Ngayal, Satu + satu = minus

Ferdian Kebe
carito kito
Published in
1 min readMar 31, 2018

Khayal pun mulai mengoda. So, mumpung mengkhayal tidak dilarang.

Ngayal yang pertama:

Bukannya, Indonesia memiliki luas garis laut terpanjang ke 2 di dunia? Dan apakah laut kita sudah mulai memanis airnya? Hingga garamnya saja mulai di improt?

Ngayal, ngayal yang ke-2:

Lapar kepengen makan tempe “Mendoan” dari negeri “Java” yang melegenda, tapi stock kedelainya habis, jadi sabar nunggu kedelai improtnya datang. hufffttt.

Lanjut ngayal lagi brurr!!!

Manknya lo ga capek ngayal mulu?

“Enggak brurr” kepingin yang manis-manis tapi bukan “Si Manis Jembatan Ancol” kayak rambut nenek gerondong jajanan waktu gw “EsDe” Owww, itu mah “GUlali” eettt dahh itu mah masih ada sampai kini tapi stocknya abis brurrr tunggu gula improtnya datang yaachh.

Yaa elllah, masa iya serba improt, mw mamam improt, mw yang manis improt, mw yang asin improt jangan-jangan besok mw ngayal, khayalannya harus diimprot dulu.

Setelah ini, esok, petani, dan tenaga kerjanya serba improt.

”Woww aja”.

OaLah, aneh banget apa -apa improt atau ini yang dibilang:

Satu+satu=minus, minus karena improt zaman now.

--

--

Ferdian Kebe
carito kito

Orange sejati tak pernah pindah ke lain hati...