Sebuah Perjalanan

Prims
carito kito
Published in
2 min readMar 29, 2018

Kabar pagi kuterima di pukul 07.10 WIB. Pesan di WA “Innalilahiwainnailaihirajiun telah berpulang ke rahmatullah orang tua dari Ayunda kita dan juga Ketum Demisioner di organisasi HMI Komisariat kami.”

Pada hari itu saya langsung berkomunikasi dengan salah satu Ketum Demisioner juga, beliau langsung merespon dan langsung menghubungi pihak kampus. Kemudian adik-adik komisariat segera berkomunikasi dengan pihak kampus, untuk berkomunikasi memakai kendaraan kampus.

Setelah berkomunikasi singkat cerita, pihak tidak bisa meminjamkan karena supir tidak ada yang bisa pergi. Karena waktu sudah cukup molor dan jarak tempuhnya cukup jauh diputuskan keberangkatannya diundur sampai hari besoknya.

Pagi minggu bersiap-siap untuk ke tempat duka, ternyata karena kurang baik koordinasinya adik-adik, maka keberangkatan pun molor, sekiranya pukul 13.30 WIB baru berangkat.

Kami berangkat menuju ke tempat duka dengan waktu tempuh yang cukup jauh. Setelah mininggalkan kota Padang kami mengisi minyak di pertamina, setelah setengah jam berjalan karena belum sholat zuhur maka kami berhenti di Lubuk Lasih untuk sholat dulu kemudian kami jalan untuk melanjutkan perjalanan.

Nah…. karena semuanya belum pada makan kami berinisiatif untuk berhenti di kota Solok tepatnya di depan kampus UMMY. Sekira pukul 16.00 WIB kami melanjutkan perjalanan karena perjalanan masih jauh, setelah sampai di simpang masuk ke dalam Nagari Paru jam sudah menunjukan pukul 17.00 WIB.

Waktunya menuju ke dalam melalui perkebunan karet warga untuk menuju ke lokasi, sparuh perjalanan ternyata hari hujan dan kami pun memacu kendaraan dengan pelan. Sekira pukul 18.30 WIB kami sampai di lokasi.

“Assalamualaikum”, disahut dari dalam rumah dengan nada yang masih sendu, “waalaikumsallam…”

keluar seorang wanita dengan mata yang masih sembab dan bergumam menatap kami. Kami dipersilakan masuk dan kemudian disuguhi air minum dan disuruh makan sebelum pulang ke Padang karena “perjalanannya jauh” kata kak A.

Sekira pukul 20.30 WIB. kami pamit untuk pulang ke Padang, sembari berbincang…..

Koms: “kak, kami turut berduka cita atas berpulangnya ayahanda, dan kita doakan beliau di tempatkan di surga nya Allah awt. karena keterbatas kendaraan kami perwakilan dari koms. dan mewakili alumni kk.”

kk A: “Terima kasih kepada adik-adik semua dan adik-adik disini sudah mewakili senior dan alumni semuanya dan sampaikan juga terima kasih kk ke alumni dan senior… dan hati-hati nanti di jalan ke padang…….”

--

--