Herman Pelani
carito kito
Published in
3 min readMay 6, 2018

--

Ulang Tahun-ku

Sekian lama aku antap dalam carito kito, dikarenakan aku sibuk dengan kegiatan yang semua mendesak.

Pertama kali aku minta maaf sama Nita Natassya karena udah bikin dia ksel sama kegiatan aku yang begitu padat hingga aku lupa kewajiban aku sendiri, apa lagi nasehatnya sering aku abaikan.

Sekali lagi aku minta maaf.

Perlu aku perjelaskan sedikit kenapa aku seperti ini, nita!

Dulu sewaktu aku sebelum mejajaki semester 5, aku sangat ngurung (menutupi diri dari orang lain). Aku selalu menjauhi orang yang menurut aku tidak penting, teman aku cuma M. Ridwan allhamdulilah sampai sekarang masih setia jadi sahabat aku, walaupun aku kadang mengecewakan.

Aku sangat benci, apa lagi yang namanya organisasi. Menurut aku organisasi itu adalah perkumpulan penindas satu sama lain, berbaju putih namun hanya menutupi tubuh yang membusuk. Terutama para kaum elit itu.

Aku selalu memprioritaskan kewajiban sebagai mahasiswa, yang dituntut oleh orang tua untuk belajar, belajar, dan belajar, hingga aku memiliki kempauan akademis yang hebat. Namun, tidak sengaja aku mendengar seorang motivator berbicara yang tayang di TV, entalah aku lupa siaran apa.

Aku mendengar “kenapa tamatan perguruan tinggi banyak menganggur? Apalagi pemuncak akademis pun ikut menganggur”. Karena orang-orang itu tidak mau berproses dalam organisasi, percayalah organisasi itu akan membantu kamu setelah wisuda nanti”. Ujar motivator itu.

Aku termenung dengan kata-kata singkat itu. Sekian lama merenung, aku sadar dan memutuskan untuk ikut bergabung dalam organisasi. Semester 5 adalah titik sadar aku, titik dimana aku berperan sebagai Herman bangkit dari zona katak tempurung.

Semeter 5 aku mulai bergabung organisasi eksternal kampus yaitu, HMI(Himpunan Mahasiswa Islam). Itu adalah suatu jembatan mengembangkan sayap aku untuk terbang kemana aku mau. Jujur, HMI adalah yang mengajarkan aku bahwa pentingnya berorganisai dan bagaimana menjadi seorang pemimpin.

Sekarang aku sudah semester akhir, yakni semester 8. Jadwal mata kuliah tidak ada lagi, hanya terfokus penulisan skripsi saja. Momen seperti ini aku manfaatkan mengisi waktu waktu kosong aku supaya tidak terbuang sia sia. Contohnya;

  1. Aku sibuk diskusi dan membaca buku yang dibimbing oleh bang Michael Jarda . Selaku kutu buku.
  2. Aku sibuk belajar berorganisasi dengan bang Ferdian Kebe .selaku pernah menjabat wapres kampus.
  3. Aku sibuk belajar strategi politik sama bang fino bijuangsa, karena dia banyak sedikit paham diskusi tentang itu politik.
  4. Aku sibuk mendirikan organisasi kampung. Untuk bekal adik adik yang kuliah di padang.
  5. Aku sibuk berproses organisasi internal kampus MEDIKA, yakni penerbitan berita dan mengangkat acara seminar.

Begitulah kesibukan hari hari aku nita, karena aku berharap sebelum wisuda setidaknya aku sudah membekali diri dengan berbagai macam ilmu, hingga aku siap bertempur dengan zona apapun, hingga sampai aku berlabuh.

Nanti jam 12 malam akan berganti tanggal 07, yang mana 07 mei 1996 adalah kelahiran aku. Aku ingin berdo’a, semoga tahun ini adalah tahun terakhir aku menjadi mahasiswa STKIP PGRI, semoga tahun ini aku mampu menekuni proses organisasi, semoga tahun ini juga aku mengakhiri jabatan jomblo yang begitu sudah akut.

Aku tidak meminta umur panjang, karena aku tahu kalau malam nanti umurku berkurang.

Satu lagi harapan yang aku lupa, semoga Carito Kito akan menjadi lebih besar dan anggotanya menjadi penulis penulis best seller. Dan buat kamu Nita Natassya jangan pernah lupain kami terutama aku. Walaupun mungkin besok jauh, kamu tetap berbagi cerita di Carito Kito.

Itulah alasan aku, semoga kamu memahami!.

--

--

Herman Pelani
carito kito

duduk manis dihamparan alam, baca buku sambil menyeruput kopi di kala senja. dan aku sedang berhalu