selama 5 menit DNS google tidak akan mengecek ulang alamat IP dari domain tersebut. Setelah 5 menit, DNS google melakukan langkah awal tadi yang membutuhkan 3 langkah. Istilah ini biasa disebut propagasi
======== Istilah =========
|| DNS:
|| NS:
|| TTL:
|| Propagasi:
===========================