Kembali Berpuisi
Dunia selalu berdrama dalam setiap yang dilakukannya. Susah dimengerti namun nyata.
Lentera Carito Kito mulai padam mungkin tertiup angin. Sibuk mencari duniannya sendiri. Salah lalu menyalahkan.
Saat dunia adalah ancaman, alam pun mulai menampakkan keganasannya. Akibat sering ditelanjang lalu diperkosa.
Untuk marahpun, sudah dikebiri. Hanya diam dan tersenyum setelah dikasih selapis roti dan segelas sus.huhhhh nikamtnya!. Kopi tidak cukup adil saat ini, karena dia terlalu pahit dalam keadaan.
Saat Agama adalah tempat paling suci dan nyaman, namun makanan itu sering dimanipulasi dengan mecin yang suguh sedap.
Sepertinya aku merindukan celotehan Carito Kito berbicara tanpa batas, sehingga pahit tak aku temukan. Lalu Cak Toddoang akan membumbui dengan lenturan puisinya.
Oh ya, Indah Veidasari setelah mendapatkan buku dan secarik surat dari MJ kok gak ada berbagi crita lagi ya?. Apakah masih sibuk membaca buku, atau karna suratnya terlalu panjang hingga lupa untuk bercerita. Wkwkwk
Kalau mendengar seperti ini, pasti M. Ridwan akan mengangguk angguk. Tapi aku tak butuh anggukkanmu wan, yang aku butuhkan curhatanmu dalam Carito Kito yang sudah lama dimakan zaman!
oh ya satu lagi, semenjak Nita Natassya wisuda kok gak ada lagi ya curhatan rindunya. Apakah rindunya telah usai dimakan gelar S.Pd atau mungkin dia sibuk mencari suami untuk segera menikah. Wkwkw
Ferdian Kebe cuaca seperti ini, retorika cintamu sangat dibutuhkan. Karena Michael Jarda sedang diraut api kecemburuan.
Dan Michael Jarda tolong hidupkan kembali api lentera Carito Kito agar kembali mengembara. Bukan malah api cemburu buta yang dikobarkan.
Bung Andre Gustian mari kembali berdakwah dan sejukkan hati Michael Jarda jarda agar dia padam dalam baranya.
“rindu” — mari kembali berpuisi