Inside the Hidden World

Sebuah Ulasan Buku The Pirates of Somalia (Jay Bahadur)

Catatan Kaki
Catatan Kaki
3 min readFeb 25, 2018

--

Judul : The Pirates of Somalia
Jumlah Halaman : 300 halaman
Penulis : Jay Bahadur
Pertama kali diterbitkan pada 1 Juli 2011 oleh Pantheon Books, New York.

Nekat, mungkin adalah suatu kata yang bisa mewakilkan semangat yang dibawa oleh seorang freshgraduate yang ingin menjadi seorang jurnalis terkenal, Jay Bahadur. Tak tanggung-tanggung target yang ingin dicapainya adalah menjadi seseorang yang mendapatkan gelar Pulitzer, dimana penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi bagi seorang jurnalis. Namun, sayang, selepas lulus dia hanya menjadi seorang peneliti pasar. Bukan hanya itu, proposal reportasenya ditolak berkali-kali.

Percobaannya pun mulai berubah setelah ia bertemu secara tak sengaja dengan seorang jurnalis kenamaan yang bernama Seymour Tolbin. Jurnalis tersebut berpendapat bahwa untuk menjadi seorang jurnalis terkenal maka yang ia harus lakukan adalah dengan meliput berita brilian sekaligus mengerikan. Oleh karena itu, terbersitlah ide untuk pergi dan meliput suatu negara yang sangat terkenal dengan perompaknya, yaitu Negara Somalia.

Persiapan pun dilakukan, Jay Bahadur mulai menghubungi beberapa temannya untuk mewujudkan keinginannya pergi ke Somalia. Kontak seseorang pun ia dapatkan, yang secara tak sengaja merupakan anak dari seorang presiden Somalia. Ia pun berjanji akan memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh Jay Bahadur selama berada di Somalia, termasuk tim pengamanan.

Presiden Somalia, Abirrahman Farole berharap dengan terbitnya tulisan itu maka pandangan dunia akan Somalia akan berubah. Ia ingin dunia memahami bahwa Somalia tak seperti yang dibayangkan dunia luar sebagai negara perompak yang harus dialienasi dari peta politik dunia. Bahkan secara eksplisit, buku ini berkali-kali mengkritik film Black Hawk Down (peraih Oscar 2002) sebagai film yang jauh dari fakta dan tak melibatkan satu orang Somalia pun didalamnya.

Cerita pun dimulai, ia mewawancarai pimpinan perompak Somalia dan mendapati fakta bahwa setiap perompak memiliki alasan yang berbeda-beda untuk merompak kapal asing. Ada yang menjadikannya sebagai ladang bisnis. Namun, tak sedikit juga yang menjadi perompak karena mereka tak rela sumber daya mereka diambil begitu saja oleh pihak asing. Fakta yang mengejutkan lagi adalah bahwa banyak sekali kapal-kapal asing yang melewati perairan Somalia tanpa izin yang jelas. Karena hal tersebut, wajar ketika masyarakat Somalia menjadi marah dan melakukan pembajakan. Para pembajak yang telah mendapatkan miliaran dollar pun berlaku bak “Robin Hood” yang akan membagi-bagikan hasilnya dengan masyarakat yang membutuhkan.

Menjadi mengagumkan memang ketika yang selama ini kita lihat bahwa Somalia adalah negara yang sangat berbahaya karena perompaknya, justru memiliki alasan-alasan yang manusiawi dan wajar untuk melakukan hal itu. Pandangan dunia selama ini ternyata keliru dan hanya mengambil sudut pandang dari luar saja tanpa berani melihat dari dekat dan menemukan fakta-fakta yang ada.

Pada akhirnya, buku ini diterbitkan dan menjadi best seller, dan tak ada penjabaran lain yang lebih detail dari buku ini ketika membicarakan perompak Somalia. Buku ini pun terbit bertepatan dengan perompakan Maersk Alabama, kapal kargo Amerika.

Buku Jay Bahadur telah mengubah pandangan politik luar negeri Amerika terhadap Somalia. Mimpinya menjadi kenyataan. Ia bukan hanya menjadi jurnalis terkemuka, tetapi menjadi inspirasi banyak orang, bahwa untuk mencari tau sesuatu hal maka perlu untuk masuk ke detail persoalan, bukan memandangnya dari kejauhan dengan kesinisan.

-Try Agung Saputra-

--

--